Dua Puluh Empat

709 116 44
                                    

Yuki baru pulang kuliah langsung berlari masuk kedalam rumah nya, menuju kamar. Pintu kamar Yuki dengan keras dibanting oleh nya. Sampai mamahnya yang berada didapur bisa mendengar suara bantingan pintu kamar Yuki.

"AL JAHAAAAAATTTTT..." Teriaknya berbaring dikasur dan menutupi seluruh wajahnya dengan Bantal.

"Lo bilang Lo cinta sama gue. Lo sayang sama gue. Ternyata apa..?" Yuki terus menangis sekeras-kerasnya dibawah bantal miliknya, agar suaranya tidak terdengar keluar.

"Akan melakukan apapun demi gue? Omong kosong..!!" Teriak Yuki.

"Yuki..?" Mamahnya Yuki pelan-pelan membuka pintu kamar Yuki dan duduk dikasur Yuki. Yuki yang menyadari kehadiran mamahnya pun langsung bangun.

"Kamu kenapa Yuki? Kamu menangis..?" Tanya Mamahnya Yuki memperhatikan mata Yuki yang agak membengkak.

"Gapapa mah.." Ucap Yuki.

"Ada apa Yuki? Cerita sama mamah, pacar kamu lagi..?" Tanya Mamah Yuki dan Yuki menggeleng.

"Lalu siapa lagi? Bukannya hanya mantan kamu itu yang sering kamu galaukan..?"

"Al mah.." Jawab Yuki sambil terisak.

"Kenapa Al..?"

"Al jahat mah sama Yuki. Al bilang ga mau temenan sama Yuki lagi.."

"Serius Al bicara seperti itu..?"

"Iya mah serius. Ngapain Yuki bohong.."

"Yuki. Kamu tidak hanya kenal Al setahun dua tahun kan? Tapi belasan tahun. Kamu yakin Al seperti itu..?"

"Yuki juga ga percaya. Tapi kenyataannya emang gitu Mah.."

"Mamah yakin, Al tidak benar-benar ingin berkata seperti itu. Waktu kamu yang tidak ingin bertemu dengan Al saja, Dia tetap berkali-kali kesini untuk menemui kamu. Sekarang giliran kamu Yuki.."

"Giliran Yuki? Maksudnya..?" Tanya Yuki. " Yuki Minta maaf lagi sama Al..?"

"Iya sayang. Masa sekali saja kamu nyerah..? Siapa tau Al sedang nguji kamu.." Ucap Mamahnya Yuki menasehati.
"Ingat. Beribu-ribu kali kebaikan yang Al beri untuk kamu. Jangan karena satu ucapan yang Al katakan, menghapus semua nya.."

Yuki terdiam sejenak memikirkan perkataan mamahnya.

"Yuki kan anak mamah yang ceria, selalu semangat. Pantang menyerah. Pasti bisa dong meluluhkan Al lagi.." Ucap Mamahnya Yuki menyemangati, dia melihat anaknya ini sudah mulai bisa mengatasi Fikirannya tentang Bryan. Sekarang tinggal Al.

Yuki tersenyum "Oke mah. Yuki akan berjuang lagi buat dapatin maaf dari Al.."


♥️♥️♥️

Keesokan harinya. Yuki sudah bangun lebih pagi dari biasanya. Hari ini Yuki mau bersilaturahmi kerumah Al.

"Pagi Tante.." Sapa Yuki pagi-pagi sekali sudah sampai dirumah Al dengan pakaian nya yang siap untuk kekampus.

"Yuki..?" Bunda Al membukakan pintu. "Pagi sekali kamu datang? Al aja seperti nya belum bangun tuh.." Ucap Bunda.

"Gapapa Tante. Hehee.." Yuki masuk mengikuti Bunda Al. "Yuki ikut bantu-bantu Tante masak aja ya. Sambil nunggu Al. Boleh Tan..?"

"Iya pasti boleh dong Yuki. Ayo.."

"Makasih Tante.." Ucapnya.

Yuki sedang asyik-asyiknya memasak sambil mengobrol dengan Bundanya Al didapur.
Tak lama Al pun turun, pakaiannya sudah rapi.
Al terkejut melihat keberadaan Yuki didapurnya bersama Bundanya.

Di Sana Menanti Di Sini Menunggu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang