Dua Puluh

788 126 46
                                    

Hari ini perkuliahan sudah normal kembali. Liburan kuliah sudah berakhir. Al pagi-pagi sudah bersiap untuk menjemput Yuki untuk berangkat ke kampus bersamanya.

"Pagi Tante.." Ucap Al melepas Helmnya dan menghampiri Mamahnya Yuki. Yang saat itu sedang menyiram tanaman dihalaman rumah nya.

"Pagi Al. Kamu mau jemput Yuki..?"

"Iya Tan.. kan seperti biasa Al selalu jemput Yuki.."

"Yuki sudah berangkat Al. Naik mobil sendiri.."

"Sudah berangkat..?"

"Iya Al. Tante juga bingung. Waktu Tante tanyain, Yuki ga jawab. Langsung pamit gitu aja..
Kalian baik-baik aja kan..?"

"Iya baik kok Tante.."

"Syukurlah. Tante fikir kalian berantem.. Soalnya Yuki kelihatan galau terus akhir-akhir ini.. ditanya juga ga mau jawab..

"Al coba tanyain Yuki dikampus nanti Tan. Al berangkat dulu. Permisi Tante.."

"Iya Al. Hati-hati.."

💕💕💕

Caitlin baru saja memarkir mobilnya ditempat parkiran kampus. Tak lama Caitlin melihat Al yang baru saja datang dan memarkir motornya tak jauh dari sana.

Melihat itu, Caitlin langsung mengeluarkan lipstik dari dalam tasnya dan mengoleskannya dibibir. Dan memberi sedikit bedak pada wajahnya.

"Selesai. Gue siap ketemu Al.." Ucapnya semangat, pagi-pagi Moodnya sudah jadi bagus karena kebetulan ketemu Al diparkiran.
"Eh tunggu. Kenapa Al ga bareng Yuki?"

"Al tunggu.." Panggil Caitlin dibelakang Al. Al pun menghentikan langkahnya.
"Pagi Al.."

"Pagi Cait.." Balas Al

"Lama banget gue ga ketemu Lo. Libur kuliah Lo kemana aja..?"

"Ke London. Jengukin adek gue.."

"Wah.. oleh-oleh nya mana buat gue..?"

"Entar gue bawain. Sekarang lagi ga bawa.."

"Serius? Yeyy makasih ya Al.."

💕💕💕

Al memasuki kelasnya. Dan melihat Yuki duduk sendirian dipaling pojok. Sambil menuliskan sesuatu pada Bindernya.
Al menghampiri dan duduk disamping Yuki.

"Yuki kok Lo berangkat duluan? Ga nungguin gue..?"

"Gapapa Al. Lagi pengen berangkat sendiri aja.."

"Gue khawatir.."

"Al. Gue udah besar. Gue bisa kok ngelakuin apapun yang gue mau. Lo ga usah cemasin gue mulu.."

"Apa Yuki marah ya sama gue?" Batin Al.
Ya sudahlah mungkin lagi Badmood, Al mencoba  Memaklumi sikap Yuki padanya hari ini.

💕💕💕

"Ki. Ke kantin Yuk.." Al sebenarnya tidak ingin membeli apa-apa dikantin. Seperti biasa, Yuki yang kekantin dan Al yang berdiam diri dikelas. Tapi saat melihat Yuki tidak ada niatan untuk kekantin. Al malah jadi kefikiran.

"Enggak Al. Gue dikelas aja.." Jawab Yuki lesu.

Al keluar dari kelasnya dan menuju kantin untuk membelikan Yuki makanan dan minuman seperti yang sering Yuki beli dikantin.

"Nih makan Ki.." Ucap Al memberikan makanan itu pada Yuki.

"Gue bilang kan enggak? Gue ga mau dibeliin. Gue bisa beli sendiri ko. Ga usah repot-repot.."
Yuki langsung keluar dari kelasnya.

"Yuki kenapa Marah-marah terus ama gue..?" Ucap Al berbicara sendiri. "Mungkin Yuki berfikir, penyebab putusnya dia dan pacarnya adalah gue. Dan dia sekarang benci sama gue.. Yaa. Ini memang salah gue.."

💕💕💕

Sore hari, Bryan duduk dikasurnya sambil memegangi fotonya bersama Yuki dulu. Fikirannya sekarang terfokus pada Yuki. Bryan memandangi foto itu lama, Sambil mengusap rambutnya yang basah dengan handuk. Karena dia baru selesai mandi.

"Aku kangen banget sama kamu Yuki. Aku masih sayang sama kamu.
Aku baru tau rasanya jatuh cinta sekarang.
Aku cinta sama kamu, tapi aku juga kecewa sama kamu.."


Tringggggg....
Ditto Calling....

"Ck. Apaan sih nih anak. Ganggu aja.." Bryan segera mengangkat panggilan dari Ditto.
"Halloo..?"

"Bry. Malam ini ke klub lagi kan..?" Sahut Ditto.

"Gue.. gue enggak dulu deh.."

"Tumben..?"

"Gue lagi mules.." Ucap Bryan berbohong. Padahal dia lagi malas.

"Mules..?"

"Iya mules. Lo ngerti mules kan..!?"

"Iya santai Bos. Ga usah ngegas gitu.."

"Lo ribet.."

"Tapi ga ada Lo ga rame.." Ditto masih berusaha membujuk.

"Malam esok aja gue. Malam ini skip dulu.."

"Oke Bos.."

💕💕💕

"Al. Lo Gue liat ga seakrab dulu sama Yuki? Kalian berdua kenapa..?" Tanya Caitlin menghampiri Al yang sedang duduk-duduk dikantin. Tapi Al diam saja. Pandangan nya masih fokus pada makanan didepan nya. "Cerita aja Al. Gue kan orangnya ga ember bocor.." Ucap Caitlin lagi.

"Yuki putus dari pacarnya.." Jawab Al akhirnya.

"Hah? Kok bisa..?" Caitlin terkejut kemudian berfikir. "Tapi Al kalau dia putus, kenapa Lo sedih? Lo kan jadi punya kesempatan buat macarin Yuki..?"

"Gue ga bisa liat Yuki terus-terusan galau kayak sekarang. Gue sebenernya pengen Yuki bisa balik lagi sama mantan nya agar dia ceria kayak dulu.
Tapi gue juga tersiksa kalau gue ngeliat itu. Gue sahabat yang buruk.."

Caitlin terharu mendengar alasan Al. Dia jadi pengen punya sahabat yang benar-benar bisa sayang juga sama dia. Kayak sayang Al ke Yuki.
Tapi dimana bisa menemukan itu?
Sekarang banyak teman-teman FAKE.

"Lo pengen move on dari Yuki nggak..?" Tanya Caitlin.

"Kalau bisa udah dari dulu gue lakuin.."

"Salah Lo sendiri ga mau buka hati Lo untuk orang lain Al.."

"Buat apa? Gue ga mau mempermainkan perasaan orang. Kasian orang cuma dijadikan pelarian doang.."

"Gue gapapa jadi pelarian Lo. Kalau Lo berhasil bikin Yuki balik sama mantannya.."

"Gue ga bisa.."

"Kenapa..?"

"Gue ga sejahat itu sama Lo Cait.."

"Gue ga apa-apa Al. Gue seneng-seneng aja kok.." Ucap Caitlin meyakinkan Al.
"Al Lo harus bisa move on. Lo ga mau kan terus-menerus sakit hati kalau liat Yuki milih orang lain..?"






Bjm, 27 April 2020

Di Sana Menanti Di Sini Menunggu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang