Yuki bangun dan siap kembali beraktivitas seperti biasa hari ini. Dia sudah melupakan ngambeknya dengan Al. Karena mereka memang udah biasa seperti itu.
Sering berantem, tapi nanti akan kembali baik dengan sendirinya.
Yuki segera menuju kamar mandinya dan membersihkan tubuhnya. Tak lupa Yuki juga sedikit menyanyi pelan, agar Mood nya makin membaik dan membaik.
Setelah selesai, Yuki melilitkan handuk yang bisa menutupi sebagian dari tubuhnya. Dan Yuki pun keluar dari kamar mandi.
"Astagaaa. Al.." Yuki terkejut melihat Al yang duduk bersandar dikasurnya sekarang "Lo ngapain disitu..?" Tanya Yuki.
"Gue bilang kan mau jemput lo hari ini.." Jawab Al.
"Ya tapi kan biasanya lo nunggu di bawah. Kenapa sekarang dikamar gue. Dan juga ini kan masih pagi banget.." Protes Yuki.
"Gue nunggu dibawah bosen. Mamah lo juga masih sibuk masak. Jadi gue naik aja kesini.."
"Duh Alllllll. Keluar dulu deh. Gue mau pake baju. Bukan muhrim lo liat gue handuk-handukan gini doang.." Ujar Yuki. Kalaupun dia tau Al ada dikamarnya sekarang pasti dia sudah memakai pakaiannya saat dikamar mandi tadi.
"Lo bawa aja lagi baju lo kekamar mandi. Ribet amat sih. Biasanya juga gitu, kalo gue disini.."
"Kok lo yang ngatur-ngatur sih. Ini kamar siapa gue tanya.."
"Okelah.." Al ngalah. Daripada Yuki marah lagi dan harus ngebujuk-bujuk lagi, walau Al tau Yuki ga bisa marah lama-lama beneran sama dia. Tapi Al ingin berusaha agar hubungannya dengan Yuki bisa lebih baik dan kalau bisa jadi romantis. Agar kalau Al mengungkapkan perasaan yang sebenarnya pada Yuki nanti, rasa gugup nya akan berkurang.
Al berdiri dan berjalan. Tapi bukan menuju pintu tapi mendekat pada Yuki yang membuat Yuki jadi salting. Ditambah Al yang memandangnya tanpa berkedip.
"Al. Pintunya disana ya.." Tegur Yuki. Yang makin mundur karena jarak Al yang semakin dekat
Al semakin mendekat pada Yuki hingga badan Yuki sudah tidak bisa mundur lagi karena sudah mentok di dinding kamarnya.
Yuki sangat gugup saat itu, karena jaraknya dengan Al yang begitu dekat. Untuk menelan ludahnya saja rasanya sangat sulit bagi Yuki sekarang.
Al mendekatkan wajahnya pada Yuki, tepatnya ditelinga Yuki. "Lo... Seksi..." Bisik Al pelan, membuat Yuki merinding karenanya.
Al memperhatikan Yuki dari atas sampai bawah. Kemudian tersenyum sekilas sebelum benar-benar keluar dari kamar Yuki.
Huh huh huh. Yuki bisa mengambil banyak-banyak oksigen sekarang.
"Kenapa gue jadi deg-degan deket sama Al. Perasaan dulu ga pernah gini deh.." Gumamnya. Sambil menetralkan detak jantungnya kembali.
💘💘💘
Yuki menuruni tangga sudah siap dengan pakaiannya untuk pergi kekampus. Yuki menuju ruang makan dan disana sudah ada Al duduk bersama mamahnya Yuki.
"Mah. Mamah tau gak nih anak pagi banget udah ada dikamar Yuki.." Tunjuk Yuki pada Al. "Yuki kan jadi kaget.." Lanjutnya dan duduk disamping Al berseberangan dengan mamahnya.
"Eh gue udah izin kali sama nyokap lo---
"Tapi ga izin sama gue.." Kesal Yuki. "Mah. Lain kali dilarang dong dia niiiih.."
"Dari dulu kan emang gitu Yuki. Dari kalian kecil udah biasa Al masuk-masuk kekamar kamu. Kamu juga gitu kan kalo kerumah Al.." Ucap mamahnya Yuki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Sana Menanti Di Sini Menunggu
Losowe'Seumur hidup aku ini yang pertama Pintu hatiku diketuk oleh dua lelaki Punyai ciri selama ini kucari Berbeda wajah tampannya tetap asli Kalau kupilih di sini apa kata di sana Kalau kupilih di sana di sini akan terluka Perlukah aku pilih keduanya Be...