Segelas SuSu Hangat

2.9K 94 0
                                    

    
" boss mau susu putih apa susu coklat mau ditambah bumbu sayang ngga nih?" Otong meledek Cakra.

Semua yang ada di situ terkejut saat tahu Cakra meminta Otong membuatkan segelas susu hangat untuk gadis yang saat ini sibuk membersihkan diri di toilet.
Ternyata Cakra masih peduli dan cukup perhatian pada gadis yang satu ini.

" oooo harus itu! bumbu sayangnya pake plus plus" celetuk Lare dengan nada semangat. Jarang jarang bisa ngeledek bos sendiri.

" pake bumbu sayang keluaran terbaru,yang ori" Dimas tak mau kalah dengan Otong dan Lare.

" pake kiss kiss emuuuahh haha!" Feris menempelkan ujung telapak tangannya ke bibir yang sengaja dimonyongkan.

" otak lumer semua ya gini" cetus Sakti.

" jijik gue lihat lo pada kaya gini" Cakra memandang geli melihat kelakuan temannya yang Alay.

" my bos my brother, kita kita itu lagi bahagia karna ternyata bos Meteor tercinta kita masih punya hati yang peduli antar sesama" Otong merangkul pudak Cakra dan menepuk nepuk pundak tegap itu.Merasa bangga.

"Dodol! Gue manusia tolol dan secara hakiki gue punya hati" Cakra melepas rangkulan pada pundaknya dan memberi satu jitakan yang berhasil mendarat di jidat Otong.

" njir sakit bos" keluh Otong.

"lo emang punya hati tapi sayang hati itu udah lama beku bahkan mati" Celetuk Sakti dengan santainya.

" hoooh itu, benar sangat" Dimas membenarkan apa yang diucapkan Sakti.

" hati loel udah lama beku sampai kita kita kira lo hidup udah ngga pake hati" Vian angkat bicara setelah sebelumnya hanya menyimak apa yang di bicarakan teman temannya.

" kenapa jadi ngomongin hati gue. Lo gue suruh bikinin susu hangat kenapa masih disini?!" Cakra menatap tajam kearah Otong yang masih cengar cengir memamerkan gigi kuningnya.

" elah santai bos" Otong berjalan menuju dapur siap melaksanakan tugas dari pak ketu.

Benar. Cakra masih punya hati. Mungkin hatinya telah membeku lama tapi untuk hari ini hati beku itu mencair karna efek air hujan. Jika bukan karna hujan hari ini, hati Cakra akan membeku selamanya.  Dingin dan padat. Keras dan bebal. Semua itu terbukti ketika Cakra tidak tega membiarkan mantanya terguyur hujan di tepi jalan seorang diri. Semua temannya tahu bagaimana karakter Cakra yang berubah setelah bergabung dengan Meteor. Tegas. Dingin. Bodoamat. Cuek. Brutal. Adalah sebagian kata yang tidak sepenuhnya menggambarkan sosok Cakra Van Mahedra.

Jarang yang tahu apa isi hatinya bahkan Cakra sendiri pun terkadang di buat bingung oleh hatinya sendiri. Jika di bilang Cakra berubah 180 derajat dari  segi penampilan, sikap bahkan cara dia hidup pun berubah. Entahlah, yang jelas fase berubahan itu jelas ada dan nyata. Meski tidak sedikit orang yang membenci fase itu.

•••
    

  
"bu nasi bungkusnya 7 sama es teh 3 kopinya 4 ngga pake lama!" Otong meneriaki  bu ati penjual di kantin sekolah. Jam istirahat waktunya mereka mengisi amunisi di kantin seperti biasa mereka duduk bergerombol di meja yang sudah di khususkan untuk ketujuh inti Meteor sejak kelas X.

"  ngegas banget lo Tong" icap Vian.

" kesambet lo? iang bolong teriak teriak"

" jelas gue ngegas lagi kesel gue nyet" Wajah Otong mulai serius.

calm down brother,abang kenapa cerita dong sama ade" Feris merapatkan duduknya merangkul  pundak abang otong yang lagi kesel katanya.

" sumpah gue jijik  liat loe berdua" Lare bergidik ngeri melihat tingkah Feris dan Otong saat ini.

Gertakan MeteorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang