Sepuluh

954 124 54
                                    

Ersya dulu berfikir keras. Segala macam cara dilakukannya untuk mendapatkan Bryan. Termasuk menyerahkan apa yang sudah selama ini dijaganya, pada laki-laki itu.

Tetapi tetap saja, sampai sekarang Bryan selalu menolaknya. Dan malah berpacaran dengan Yuki.
Yang menurut teman-teman Bryan, perjuangan Yuki belum sekeras perjuangan Ersya selama ini.
Bisa dikatakan, Perjuangan Yuki belum ada apa-apanya dibandingkan perjuangan Ersya.

"Gue merasa bersalah dengan Ersya. Ga seharusnya gue bicara seperti itu tadi sama dia.." Bryan sekarang sedang berkumpul dengan teman-teman nya di sebuah Caffee seperti biasa setiap pulang sekolah selalu seperti itu sampai malam hari.

"Emang lo ngomong apa..?" Tanya Jerom

"Gue tadi langsung bete gara-gara gue ngerasa dia mengungkit-ungkit aib gue dimasa lalu,
pernah tidur sama dia.."

"Kenapa lo semarah itu? Dulu lo biasa aja ditanya seperti itu. Ga pernah sensi. Karena menurut lo itu tu udah hal biasa.."

"Gue mau berubah.." Jawab Bryan

"SERIUS??!" Sontak semua teman2 nongkrong nya di Caffee itu kaget mendengar pernyataan Bryan.

"Karena apa nih..?" Tanya Ditto hati-hati

"Karena.. gue sudah benar-benar cinta sama Yuki.
Gue mau serius sama dia.."

💞💞💞

"Al gue pusing nih ngerjain. Males. Mau istirahat dulu. Puyeng otak gue.." Keluh Yuki mengambil bantal disofanya dan berbaring dilantai

Saat itu mereka berdua sedang berada diruang tamu

"Segitu doang udah sakit kepala.." Ucap Al yang masih bergelut dengan soal2 akuntansi dibukunya

"Gue emang ga ngerti Akuntansi gimana dong.." Sewot Yuki kembali duduk di sofa tapi masih malas-malasan.

"Iya kalo mau istirahat dulu. Gue juga mau istirahat.." Ucap Al seraya menutup buku-bukunya dan merapikannya diatas meja.

"Ikut ikutan Lo.."

"Biarin. Ini rumah siapa gue tanya..?"

"Rumah gue Al.." Sahut Yuki cepat

"Ya elo sih nyuruh gue kesini ngajarin Lo.."

Huh. Yuki kembali merebahkan tubuhnya diatas sofa sambil berfikir "Al. Gue punya ide! Lo ga usah ngajarin gue lagi. Kalo lo udah selesai, gue nyontek aja.
Pinter kan? Jadi gue ga pusing dan lo juga ga pusing ngajarin gue.." Jelas Yuki tersenyum bangga mengutarakan isi dalam otaknya.

Al yang sudah beres-beres menghampiri Yuki dan duduk didekat Yuki. Yuki pun kembali duduk, ingin mendengar jawaban Al tentang ide cemerlang yang disampaikannya nya tadi.

"GA BISA!!" Tegas Al

"Iiih Al ayo lah. Yayaya.." Ucapnya Yuki memohon

"Maunya Lo tuh. Pokoknya ga bisa! Lo harus pintar juga. Emang mau oon mulu..?"

"Oooh ngatain gue.."

"Lo nya juga. Pengen enak mulu. Ga mau berkorban. Sekarang aja gue berkorban buat dapetin lo. Nah lo? Buat dapetin jawaban aja ga mau belajar.."

"Iya deh iya. Ga usah ceramah juga kali Al.
Gue mau istirahat bentar doang ko.."

Yuki pun membuka aplikasi wa dan menemukan chat dari Bryan ada disana yang berisikan 'Lagi dimana?'

Yuki tersenyum senang, seketika rasa capeknya berkurang hanya karena membaca pesan singkat dari Bryan.

Baru saja Yuki ingin membalas chat dari Bryan. Tiba-tiba Al langsung merebut HPnya yang membuat Yuki terkejut
"Eh Al balikin hp gue.."

Di Sana Menanti Di Sini Menunggu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang