Debaran

2K 96 29
                                    

Leo Pranata. Laki laki itu tengah gelisah memandangi layar ponselnya. Tidak seperti dulu yang selalu bersikap tegas, sekarang Leader Aligator itu sering kedapatan melamun. Leo yang sekarang adalah Leo yang berbeda. Jika dulu hatinya terkenal beku maka sekarang hati itu dalam tahapan mencair.

Fatur  jengah melihat kerjaan Leo yang setiap harinya hanya diam melamun menatap ponselnya. Seperti orang yang hampir mati.
"  Gue rasa lo beneran suka sama Hellen. Kalo lo kangen samperin, ngga usah sok mau ngejauh ! "
Ucap Fatur.

Leo menoleh, melirik Fatur yang duduk di sebelahnya.
"  Tau apa lo ? Rasa yang gue rasain saat ini terlalu rumit. Gue sendiri aja ngga paham, gimana lo yang ngga ngalamin  "
Cetus Leo frustasi.

Fatur terkekeh.
"  Ngga perlu jadi lo, gue juga pernah suka sama cewe jadi gue paham perasaan lo saat ini tanpa perlu bertukar nasib sama lo "
Fatur miris dengan keadaan Leo saat ini. Hampir gila.

"  Gue yakin gue ngga suka sama Hellen ! Itu ngga mungkin terjadi dan ngga akan gue biarin hal itu terjadi "
Leo keras kepala.

Fatur kembali terkekeh mendengar ucapan temannya ini.
"  Kalo menurut gue sih lo jangan terlalu keras sama diri lo sendiri, gue takut lo nyesel nantinya. Sekarang gue tanya sama lo kenapa lo berusaha jauhin Hellen ? Padahal lo sendiri ngga mampu  "
Fatur memperingati agar Leo tidak salah langkah.

Leo menatap heran.
" Karena itu yang terbaik  "
Tukas Leo tanpa ragu.

Fatur berdecih. Tidak setuju dengan jawaban Leo yang baginya munafik.
" Yang nentuin baik atau ngga itu bukan lo, lo juga harusnya mikir, lo udah baperin anak orang sekarang giliran Hellen udah beneran ada rasa sama lo, lo malah kabur ninggalin dia, kalo gitu sih sama aja lo pengecut ! "
Tukas Fatur tidak peduli Leo marah akan ucapannya.

"  Emang itu tujuan gue dari awal, baperin dia doang "
Leo sengaja.

Fatur menggelang menyerah, kehabisan kata kata.
"  Kalo nanti Hellen balikan lagi sama Cakra gue jamin lo bakal nyesel ! Jangan terlalu keras sama cewe, hati manusia itu lunak "
Ujar Fatur.

Kini giliran Leo yang terkekeh.
" Ngga mungkin mereka balikan ! Dan soal hati, itu sama sekali bukan urusan gue "

"  Kenapa ngga mungkin ? Gue rasa mereka masih saling sayang cuma gengsinya aja yang gede "
Ucap Fatur.

"  Jangan lupa kalo Cakra ngga beda jauh sama lo, lo berdua ngga akan berhenti sebelum apa yang lo berdua inginin tercapai.  lo berdua juga ,bakal jaga mati matian apa yang lo berdua cintai. Dan sekarang lo berdua cinta sama satu cewe yang sama. Gue penasaran siapa yang Hellen pilih nanti "
Sarkas Fatur. Membuat Leo kesal disama samakan dengan saudara tirinya.

Leo terdiam mendengar kata kata Fatur. Fikirannya mulai membenarkan hal tersebut.
"  Suka juga ngga gimana gue  cinta sama Hellen "
Leo masih mencoba menyangkal meski fikirannya mulai terpengaruh.

Fatur menghela nafas.
"  susah ngomong sama batu ! "
Celetuk Fatur. Ia bangkit bergabung dengan yang lain.

Leo tidak menanggapi lagi. Perasaannya kembali gelisah. Leo benar benar di buat gila oleh perasaannya sendiri, ini yang Leo benci dari dulu jika sudah berurusan dengan wanita. Ribet. Leo tidak bisa seperti ini terus, bisa goyah keputusannya untuk menjauhi Hellen.

Ando melempar sebungkus rokok. Ia mendudukkan diri.
"  Kusut banget lo "

Leo mengambil sebatang dan menghidupkan dengan nyala api, mulai menyesap.
"  Gimana jawaban Cakra ? "
Leo mengalihkan topik.

"  Mereka setuju soal balap motor, gue rasa Cakra marah karna kita udah ngroyok temennya, dia langsung setuju "
Jawab Ando.

"  Bagus ! An gue minta lo siapin motor buat gue balap nanti "
Titah Leo.

Gertakan MeteorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang