"Dimana pun kau nanti kutemukan, semoga menjadi akhir sebuah pengembaraan."
▪️▪️▪️Tepukan bertubi Jungkook dapatkan di wajahnya, dengan kedua mata yang terasa berat dan kepala cukup pening pria itu akhirnya membuka mata, untuk beberapa waktu pria itu termangu, mencoba memilah kebenaran mana yang nyata dan bagian dari mimpinya.
"Selamat pagi," sapa Tzuyu dengan senyuman yang Jungkook bersumpah adalah senyuman termanis yang pernah Tzuyu berikan padanya.
"Aku membangunkamu bukan untuk diam, Jungkook," protes Tzuyu lagi karena pria itu sama sekali tak bergerak dari tempatnya. Gadis itu kembali menarik selimut dan menarik tangan Jungkook namun ia kesulitan, agaknya pria Jeon tersebut masih betah untuk diam di tempatnya.
Tzuyu mencebik, berkacak pinggang dengan mata menyipit menatapnya.
"Bangun atau kau akan menerima akibatnya," ancam Tzuyu sebelum mengibaskan rambutnya yang masih setengah basah.
"Jangan lupa mandi," ujar Tzuyu lagi melempar sebuah handuk ke arahnya.
Entah kemana hilangnya kadar kewarasan Jungkook, sepeninggalnya Tzuyu dari kamar, Jungkook masih bergeming di tempatnya kini.
"Jungkook aku serius dengan ancamanku!" teriak Tzuyu membuat pria itu dengan cepat melompat dari ranjangnya.
Seusai acara membersihkan diri seleasi, Jungkook kembali terdiam, berbalut seragam yang biasa ia pakai di hari rabu dan melihat pantulan dirinya di cermin. Nyatanya, Jungkook masih belum menemukan jawaban atas semua pertanyaan yang membelenggu.
Tentang kejadian tadi malam, dan Jungkook masih bisa melihat dengan jelas sembab di matanya.
Aku menangis?
Namun tak lama saat ia mencium aroma wangi yang menyeruak memenuhi inderanya, dengan cepat lelaki itu beranjak ke luar dari kamar mencari sumber wangi tersebut.
Lagi, Jungkook terpaku di tempatnya kini. Apa yang ia lalui semalam sehingga banyak sekali kejutan yang didapatnya pagi ini?
Tidak salah? Tzuyu tengah memakai celemek dan berdiri di depan kompor sekarang?
"Kau sudah selesai?" tanya Tzuyu saat menyadari kehadiran pria itu, Jungkook tersenyum, berjalan mendekat dengan tidak melepas pandangannya ke arah Tzuyu, ia menyandarkan tubuh di meja pantry tepat di sisi Tzuyu, menyilangkan kaki dan melipat kedua tangan di dada membuat Tzuyu menatapnya dengan aneh.
"Kau sungguh bisa memasak?" tanya Jungkook menatap ke arah kuali sebentar dan kembali memandang Tzuyu, gadis itu mengangguk tanpa menoleh sedikit pun.
Jungkook kembali tersenyum, kini ia memiringkan tubuhnya menghadap Tzuyu, dan memilih duduk di meja membuat Tzuyu menatapnya sekilas dan bergumam, apa yang terjadi padanya?
Sebuah tawa kecil hadir di wajah Jungkook, ia menundukkan kepala dan menggelengkannya pelan. Teringat beberapa kejadian dan perkataan lalu.
Jika begini adanya, mungkin aku yang akan lebih dulu jatuh cinta pada gadis manja ini.
"Jungkook," panggilan Tzuyu cukup membuat Jungkook terkesiap, kini Tzuyu tengah menyodorkan sebuah sendok ke arahnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/190495393-288-k237876.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Eadrainn [COMPLETED]
Fanfiction|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Ada yang menghilang hanya agar tahu rasanya dicari, ada juga yang menghilang untuk terbiasa tak bersama lagi. Rasanya, semua rasa itu mudah. Namun, setelah dirasakan membuat ia tahu tentang pedihnya merasakan. Tak banya...