Karna Hujan

3K 95 0
                                    

Cakra membuka pintu kamarnya kasar, gebrakan suara pintu yang menghantam tembok seakan memberi kode pada seisi ruangan yang bisu bahwa sang pemilik kamar ini sedang dalam keadaan emosi.

Mungkin bila salah satu penghuni kamar ada yang bisa bicara mewakili yang lainnya, pastinya sudah mengeluh dan memberitahukan kejengahan mereka terhadap perilaku Cakra yang selalu pergi dan pulang dalam keadaan emosi.

Cakra melepas jaket serta seragamnya,meraih handuk siap mandi. Kesal masih menyelimuti lelaki yang satu in. Bagaimana tidak kesal. Hari ini Aligator mempermainkan dirinya dan anak anak Meteor lainnya. Cakra merasa ceroboh karna termakan permainan anak Aligator.Lihat saja suatu saat anak Aligator akan membayar untuk semua ini.

Cakra menyambar kunci motor beserta jaket kesayangannya yang tersandar di kursi. Setiap dalam keadaan seperti ini pergi dari rumah adalah hal pertama yang dilakukan, percuma berdiam diri di lingkup orang orang yang tidak mendukungnya bahkan orang orang yang selalu mengacuhkannya. Semua itu hanya akan menambah emosinya naik level.

Suara sepatu yang terhentak di atas lantai bercorak itu terdengar jelas di telinga,mungkin karna sangking jarangnya aktivitas di rumah ini. Semua penghuni rumah tidak terlihat sore ini, Cakra hanya melihat bi Inem yang sedang menyapu halaman belakang rumah tadi sewaktu dirinya baru tiba. Tidak tahu dan tidak mau tahu  kemana perginya semua penghuni rumah, cakra memilih menghidupkan mesin motornya dan melaju melewati gerbang rumah

******

Markas Aligator sore ini ramai masih ramai meski hari semakin petang. Leo tertidur pulas di atas sofa dengan salah satu tangan menutupi wajah tampannya.

" woyy bangun lo!, molor mulu" ujar Fatur yang baru saja datang.

" berisik anjing!" Leo tak mengubah posisinya sama sekali meski Fatur sempat menggoyangkan tubuhnya.

" lemes banget lo" Kepulan asap berasal dari sebatang rokok yang Fatur hidupkan kini menyebar keseluruh sudut ruangan.

" bagi dong" Ando duduk disamping Fatur.

"  nih" Fatur mengeluarkan sebungkus rokok dari saku jaketnya.

" ngga pulang lo berdua?" Tanya Leo yang kini sudah duduk.

" kita kan  santuyy, ya ngga Tur?" Ando menyenggol Fatur  di sertai tawa kecil.

" lo sendiri ngga pulang?" tanya Fatur.

" males" singkat Leo mengambil satu batang rokok.

"  pulang aja males lo" Ando beranjak dari duduknya keluar berniat membeli minuman.

"Gimana rencana lo siang tadi" tanya Leo pada Fatur.

" beres, ngga nyangka gue Cakra mudah banget gue kibulin" Fatur merasa bangga, rencananya untuk mempermainkan cakra berhasil.

" good" Leo mengeluarkan kepulan asap dari mulutnya.

" oh ya, cariin gue informasi mengenai Hellen violety Gaunang!" Titah Leo, diangguki Fatur sebagai jawaban.

   
*****

" ngapain lo?" Tanya Sakti, tatapan matanya fokus pada layar yang kini menampilkan game. Cakra duduk di sofa panjang tanpa menjawab pertanyaan sang pemilik rumah.

Sakti melirikan matanya,melihat wajah Cakra yang sedikit absurd. "kenapa lagi lo?"

"  cape" Cakra melepas jaketnya, melempar kesembarang tempat dan meraih stik game. Mereka berdua duel.

"  ngapain lo kerumah gue?" Sakti tersenyum bangga saat dirinya berhasil mendapatkan score.

"  nanya gitu lo ke gue?" Cakra balik bertanya.

Gertakan MeteorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang