DM2 - Al Sensi

1K 136 20
                                    

Yuki baru saja keluar dari toilet, dia sekarang berjalan menuju kelasnya karena pasti Al sudah menunggunya disana.

Ini sudah waktunya Yuki pulang karena mata kuliah hari ini sudah habis.

Habis dari toilet, ngaca dulu bentar. Eh, dititipin orang amplop. Mending kalo isinya uang. Lah ini?? Hhmm selalu.

Yuki dengan wajah yang malas membawa beberapa amplop ditangannya memasuki kelasnya "Al surat nih.." ucapnya meletakkan surat yang diterimanya ditoilet cewe tadi dihadapan Al.

"Taroh aja.." Sahut Al masih fokus memainkan game di HPnya.

Yuki merebut HP Al dari tangan Al dan menggantikannya dengan amplop agar Al menyambutnya "Gue dikampus ini selain jadi mahasiswi juga jadi tukang pos. Tiap hari nganterin surat dari penggemar2 lo.." Curhat Yuki. "Masih zaman emang surat-suratan..?"

"Kalo lo males. Ya lo buang aja. Emang gue pernah bacain tuh surat-surat dari orang.." Sewot Al karena HP nya masih disita Yuki.

"Ih lo dasar. Ga ngehargain perasaan orang.."

"Ga peduli. Sini balikin HP gue.." ucap Al dan Yuki pun menyerahkan kembali HP Al.

"Nanti orang yang lo taksir ga peduli juga sama lo. Mau..?" Tanya Yuki yang membuat Al terdiam.

"Tuh kan diem. Berarti ga mau kan. Nah begitu juga perasaan-perasaan cewe yang lo cuekin.." Lanjut Yuki menasehati Al sebagai sahabat yang baik.

"Ga usah ceramah. Gue lagi males dengerin.." Ketus Al.

"Ih lo tuh dasar. Kemaren aja nyeramahin gue. Jangan pacaran ama dia, dia tu bla bla bla---

"Yaudah mau lo sekarang apa sih. Supaya lo diem..?" Potong Al "Mau gue balasin semua surat-surat yang pernah gue terima? Percuma. Udah gue buang.."

"Enggak ko. Bukan itu.." Sahut Yuki cepat.

"Mau gue beliin coklat? Buat nyumpel mulut lo.."

"Ih galak deh. Enggak juga Al.."

"Udah ah gue mau pulang.." Al berdiri dari kursinya lengkap dengan tas nya.

"Al tungguin.." Cegat Yuki dan Al pun menoleh.

"Apa..?"

"Eeem gue mauuuu. Ngenalin lo sama cowo gue.." Ucap Yuki menampilkan sederet gigi nya yang rapi "Yayaya mau ya. Kita atur waktu.."

"Apasih lo ga nyambung.." Al makin kesal dan langsung berjalan keluar dari kelasnya "Kayak ga ada hal lain yang lebih penting aja.." Gumamnya yang masih bisa didengar oleh Yuki.

"Itu penting kok. Supaya kalian berdua bisa deket. Kan aku seneng liatnya---

"Udah diem. Gue lagi males ngomong.."

"iih kenapa sih. Ga asik banget.." Yuki manyun sendiri dibelakang Al.

Al terus berjalan dengan langkahnya yang cepat dan tatapan mata yang tajam seakan ingin menerkam siapa saja yang ada didepannya sekarang.

Yuki masih berjalan mengiringi Al dibelakang tapi tetap tidak bisa menyeimbangkan langkahnya berdua. Karena Al terlalu cepat.

"Eh Al kenapa tu.." Cegat Caitlin pada Yuki, sedangkan Al masih berjalan tak menghiraukan sekitar.

"Ga tau deh. Lagi PMS kali, sensi mulu akhir-akhir ini sama gue.." Jawab Yuki masih manyun.

"Ada-ada aja deh lo Yuk. Seganteng Al dibilang PMS.."

"Emang bener. Dia ngomel-ngomel mulu ga jelas---

"Ssttt... Orangnya dateng.." Potong Caitlin memelankan suaranya .

"Pulang!!" Tegas Al menarik tangan Yuki, tidak mempedulikan Caitlin yang berada disamping Yuki sekarang. Fyi, Caitlin ini juga salah satu Fans Al yang pernah menyatakan cintanya pada Al.

"Iya-iya. Gue duluan ya Cait.." Teriak Yuki pada Caitlin karena Al yang menariknya tidak mau berhenti sampai kedepan motornya.

"Lo tu jadi orang ga sopan. Main tarik-tarik aja. Emang gue apaan.." Omel Yuki masih setia berdiri disamping motor Al. Sedangkan Al sudah menaiki motornya dan memasang Helmnya.

Setelah itu Al juga memasangkan Helm satu nya untuk Yuki, dan seketika Yuki malah tersenyum atas perlakuan simpel dari Al padanya ini.

"Tadi ngomel-ngomel, sekarang senyum-senyum. Kenapa sih lo.." Ucap Al memperhatikan wajah Yuki. "Udah. Ga usah dijawab.." Ucap Al saat melihat Yuki sudah bersiap kembali mengeluarkan ocehannya "Cepetan naik.."

Sebelum menaiki motor Al. Satu pukulan keras dipundak Al dihadiahkan oleh Yuki, itu bisa mewakili kekesalannya pada sikap Al sekarang.


💛💛💛


Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring disalah satu SMA Swasta di Jakarta yaitu tempat Bryan sekarang menimba ilmu.

Bryan memasukkan buku-buku pelajaran kedalam tas ranselnya, dengan gerakan yang tidak secepat teman temannya yang sekarang sudah berdiri sangat siap sekali untuk pulang.

"Woy Men.." Ditto menepuk pundak Bryan yang masih duduk dikursinya. "Santai nih ga kayak kemaren. Gelabakan! Alias tergesa-gesa pengen cepat pulang.." Ucapnya pada Bryan

"Iya kemaren buru-buru mau jemput pacar gue.." Jawab Bryan seadanya.

"Lo pacaran ama siapa nyet..?" Heboh Karel dengan suaranya yang keras sehingga seisi kelas bisa mendengarnya.

Bryan hanya geleng-geleng kepala menghadapi tingkah lebay temannya yang satu ini "Siapa lagi.." ujarnya tetap menjawab dengan santai.

"Eh serius siapa nih? Yang ngejar-ngejar lo kan banyak.." Tanya nya lagi makin antusias. Karena setau mereka Bryan belum pernah punya pacar.

"Anak kuliahan itu ya..?" Tanya Jerom langsung dan tak lama Bryan mengangguk.

"Wah PJ nya dong PJ PJ.." Tagih Karel dengan semangat.

"Bener PJ nih harus.." Sahut Ditto.

Mendengar keramean yang diciptakan oleh Bryan CS, Ersya teman sekelas mereka pun kepo dan menghampiri gerombolan anak laki-laki itu "Ada apa nih rame banget..? " Tanya Ersya.

"Eh Ersya. Ini nih si Bryan baru jadian. Ya kita mintain PJ lah. Ya ga sob..?" Sahut Karel.

"Yoi men.." Jawab Ditto.

"Bryan jadian.. ?" Tanya Ersya memastikan sekali lagi apakah benar yang baru saja didengarnya.

"Yap bener.." Sahut Ditto lagi dengan mantap.

"Oh gitu.." Ucapan Ersya menjadi lesu "Gue cabut duluan ya.." Kemudian Ersya langsung keluar dari kelasnya setelah melihat kearah Bryan sebentar.

"Kalian tu dasar.." Ujar Jerom saat Ersya sudah tidak ada disana lagi.

"Loh kenapa?  Kita salah apaan.." Sahut Karel.

"Dia kan nanya. Ya kita jawab.." Sambung Ditto tak terima disalahkan oleh Jerom.

"Lo taukan, Ersya itu udah naksir ama Bryan dari zaman batu.." Jerom menjelaskan arti perkataan dia sebelumnya.

"Berarti salah Bryan dong. Ga nerima-nerima Ersya sampe sekarang. Eh malah nerima anak kuliahan itu, yang baru dikenal.." Ucap Ditto.

"Kenapa sih lo Bidi. Ersya kurang apa coba.." Kali ini Debo berujar.

"Udah cantik seksi. Aduhai pokoknya.." Lanjut Karel menimpali.

"Gue balik dulu. Lama-lama disini gue bisa stress dengerin bacot lo pada.." Bryan mengaitkan satu tali tas ranselnya pada pundak kanannya. Lalu berdiri "Udah pulang-pulang. Jam belajar pengen pulang. Jam pulang masih ngeghibah disini.."

"Yee PJ woy jangan lupa.."

"Beres. Atur! Gue bayarin tenang.." Ucap Bryan mengacungkan jempol kearah teman-temannya kemudian beranjak dari sana dan keluar dari kelasnya.

"Nah gitu dong. Dari tadi kan enak.." Teriak Ditto.







Bjm, 3 November 2019

Di Sana Menanti Di Sini Menunggu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang