Hari Baru

1.1K 80 8
                                    


Hellen dan Vera berjalan di koridor selepas mengisi ulang spidol kelas. Keduanya berjalan santai di siang hari yang cerah ini. Hellen, gadis itu menebar senyum lebar lebar.

" Len lo balikan sama Cakra ? "
Tanya Vera tiba tiba, Hellen mengangkat matanya terkejut sekaligus bingung harus menjawab apa. Dirinya juga tidak tau apa nama yang pas untuk kedekatannya dengan Cakra saat ini, di bilang pacar juga bukan di bilang teman namun hubungan mereka lebih dari teman. Hellen berpikir sejenak, apa saat kemarin Cakra menciumnya itu berarti mereka sudah balikan. Gadis yang rambutnya terikat setengah itu kebingungan.

" ya gitu "
Final Hellen tidak jelas.

" gitu gimana ? "
Tanya Vera lagi.

" ya pokoknya gitu "
Hellen jadi serba salah, jika dirinya menjawab iya takut dikira kepedean namun jika menjawab tidak takut salah.

" gitunya iya apa ngga ? "
Vera tidak menyerah.

" tau lah "
Kesal Hellen membuat Vera ikut kebingungan.

" asal lo seneng gue dukung "
Sambung Vera membuat gadis yang berjalan bersamanya tersenyum.

" Rame banget kayanya hari ini, kelas juga banyak yang jamkos, anak osis juga sibuk banget kayanya, mondar
mandir terus "
Hellen mengamati sekitarnya banyak siswa yang berlalu lalang atau sekedar duduk di luar kelas karena jamkos, ia juga menatap salah satu anggota osis yang berjalan tergesa gesa dengan beberapa lembar foto copy'an di tangannya.

" lo lupa ? Lusa kan Hut SMA jadi anak osis sibuk ngurus ini ngurus itu, guru juga ada rapat dadakan jadi banyak kelas yang jamkos "
Jelas Vera mengingatkan Hellen pada hari penting sekolahnya ini.

" gue lupa, gue kira bulan depan taunya bulan ini "
Ucap Hellen.

Di sela langkah kakinya Hellen tidak sengaja melirikan mata ke arah lapangan yang terkena panas matahari dengan bebas, di sana gadis ini menemukan hal yang mencuri seluruh perhatiannya. Hal yang sangat menarik bagi Hellen adalah saat melihat Cakra, entah saat lelaki itu sedang tidur, makan atau bermain basket seperti saat ini. Dari koridor dan dengan langkah yang terus mengayun Hellen memandangi sosok Cakra dengan mata yang berbinar seolah terhipnotis pada makhluk yang satu ini, nyaman rasanya memandang meski dari kejauhan. Hellen terkesima setiap melihat Cakra, entah sudah keberapa kalinya Hellen memuji dan mengagumi lelaki itu. Bagi gadis ini Cakra adalah warna. Warna yang terus memberinya sesayup kejutan dengan hal yang cukup unik.

" sini duduk "
Vera menarik gadis itu untuk duduk di bawah pohon rindang yang menghadap langsung kelapangan tempat dimana Cakra dan yang lain bermain.

" kok malah duduk bukannya ke kelas naruh spidol "
Ucap Hellen.

" di kelas spidol banyak ngga cuma satu "
Jawab Vera.

" ya tapi ngapain juga duduk di sini ? Di kelas juga
bisa kan ? "
Tanya Hellen membuat temannya itu menghela nafas.

" lo pikir gue ngga tau lo dari tadi liatin cowo lo lagi main basket di sana "
Tukas Vera.

" cowo gue, siapa ? "
Tanya Hellen menatap siswa yang tengah bermain basket di depan sana.

" Otong "
Asal Vera.

" ngaco lo "
Balas Hellen.

" makanya jangan pura pura ngga tau "
Kesal Vera dengan tingkah Hellen. Hellen hanya tersenyum kecut karena ketahuan memperhatikan Cakra dari jauh.

" salut gue sama Cakra "
Ceplos Vera membuat Hellen menoleh cepat.

" salut ? "
Hellen mengulangi ucapan Vera meminta penjelasan.

Gertakan MeteorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang