Dua Puluh Dua

624 116 28
                                    

Al memang ada keperluan malam ini. Dia tidak berbohong kepada Mamahnya Yuki tadi. Setelah pulang dari rumah Yuki tadi Al langsung mengendarai motor nya menuju suatu tempat.
Al ingin bertemu seseorang yang diyakininya malam itu, dia pasti ada ditempat itu.

Bryan

Al ingin menemui Bryan ditempat kemaren mereka melakukan pertarungan balap. Dia yakin Bryan pasti ada disana. Karena Bryan memang hobbi nya balapan liar.

Al berdiri disana setelah memarkirkan motornya agak jauh dan berjalan mendekat ke arah sana.
Al melihat Bryan sedang bergerombol bersama teman-temannya.

"Eh Bry. Siapa tuh? Kayaknya dari tadi ngeliatin Lo mulu.." Ucap Ditto menunjuk ke arah Al.
Bryan pun melihat kearah yang ditunjuk oleh Ditto.

"Lo kenal..?" Tanya Jerom

"Kenal. Gue kesana dulu.." Uca Bryan, pamit.

"Temenin ga nih..?" Sahut Karel bercanda.

"Emang gue anak kecil..?" Sewot Bryan tidak menoleh sama sekali tetapi berjalan menghampiri Al. Ada apa nih anak kesini?

"Mau apa Lo..?" Tanya Bryan berdiri didepan Al dengan wajah angkuhnya.

"Bryan gue mau ngomong.." Ucap Al dengan keyakinan yang sudah benar-benar dimantapkan hatinya.

"Cepet. Ga usah basa-basi..!"

"Lo mutusin Yuki..?" Tanya Al, padahal dia sudah tahu.

"Yuki cerita..?"

"Iya. Yuki cerita kalau Lo mutusin dia.."

"Terus..?"

"Lo marah karena hubungan gue dan Yuki kan?
Gue minta maaf. Gue memang salah. Gue mencintai sahabat gue sendiri.." Ucap Al menekan kuat ego nya untuk meminta maaf pada saingannya sendiri. Demi Yuki. Semua ini hanya demi Yuki.

"Lo boleh pukul gue, tampar gue, gebukin gue sekarang juga gue ga akan ngelawan. Gue pantas Lo hajar.
Tapi gue mohon, jangan putusin Yuki.." Lanjut Al memohon. Memang harga diri Al saat ini seperti diinjak-injak oleh Bryan. Tapi Al tidak peduli, apapun asal Yuki senang.

Bryan menatap tajam Al, dendamnya masih ada pada Al sampai sekarang. Dia sangat benci pada laki-laki didepannya ini.

"Gue janji kalau Lo mau maafin Yuki dan balik lagi sama dia. Gue ga akan ganggu Yuki lagi.
Yuki cinta banget sama Lo. Cuma sama Lo. Gue gak akan bisa menempati posisi Lo di hatinya.
Bahkan menggeser posisi Lo sedikit saja ga bisa.."

"Temui Yuki. Gue mohon.. Dalam masalah ini murni salah gue. Yuki ga salah apa-apa. Jangan hukum dia. Gue gak mau liat dia tiap hari sedih mikirin Lo.." Entah berapa kali Al memohon pada Bryan agar Bryan mau memaafkan Yuki. Al terus memohon dan memohon.
Sampai akhirnya Bryan menjawab.

"Lo ga akan sahabatan sama Yuki lagi..?" Tanya Bryan pada Al

"Iya.." Jawab Al pasrah.

"Lo ga akan dekat dengan Yuki..?"

"Iya.."

"Lo ga akan peduli lagi dengan Yuki..?"

Al sangat berat mengiyakan pertanyaan Bryan yang satu ini. Tidak peduli dengan Yuki? Bagaimana bisa? Semua ini dilakukan nya karena Al sangat peduli terhadap kebahagiaan Yuki.

"Tapi Lo harus bahagia kan dia. Jangan sampai Yuki sedih dan nangis lagi.."

"Gampang!"

"Oke baik. Gue ga akan peduli lagi sama Yuki.." Al mengatakan itu dengan hati yang teriris. Sungguh tidak sanggup, tapi Al harus kuat. Al tidak akan pergi dari sini sebelum Bryan menyetujui untuk kembali bersama Yuki.

"Gimana gue bisa percaya dengan mudah sama omongan Lo? Dulu aja, gue ditipu sama Lo berdua.."

"Gue serius. Gue bakal buktiin omongan gue. Gue ga bakal ingkar janji. Kalo Lo mau sekarang gue bersujud di kaki Lo? Gue bakal lakuin.." Ucap Al membuat Bryan tertegun.

Sebegitu sayangnya kah laki-laki ini pada Yuki?

"Oke. Lo buktikan saja omongan Lo mulai sekarang. Nanti kalau gue ada waktu nemuin Yuki, gue bakal kerumahnya buat ngajak dia balikan.." Ucap Bryan.

Al mengangguk "Iya. Terimakasih ya Bryan. Semoga secepatnya Lo balikan sama Yuki.."
Al berbalik berjalan menuju motornya hendak pulang.

"Kalau Yuki balik jadi pacar gue. Berarti gue bebas melakukan apapun bersama Yuki.." Ucapan Bryan membuat Al berbalik lagi menghampiri nya dan menarik kerah baju Bryan dengan tatapan yang tajam.

Cukup sedari tadi dia menjadi laki-laki lemah didepan Bryan. Tapi kalau sampai menyangkut tentang Yuki, Al tidak bisa menerimanya.

"Kalau Lo nyakitin Yuki. Gue cari Lo!"

"Gue minta Lo baik-baik buat balikan sama Yuki agar Yuki senang. Bukan agar Lo bisa nyakitin dia. Gue ga bakal tinggal diam kalo Lo berani nyentuh Yuki..!"


🌾🌾🌾


"Gimana Al? Lo udah bicara sama mantannya Yuki..?" Tanya Caitlin antusias pada Al. Mereka berdua sedang makan dikantin kampus.

"Udah. Dia setuju kok. Kalau dia mau balik ke Yuki.." Jawab Al sambil memakan bakso.

"Jadi sekarang Lo mau ga jadi pacar gue..?" Tanya Caitlin lagi membuat Al terhenti mengunyah makanannya 'ini cewek nembak mulu?' fikir Al.

"Kita berteman aja ya.." Jawab Al setelah meminum es teh manis.

"Yah kenapa..?" Caitlin terlihat kecewa mendengar jawaban Al. Artinya dia ditolak LAGI

"Gue akan berusaha membuka hati gue buat Lo Cait. Semoga gue bisa cinta sama Lo. Tapi seiring berjalannya waktu.."

"Sampai kapan gue nunggu Lo..?" Caitlin yang dulunya terkenal main cantik saja untuk mendapatkan Al. Sekarang malah terkesan memaksa.

"Gue ga ngasih harapan ke elo. Kalau Lo mau pacaran sama cowok lain silahkan. Gue gapapa.."

"Jadi kita ga pacaran..?"

"Kita dekat aja dulu. Kalau gue sudah benar-benar cinta sama Lo, gue akan nyatain perasaan gue.."

"Gue ragu.. Lo ga mungkin bisa cinta sama gue.."

"Kenapa? Gue ga akan deketin Yuki lagi kok.."

"Beneran..?"

"Iya. Kan Lo mau bantu gue buat move on..?"

"Tapi Lo move on ke gue aja ya. Jangan sama cewek-cewek lain yang sering ngirimin lo surat-surat.."

'ini cewek kenapa jadi ngatur gue?' Batin Al.

"Al gimana? Setuju nggak? Aku yakin, kamu akan berhasil move on dari Yuki ke aku.." Ucap Caitlin sok manis dengan menggunakan aku-kamu pada Al.

"Iya. Gue akan usaha buat selalu dekat sama Lo aja mulai dari sekarang.." Ucap Al walau dalam hatinya ragu.

"Yey. Makasih Al.."

'Akhirnya ga ada Yuki lagi yang menghalangi gue dekat sama Al'








Bjm, 11 Mei 2020

Di Sana Menanti Di Sini Menunggu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang