26# Untuk Sebuah Kedekatan

2K 321 59
                                    

"Karena sanggup untuk dekat tak berarti juga sanggup untuk memahami."
▪️▪️▪️



Tak bisa berbuat lebih selain hanya diam terpaku menatap layar ponsel yang sejak tadi digenggamnya, seakan enggan untuk kembali pada kenyataan bahwa ia telah menjadi sosok egois.

Setelah memastikan Tzuyu tertidur ia memilih duduk di ruang tengah, mengaktifkan kembali ponsel yang sempat ia matikan setelah membaca pesan dari Tzuyu pagi tadi.

Dan betapa terpukulnya Jungkook karena ia mengikuti ego untuk menghindar.

Tzuyu

|Kau dimana?
|Jungkook
|Jeon Jungkook
|Yak, kau mengabaikanku? Aku serius
|Jungkook, kau dimana?
|Jungkook kau belum pulang?
|Jungkook, sepertinya aku sakit

42 panggilan tak terjawab

Saat ini yang tersisa dalam diri Jungkook hanya penyesalan dan kalimat yang menyalahkan dirinya sendiri, pria itu mengembuskan napas berat, jika saja ia tak bertemu dengan Taehyung, bagaimana jadinya?

Pria itu menelan saliva berat dengan rahang yang mengeras sekarang, ada sedikit rasa kesal untuk Tzuyu, kenapa gadis itu tak berterus terang?
Setidaknya, jika pesan pertama yang ia dapati tadi pagi adalah kabar tentang dirinya yang sakit, sudah pasti ia akan pulang, dan tidak menaruh pikiran yang tidak-tidak padanya.

"Jungkook," suara parau itu menginterupsi membuat Jungkook segera mengalihkan atensi dan dengan cepat beranjak.

"Tzuyu?" sahutnya sambil berjalan tergesa mendekati sang gadis.

"Kau sudah bangun? Apa masih pusing?" tanyanya dengan raut wajah penuh kekhawatiran yang jelas terlihat, pria itu memeriksa suhu tubuh Tzuyu dengan berulangkali menempelkan punggung tangannya ke kening dan juga leher Tzuyu.

Gadis itu menggelengkan kepala sebagai jawaban membuat Jungkook menatap lurus ke arah matanya.

"Aku lapar," imbuh Tzuyu membuat Jungkook mengulum senyuman, dengan hati-hati seakan takut menyakiti Jungkook memapah Tzuyu menuju ruang makan.

"Aku sudah membuatkan bubur," ucap Jungkook sambil menarikkan kursi dan membantu Tzuyu untuk duduk, setelahnya Tzuyu hanya diam mengamati Jungkook yang terlihat sibuk menyiapkan bubur dan juga air minum untuknya.

Pria itu menaruh mangkuk dan gelas, lantas ia juga menarik kursi di hadapan Tzuyu untuk tempatnya duduk.

"Ah!" pekik Tzuyu sambil mengibaskan tangan di depan mulut.

"Ya ampun ini masih panas, Tzu," Jungkook ikut panik dan menggeserkan mangkuk ke arahnya, tatapan Jungkook masih tertuju pada Tzuyu yang menenggak air putih di gelas sedang ia tengah meniup pelan buburnya.

Tanpa bicara, Jungkook mengarahkan sendok itu ke mulut Tzuyu membuat sang gadis mengerti dengan instruksi non verbal tersebut, ia melahap buburnya hati-hati, Jungkook tersenyum, ia mengulangi lagi kegiatannya pun dengan Tzuyu, tak ada yang bicara, Tzuyu hanya mengunyah dengan malas bubur di mulutnya dengan wajah yang masih lesu, sedangkan Jungkook terfokus mengaduk bubur di mangkuk walau sesekali melihat ke arah Tzuyu.

"Kau tidak makan?" tanya Tzuyu setelah teringat saat Jungkook hendak kembali menyuapinya, Jungkook memundurkan sedikit tangannya.

Eadrainn [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang