Tujuh Belas

846 126 60
                                    

"Kita mau kemana nih..?" Tanya Yuki memulai pembicaraan karena sedari tadi Bryan hanya diam saja disampingnya, tidak seperti biasanya. Bryan hanya fokus menyetir mobil nya.

"Ikut aja.." Jawabnya singkat. Dan Yuki hanya mengangguk patuh. Padahal dalam hati bertanya-tanya ini Bryan kenapa jadi nyuekin dia begini. Tapi tidak berani bertanya langsung.

Mobil Bryan berhenti tepat disebuah apartemen mewah. Setelah memarkir mobil nya. Bryan turun, diikuti oleh Yuki dibelakang.

Mereka masuk lift untuk menuju lantai atas. Saat sudah sampai didepan pintu, Bryan membuka pintu apartemen miliknya itu. Dan menyuruh Yuki masuk.

Yuki ragu. Masih terdiam ditempatnya sekarang berdiri.

"Masuk.." Perintah Bryan.

"Apartemen kamu..?" Tanya Yuki hati-hati, dan dibalas dengan anggukan singkat Bryan. "Mau ngapain kesini..?"

"Menghabiskan malam Minggu bersama kamu.."

"Disini? Aku fikir kita akan jalan-jalan ke Mall atau---

"Tadinya sih iya. Tapi aku berubah fikiran.." Bryan menggenggam tangan Yuki erat membawa Yuki masuk kedalam apartemen nya "Kayaknya lebih menyenangkan disini.. Gimana..?"

"Ooh ya udah gapapa. Terserah kamu aja.." Jawab Yuki tersenyum dan duduk di sofa.

Bryan menghampiri Yuki dan menarik tangan Yuki "Sini. Ikut aku.."

"Kemana? Udah sini aja.."

"Ayo ikut.." Bryan tetap memaksa, menarik tangan Yuki semakin kencang. Yuki sebenarnya sudah merasa takut akan sikap pacarnya ini. Tapi Yuki berusaha untuk berfikir positif.

Bryan membawa Yuki ke kasur miliknya. Dan membaringkan Yuki disana. Bryan pun ikut berbaring disamping Yuki.

"Bry kamu mau ngapain sih.." Yuki sudah merasa risih atas perlakuan aneh Bryan ini.

"Menikmati malam ini.." Jawabnya sambil merangkul Yuki, dan mulai mencium leher Yuki.

"Apa sih Bry. Jangan macam-macam deh.." Yuki berusaha menghentikan Bryan.

"Kenapa? Aku kan pacar kamu..?"

"Iya tau. Tapi kamu mau ngapain..?" Yuki menahan tangan Bryan yang sudah mulai membuka kancing kemejanya.

"Kamu ga usah sok ga ngerti.." Bryan makin melakukan aksinya. Bryan menindih tubuh Yuki dan mengurung Yuki berada dibawahnya sekarang.

"Kamu ga akan melakukan itu sama aku. Kamu udah janji.." Ucap Yuki deg degan.

"Kapan aku janji..?"

"Kamu pernah bilang, kamu akan jagain aku. Kamu ga akan ngerusak aku.."

"Ya memang benar. Aku akan melindungi pacarku. Pacarku yang hanya mencintai aku. Pacarku yang setia, yang tidak akan membagi cintanya dengan orang lain.." Tegas Bryan.

"Hah..?" Yuki terkejut mendengar pernyataan yang diucapkan Bryan.

"Gue udah tau. Lo ga usah berpura-pura lagi!!
Gue menyesal sudah nerima cinta Lo dulu.." Ucap Bryan dengan wajahnya yang tersulut emosi. Membuat Yuki tercengang.

"Gue terlalu bodoh. Percaya dengan kepolosan lo.! Gue fikir Lo cewek baik yang bisa gue percaya. Yang bisa gue jaga sampai menikah.
Tapi ternyata? Lo lebih brengsek daripada cewek-cewek yang pernah gue tiduri sebelum-sebelumnya!!" Bentak Bryan. Kata-katanya benar-benar menusuk hati Yuki. Belum pernah dia dibentak sekasar ini oleh laki-laki.

"Gue fikir Lo cewek yang bisa merubah hidup gue menjadi lebih baik. Gue cowok bangsat yang akan menjadi cowok alim saat bersama Lo nanti.

"Tapi gue salah besar!! Kenapa gue jadi cinta banget sama Lo sekarang Ki..?"
Bryan meneteskan air matanya. Hal yang sangat jarang terjadi pada dirinya.

Bryan hanya pernah dua kali menangis, pertama saat orang tuanya berpisah. Dan mulai saat itu, Bryan tidak percaya lagi dengan yang namanya CINTA. Tapi saat bertemu Yuki, dia mulai percaya adanya cinta dalam diri Yuki.
Gadis cantik yang akan menerima dirinya apa adanya.

"Lo bisa rasain kan? Gimana rasanya jadi gue? Gue udah menaroh harapan besar ke elo. Tapi Lo khianati gue. Gue mencoba merubah diri cuma buat Lo Kii..!"

"Bry. Aku bisa jelasin.." Yuki memberanikan diri untuk berbicara, nada suaranya pun bergetar menahan tangis.
Sungguh dia tidak bermaksud menyakiti Bryan seperti ini. Dia sangat mencintai Bryan. Tapi dia juga tidak bisa tanpa Al.

Yuki tau konsekuensinya. Cepat atau lambat Bryan akan tau ini semua  Tapi Yuki memang tidak tau harus berbuat apa. Sampai sekarang pun, Yuki masih belum bisa memilih. Antara Bryan atau Al. Yuki bingung dengan dirinya sendiri.

"Bry..."

"Mau Lo jelasin gimana pun. Lo tetap salah!"

"Iya aku tau, aku salah... Tapii---

"Selamat. Lo udah berhasil membuat Bryan yang dulu kembali lagi..!!"

🔥

🔥




Bjm, 2 April 2020

Huaaa. Kaget ya aku up nya cepet 🤭
Biasanya aku ngaret Mulu yak wkwk.

Btw, kalian team BryanYuki apa tetap Al Yuki nih? 🤭🤭

Lagi #dirumahaja nih.
Stay safe ya kalian.
Semoga kita semua sehat selalu dan selalu dilindungi 🙏

Di Sana Menanti Di Sini Menunggu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang