"Jika banyak hal di luar kendali, maka biarkan kendali itu pergi."
▪️▪️▪️Tzuyu tersenyum remeh sebelum akhirnya memilih melipat kedua tangan di dada, mendaratkan pandangan penuh intimidasi yang siap mematikan. Jika saja bisa terlihat, kepala Tzuyu tampaknya sudah mengepul dengan gumulan asap hitam dan isinya siap meledak.
Kenapa?
Hanya karena pria Jeon di hadapannya yang dengan kedamaian penuh suka cita melahap suap demi suap makanan yang telah disajikan.
Brak!
Jungkook terhenti, tatapan mata dinginnya menatap lekat potongan daging di atas piring putih mengkilat, kedua tangannya masih setia memegang pisau dan juga garpu. Halus sekali, pria itu menarik napas dalam kemudian kembali menyantap daging di garpunya membuat gadis yang sejak tadi berada di hadapannya mendecih.
"Kau benar-benar kelaparan?" satu kalimat meluncur membuat Jungkook berhenti mengunyah dagingnya, tapi Jungkook tetaplah Jungkook, ia lebih memilih untuk kembali meneruskan kegiatannya.
"Apa kau tau tatakrama? Aku bertanya sejak tadi,"
Jungkook menyerah, ia menyimpan alat makannya dan menatap Tzuyu dingin, gadis itu menggerakkan dagunya seolah menyuruh Jungkook untuk bicara.
"Apa ada masalah?" pertanyaan Jungkook sukses membuat alis Tzuyu bertaut.
"What?! Kau tidak salah?"
"Apa ada masalah?"
"Yak! Kau tau? Lelaki sepertimulah yang membuang waktu berhargaku, karena kau Mommy menyuruhku menjemputmu di bandara, datang untuk acara makan malam, dan sekarang? Dengan bodohnya aku disuruh untuk menghabiskan malam bersamamu--"
"Lalu kenapa kau mengambil tindakan bodoh sekarang?"
"Apa?!"
"Kenapa tidak bertindak pintar seperti saat kau tidak datang ke bandara? Kenapa tidak menolak datang untuk makan malam? Dan kenapa kau masih duduk di sini? Mereka sudah tidak ada, tak ada yang mengawasimu, pintu Restaurant ini juga terbuka, kenapa tidak pergi saja?"
Tzuyu menganga tak percaya, sejak kapan ia kalah berdebat? Tidak, ia takkan menyerah.
"Kau--"
"Bukan aku, kau sendiri yang membuang waktumu jika memilih berdebat denganku sekarang,"
Tzuyu kembali mengatupkan bibirnya dan mengepalkan tangan kuat, dalam hati ia mengucap sumpah serapah agar mantra alam segera mendera Jungkook.
Ah, bodoh! Mana bisa?
"Fine!"
Tzuyu beranjak dan menghentakkan kakinya dengan kasar, ia menyambar tas tangannya dan menjauh dari meja Jungkook sekarang. Jungkook terdiam, kembali menatap potongan daging yang tersisa, atensinya beralih pada piring Tzuyu, makanannya belum disentuh sama sekali.
Di ambang pintu, Tzuyu terhenti. Ia menarik napas dalam dan membalikkan tubuhnya, hatinya mencelos mendapati seorang lelaki semacam Jungkook yang kini malah kembali menikmati makanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eadrainn [COMPLETED]
Fanfic|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Ada yang menghilang hanya agar tahu rasanya dicari, ada juga yang menghilang untuk terbiasa tak bersama lagi. Rasanya, semua rasa itu mudah. Namun, setelah dirasakan membuat ia tahu tentang pedihnya merasakan. Tak banya...