Petang

2.9K 96 1
                                    

       

" gue nebeng ya" gadis dengan rok ketat,  rambut yang digerai bergelombang, dan tas slempang sudah duduk  manis membonceng Cakra.

Cakra dan yang lainnya saling pandang. Sejak kapan Lolyta kakak kelas mereka datang. Cakra melepas helm yang tadi sudah dipakai. Vian memutar bola matanya malas, melibatkan wanita diantara mereka benar benar mengulur waktu.

"sejak kapan loe ada disitu?" Suara dingin Cakra terdengar menusuk bagi lolyta.

" sejak lama" jawaba Lolyta ngga nyambung.

"Gue ngga bisa nganter lo, gue ada urusan"  Cakra mencoba mencari alasan agar terlepas dari Lolyta.

Kalian tahu. Lolyta ini anak XII ips 4 meski dirinya kakak kelas sudah dari lama dia naksir berat sama leader meteor ini. Tidak jauh berbeda beda dengan  Inez. Lolyta ini salah satu deretan cewe cantik, modis, dan berpengaruh di SMA Nusantara. Banyak cowo yang mengincar Lolyta, namun tetap dimata Lolyta cuma ada Cakra dan Cakra.

Jangan cari huru hara dengan Lolyta, dia cewe arogan. Jika ingin aman sebaliknya jauh jauh dan tidak cari masalah dengan kakak kelas yang satu ini, terutama jangan sentuh miliknya.

" ngga papa, sekalian gue ikut, boleh ya?. please" Lolyta merayu Cakra.

" ngga!" Tegas cowok itu, mulai kesal sendiri.

" ngga ada penolakan, gue ikut lo atau gue disini terus ngga akan turun" ancam Lolyta, ia benci penolakan.

Oke, Cakra kalah. Melihat ekspresi temannya yang tak terkondisikan, Cakra melajukan motornya dengan Lolyta membonceng dan melingkarkan tangannya di pinggang Cakra. Cakra risih dengan hal itu. Ia terpaksa. Mau bagaimana lagi, meminta Lolyta menyingkirkan tangannya dari pinggangnya hanya membuang waktu.

•••

Sampai. Mereka semua memarkirkan motor berjejeran. Melepas helm dan menempatkan diri di warung mang Hidun. Lolyta membuntuti Cakra seperti anak ayam dan induknya. Duduk di samping Cakra yang sedang bercengkrama dengan temannya.

Lolyta orang yang pandai bergaul bertemu pertama kali dengan teman teman cakra yang tak lain anggota Meteor bukan masalah baginya, ia pandai memilih topik pembicaraan dan semua anggota Meteor lainnya welcome. Gadis berparas cantik dengan rambut yang bergelombang kini sedang asyik  bincang dengan Otong.

Dasar Otong buaya darat, liat yang mulus sedikit langsung pepet. Otong mengeluarkan jurus rayuan untuk menggoda gadis dihadapannya. Lolyta tersenyum malu pipinya memerah semua karna ulah buaya darat ini. Pandangan lolyta tak tertuju pada sosok Otong meskipun kini dirinya sedang duduk bersama. Sesekali Lolyta mencuri pandang pada sosok yang sedang asyik terhanyut dalam obrolan bersama temannya, sosok yang mendapat tempat istimewah di hati gadis ini, sosok yang sekali lagi memikat kaum hawa karna ketampanan dan jabatannya sebagai leader. Siapa lagi selain Cakra Van Mahendra.

Petang itu warung mang hidun ramai. Penuh sorak riuh, canda tawa,dan senyum tulus yang terpancar dari masing masing. Kehangatan yang sederhana mengikat mereka, memberi rasa nyaman yang terasa damai. Senyum sumringah terpancar di wajah Lolyta, enang bisa berada diantara mereka. Anak anak Meteor yang terkenal nakal dan kasar nyatanya itu hanya sampul. Mereka menjunjung tinggi solidaritas hanya ada tawa dan tawa saat mereka bersama,mungkin bagi mereka METEOR adalah segalanya.

Keluarga yang selalu ada, kehangatan yang sederhana, teman yang siap membela dan kebersamaan yang utuh. Semua itu mereka temukan di sini, di SMA Nusantara yang menjadi titik awal semuanya berlanjut warung mang Hidun tempat favorit mereka hingga seragam putih abu abu yang menjadi saksi solidaritas yang mengikat mereka dan tak lupa jaket kebanggaan berlambang Meteor dengan angka 82 sebagai perisai saat mereka menumbangkan satu persatu lawan yang mencoba menghancurkan mereka.

Gertakan MeteorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang