Ragu

2.6K 93 2
                                    

Gadis berambut terurai memasuki gerbang sekolah dengan langkah kaki yang diseret paksa. Wajahnya terlihat kusut dipagi hari yang cerah ini. Tidak seperti biasanya,pagi ini Hellen datang lebih awal. Lingkungan sekolah masih terlihat sepi,belum banyak siswa/i yang datang.
Dirinya melewati parkiran siswa yang berada di ujung,dekat dengan kantin. Entah apa yang membawa gadis ini melewati jalur memutar untuk sampai di kelasnya. Hellen mengamati deretan motor ninja berseragam yang sudah tertata rapih sepagi ini. Motor motor itu tidak lain dan pastinya milik biang onar. Hellen mengedarkan pandangannya,mencari pemilik motor.
 

Tidak mendapati apa yang dicarinya Hellen melanjutkan langkahnya. Pendengaranya menangkap suara gaduh yang sepertinya bersumber dari kantin. Rasa penasarannya tertarik dengan suara gaduh di pagi hari ini,tak pikir panjang Hellen segera melaju menuju kantin.

Pandangannya mengabsen bangku bangku kantin yang masih kosong,hanya ada beberapa penjual kantin yang sibuk berkutit dengan dagangannya. Merasa waktunya terbuang sia sia,Hellen berniat meninggalkan kantin. Saat langkah pertamanya berhasil meluncur lain dengan langkah kedua yang gagal.
Seseorang memanggil namanya membuat Hellen menoleh mencari si pemilik suara.

Hellen diam ketika mendapati biang onar duduk dimeja pojok mereka,yang mana salah satu dari merekalah yang tadi memanggil namanya.
Otong melambaikan tangannya sebagai kode isyarat meminta Hellen untuk bergabung. Gadis yang di panggil tidak merespon membuat Otong turun tangan menyeret halus Hellen untuk bergabung dengan yang lain.

"  eeeehhh apa apaan nih "
Hellen terkejut ketika otong menghampiri dan menggandeng tangannya.

"  dari pada loe kaya orang ilang berdiri depan pintu,mending gabung "
Otong dan Hellen sampai di meja pojok kantin. Meja milik biang onar.

" sini duduk "
Sakti mempersilakan Hellen untuk duduk bergabung bersama mereka.

"  eeehh iy, makasih "
Hellen duduk di dekat Sakti.

"  Hellen cantik mau pesen apa ? Biar babang otong pesenin "
Otong selalu semangat jika berhadapan dengan lawan jenisnya.

" jangan centil tong "
Vian mengingatkan otong untuk tidak berulah. Masih pagi.

" ngga usah "
Singkat Hellen. Hellen canggung karna jarang berinteraksi dengan mereka.

" gue ngga centil cuma gercep "
Otong kembali melahap sarapan paginya.

"  jangan canggung kali len,kita udah lama kenal "
Ucap Sakti yang menyadari kelagat Hellen yang malu malu.

Memang Sakti dan Hellen sudah saling kenal,sejak kelas X. Sakti kenal dengan Hellen bermula ketika awal Hellen dan Cakra berpacaran. Dari situ keduanya mulai berteman. Cakra sering mengajak Hellen bergabung ketika dirinya sedang bermain dengan Sakti,karna terbiasa mereka jadi akrab dan terkadang saling curhat. Lama kelamaan Hellen menganggap Sakti sebagai sahabat yang bisa diandalkan begitupun dengan Sakti.
Sayang persahabatan mereka berhenti ketika Cakra putus dengan Hellen. Hampir satu tahun keduanya tidak lagi berkomunikasi,jika berpapasan mereka hanya sekedar senyum sebagai bentuk sapaan.

"  loe tumben berangkat pagi len"
Ucap Lare mencoba mencari obrolan.

" kebetulan ngga kesiangan "
Jawab Hellen santai.

" hahaha....loe cewe unik ya "
Feris tertawa. Semua memandang bingung kearahnya. Perasaan ngga ada yang nglawak.

" heeeeh "
Hellen merasa heran di bilang unik.

" ya unik"
Ucap Feris menyisir rambutnya dengan jemari tangannya.

"   unik dari mana? "
Tanya Hellen. Mencari tahu keunikan apa yang ada didirinya.

Gertakan MeteorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang