33# Menerjemahkan Rasa

1.8K 300 43
                                    

"Kau adalah ketidakmungkinan yang pernah kudambakan, seperti halnya langit yang mendamba bintang kala turun hujan."
▪️▪️▪️





Suasana menjelang siang di aula serbaguna semakin ramai saja. Bagaimana tidak? Tepat pukul sembilan pagi tadi, para pria berlomba masuk ke dalam sana untuk menikmati hiburan dari salah satu bintang tarik suara, setiap tahun memang selalu ada bintang tamu yang didatangkan, tetapi kali ini sedikit berbeda, seperti tak ingin kalah oleh kegemaran para anak muda, maka yang didatangkan kali ini bukan hanya penyanyi bersuara emas, namun juga anggota girl group yang selalu tampil energik dan juga penuh keceriaan.

Aula tempat diadakannya acara-acara resmi tersebut seakan menjadi ruangan tempat sebuah konser besar diadakan, dengan masih memakai seragam kebanggaan masing-masing, para tentara itu bersorak menyuarakan yel-yel dan ikut bersemangat, tanpa terkecuali.

"Bukankah ini menyenangkan?" tanya Jimin sedikit berteriak karena berusaha menyeimbangkan suara dengan nada yang melantun kencang.

"Sepertinya pilihan ini lebih baik dari pada hanya duduk khidmat mendengarkan lagu seriosa seperti tahun-tahun sebelumnya," sambung Namjoon.

"Iya, dan juga lebih baik dari pada grup paduan suara," mereka kembali tertawa lagi hingga pandangannya jatuh pada Jungkook.

"Bagaimana menurutmu?" tanya Namjoon melihat Jungkook yang tidak sehisteris yang lainnya, tetapi lelaki itu terlihat juga menikmati penampilan bintang tamu mereka.

"Sikap kakumu tidak harus dipakai dalam berbagai keadaan, Jung. Disaat seperti ini, takkan ada yang melihat itu, ayo relaks dan nikmati," nasehat Jimin terdengar meyakinkan membuat Jungkook hanya mendelikkan mata.

"Atau kau khawatir? Karena kau takut Tzuyu tau?"

Jungkook terperangah, sejak kapan Taehyung dan Jimin satu frekuensi?

"Sudah aku katakan, aku tak seperti kalian yang takut istri, Hyung," bela Jungkook kembali menatap ke arah panggung membuat ketiga pria lain mendelikkan mata.

"Alasan, kalau begitu buktikan," kali ini Jimin menantang, Jungkook tersenyum remeh dan menggeleng.

"Alasanku bukan karena takut pada Tzuyu, hanya saja menikmati tidak harus menunjukkan dengan cara berlebihan seperti itu,"

Namjoon hanya menepuk Taehyung dan Jimin, memberi isyarat bahwa apa yang mereka lakukan hanya sebuah kesia-siaan. Sejak dulu mereka tahu, Jungkook tak pernah mengeluarkan ekspresi lebih saat merasakan sesuatu, selalu datar, dingin dan kaku.

Ya, walau mereka akui akhir-akhir ini sikapnya sedikit berubah, tentu setelah pria bermarga Jeon itu membawa serta gadis bernama Tzuyu ke asrama sebagai istrinya.

"Hyung, mau menari di atas panggung?" pertanyaan gila Jimin membuat ia kembali menjadi pusat perhatian, pria Park itu lantas tertawa.

"Kenapa? Takut?" tanyanya lagi, Namjoon mendengus, tanpa aba-aba ia melepas baret di kepalanya.

"Aku terima tantanganmu," ucapnya sebelum melenggang pergi menaiki panggung membuat semua yang ada di sana bersorak untuknya.

"Ck. Gila," gumam Jungkook dengan menggelengkan kepala membuat Jimin beralih padanya.

"Itu bukan gila, Jung. Itu keren!" dan ia menyusul Namjoon untuk berada di atas sana, kali ini pandangan Jungkook terarah pada Taehyung.

Eadrainn [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang