14# Let It Go

1.9K 309 48
                                    

"Sekuat apapun kita berusaha, jika waktu untuk memisahkan telah tiba, maka semua tak berdaya."
▪️Highway▪️



Jika memang yakin Tuhan pemilik hati manusia, lantas mengapa masih mengemis cinta manusia?  Hal itu yang membuat Jungkook enggan membahas perkara jodoh dan pasangan hidup. Pikirannya terlalu sibuk untuk memperbaiki diri, terjebak untuk memperbaiki masa lalu yang sama sekali tak bisa diperbaiki.

Bagi Jungkook, cinta hanyalah lambang kebinasaan, penyebab ia harus benar-benar mengubur perasaan dan mengakui bahwa hatinya telah jatuh.

Namun, keengganan tentu tak bertahan lama karena kehadiran gadis manja yang secara mendadak masuk dan mengusik kehidupannya.

Bukan, bukan karena Jungkook telah jatuh hati pada Tzuyu, atau mungkin belum, ia sendiri juga tak tahu apakah hatinya bisa kembali jatuh atau bahkan--mau untuk kembali jatuh setelah merasakan sakit akan hal itu.

Ia sendiri masih bertanya-tanya, hal apa yang mendasari dirinya dengan gagah berani ingin menikahi Tzuyu. Tentu alasan cinta sudah menjadi blacklist pertama kali, dan rasa iba? Jungkook tersenyum remeh, mungkin ia yang perlu dikasihani.

"Chou Tzuyu," gumam Jungkook pelan sembari menatap langit-langit kamarnya. Dalam benak, ia kembali mengingat bagaimana paras dari gadis yang besok akan ia ikat dalam hidupnya.

Cantik memang, bahkan sangat cantik tapi Jungkook masih belum merasakan getar di hati ketika melihatnya, ah mungkin belum, ia juga tidak tahu, terus saja begitu.

Jungkook mendesah, memikirkan lagi perkataan sang ibu tentang menghubungi seseorang di seberang sana mengenai keputusannya. Tapi ia sendiri bingung bagaimana caranya.

Tentu saja, keputusan Jungkook untuk tidak menikah mungkin sudah menjadi pukulan berat, dan sekarang? Besok ia akan menikah! Bukankah itu seperti tamparan telak?

Dia mungkin berpikir ini hanya alibinya saja untuk menghindar, gumam Jungkook untuk diri sendiri dalam hatinya.

Tapi jangan lupakan bahwa ia bukanlah pecundang yang hanya akan diam dan bersembunyi, tidak itu bukan dirinya sama sekali.

Jungkook meraih benda pipi di atas nakas, beranjak duduk dari tidurnya dan tertegun sejenak, memikirkan kalimat yang tepat untuk ia kirim sebagai awal pembicaraan--atau mungkin akhir pembicaraan mereka.

Berulangkali Jungkook mengetik dan dengan kali yang sama ia menghapus kalimatnya lagi, terlalu sulit merangkai kata bahkan untuk sebuah pesan membuat ia menertawai diri karena menjadi lelaki yang tak pandai bicara.

Sekilas, ia kembali teringat pada Tzuyu, tentang bagaimana gadis itu secara gamblang menyebutnya pria dingin dan kaku.

Senyuman Jungkook kembali terhenti setelah bayangan Tzuyu kembali pergi dan kedua matanya menatap pesan yang baru selesai dia ketik.

"Ah, aku sudah tak mau peduli," bisiknya lagi bagi diri sendiri.

Me
Besok aku akan menikah

Hanya 4 kata, lebih pendek dari kalimat yang ia hapus sejak tadi, dan lebih--tidak sopan--dari kalimat yang dirangkainya tadi, tapi sudahlah.

Jungkook menekan tanda kirim di kayar ponselnya dan hanya butuh waktu kurang dari 10 detik, dua centang biru sudah tertera di sana, membuat Jungkook memejamkan mata dan melempar asal ponselnya.

Eadrainn [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang