"Karena sanggup untuk dekat tak berarti juga sanggup untuk memahami."
▪️▪️▪️Entah apa yang gadis itu lakukan di kamar mandi sejak satu jam yang lalu. Membuat Jungkook yang kini sudah selesai dengan pakaian dinas dan membalut rapi tubuh kekarnya itu tak berhenti untuk merasa gelisah. Sekali lagi ia melihat ke arah pintu tersebut, mencoba menerka apa yang dilakukan Tzuyu selama itu di dalam.
"Tzuyu sudah jam tujuh lewat tiga puluh menit!" teriak Jungkook lagi sambil mengetuk pintu tersebut sebanyak dua kali, sejenak suara gemericik air terhenti dan dijawab gumaman oleh sang gadis, namun Jungkook kembali mendesah karena tiga detik kemudian, suara air kembali terdengar.
Pria itu memilih kembali ke pantry, berdiri dan menunggu di hadapan mesin pembakar roti. Satu hal yang baru ia ketahui belakangan, ternyata sama seperti dirinya, sang istri juga sama-sama pecinta roti.
Senyum simpul kembali hadir di wajah Jungkook ketika ia memasukkan lagi lembaran roti baru ketika mengingat hal apa yang membuat kesamaan antara mereka berdua itu akhirnya ia ketahui.
Ya, sejak kejadian pagi hari ketika Taehyung memberi kabar bahwa Tzuyu sakit, Jungkook memutuskan mengambil cuti selama empat hari untuk sekadar memastikan bahwa wanitanya akan baik-baik saja.
Hujan turun cukup deras sore itu, membuat Jungkook sekali lagi melihat Tzuyu yang ternyata masih terlelap di kamar. Pria itu mendekat dan menaikkan selimut hingga menutupi leher Tzuyu, terdiam dan kembali memandang paras menawan sang wanita.
Ia tak berdosa, bukan?
Sebuah embusan napas berat dari pria Jeon tersebut ketika perutnya terasa lapar, ia baru ingat bahwa dalam dua hari ini dirinya terlalu sibuk pada kesehatan Tzuyu sehingga tidak makan dengan benar.
Jungkook kembali ke dapur, memeriksa setiap celah lemari dan laci untuk memeriksa adakah makanan yang pantas ia makan di cuaca dingin seperti ini?
Lagi-lagi Jungkook mendesah pelan, tidak ada makanan lain selain beberapa bungkus ramen, dua butir telur, seikat bawang daun dan beberapa botol air di kulkas--ah dan ya, jangan lupakan bungkusan keripik kentang dan kue yang sudah diklaim Tzuyu sebagai miliknya.
'Padahal aku yang membelinya' batin Jungkook meradang.
Matanya menyipit ketika melihat sebuah tas belanja di sudut, seingatnya ia tak mengenakan tas tersebut ketika membeli beberapa makanan tempo hari. Karena rasa penasaran, Jungkook akhirnya meraihnya dan ternyata banyak sekali jenis roti yang ada di sana.
"Roti?" gumamnya sambil mengeluarkan makanan berbahan dasar tepung tersebut.
Sebuah senyuman muncul, agaknya akan lebih enak jika ia juga membuat secangkir kopi hangat dan menonton televisi di ruang depan.
🌸🌸🌸
"Jungkook," panggil Tzuyu ketika pagi buta ia sudah merasa lapar, sudah dua kali ia memanggil nama pria tersebut sambil terus sibuk mencari sesuatu di dapur.
"Ada apa?" kali ini lelaki itu muncul dan memilih bersandar di dekat lemari piring membuat Tzuyu menoleh ke arahnya sekilas.
"Aku lapar," pria itu menarik napas dalam, bahkan ia baru saja merenggangkan otot-ototnya yang terasa kaku sebab semalam Tzuyu terus saja muntah-muntah dan ia dibuat tidak tidur sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eadrainn [COMPLETED]
Fanfiction|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Ada yang menghilang hanya agar tahu rasanya dicari, ada juga yang menghilang untuk terbiasa tak bersama lagi. Rasanya, semua rasa itu mudah. Namun, setelah dirasakan membuat ia tahu tentang pedihnya merasakan. Tak banya...