"Dia yang meninggalkan yang lainnya, demi menjadikanmu satu-satunya."
️▪️▪️▪️Pernah merasakan tidak betah berada di suatu tempat? Dalam pikiran hanya ada keinginan untuk pergi, pergi dan pergi. Secepatnya.
Dalam situasi yang membuat tidak nyaman seperti ini, detik seolah dengan sengaja bergerak sangat lambat. Rasanya menunggu tengah malam saja seperti berabad-abad.
Seperti yang Tzuyu lakukan saat ini, berulangkali gadis itu menghela napas sambil mencebikkan bibirnya, mengundang atensi dari pria bertubuh tegap yang sejak tadi selalu berada di sisinya.
Ya, Jungkook dan Tzuyu resmi menikah. Dan malam ini mereka sedang menjamu para tamu yang turut hadir dengan doa dan bahagia untuk keduanya.
"Masih lama?" tanya Tzuyu setengah berbisik entah untuk yang ke berapa kali, tentu saja. Ia hanya bisa bertanya karena tak mengenakan jam tangan atau membawa ponsel. Jungkook menaikkan sedikit tuksedo hitam yang membalut tangannya membuat Tzuyu dengan tidak sabar menunggu suara si pria menyahut.
"Aku lelah, tubuhku juga pegal semua," keluh Tzuyu lagi membuat Jungkook kembali menatapnya.
"Jam 10," jawab Jungkook membuat gadis itu memejamkan mata putus asa, sudut bibir Jungkook sedikit tertarik, akankah jika pernikahanmu bersama pria itu kau juga akan mengeluh?
Pria itu membuang pandangannya, membuang napas berat tanpa suara dan mencoba mengembalikan sisi kewarasan. Ia tentu tahu betul tidak mudah melakukan pernikahan di saat mereka berdua memang tak benar-benar menginginkannya, tapi Jungkook tak pernah mengira jika akan ada sedikit rasa tercubit dalam hati ketika tahu Tzuyu tak nyaman di pesta pernikahannya sendiri.
Sebuah ide gila terlintas di benak gadis itu, dengan cepat ia menarik lengan Jungkook sedikit jauh dari kerumunan orang-orang.
"Ada apa?"
"Ayo kita pergi,"
"Apa?"
Tentu saja ide itu tak masuk akal bagi Jungkook. Ia tahu Tzuyu merasa lelah, tapi pergi dari pesta diam-diam? Jungkook berdesis dengan tawa ringannya, bertahun-tahun ia hidup dalam kedisiplinan ketat dan hukuman yang cukup keras jika melanggar. Dan sekarang? Gadis yang belum genap sehari menjadi istrinya sudah meminta Jungkook untuk berbuat hal demikian?
"Sebentar lagi pestanya selesai, Tzu,"
Kali ini Tzuyu yang merasa frustasi, tak habis pikir dengan pria di hadapannya yang berkata dengan begitu santai.
"Selesai bagaimana? Tamunya semakin bertambah banyak," sekali lagi Jungkook menarik napas dalam, mencoba untuk terbiasa bahwa hal seperti ini yang akan ia hadapi.
"Tzuyu," hanya itu yang bisa Jungkook katakan, sejujurnya ia sedikit enggan untuk meneruskan perdebatan karena tahu Tzuyu takkan mau mengalah untuk itu. Jika bisa memilih, lebih baik ia turun tangan untuk latihan para calon militer daripada menghadapi Tzuyu sekarang ini.
Sebuah rengkuhan Jungkook berikan sebagai titah tanpa harus berbicara, gadis itu hendak menolak tapi tatapan dari Jungkook membuatnya mengalah.
Untuk kali ini kau yang menang karena aku mau berbaik hati, Jeon.
Keduanya kembali ke pelaminan, baiklah abaikan Jungkook yang masih ingin menyapa para tamu, kali ini biarkan mereka duduk sejenak, setidaknya agar Tzuyu lupa niat untuk dari pesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eadrainn [COMPLETED]
Fiksi Penggemar|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Ada yang menghilang hanya agar tahu rasanya dicari, ada juga yang menghilang untuk terbiasa tak bersama lagi. Rasanya, semua rasa itu mudah. Namun, setelah dirasakan membuat ia tahu tentang pedihnya merasakan. Tak banya...