"Semua orang adalah pemeran utama dalam ceritanya sendiri, jadi biarkan mereka menikmatinya."
▪️▪️▪️Agaknya sudah terlalu lama ia meninggalkan kota ini, kota dimana ia lahir dan dibesarkan demi menggapai cita dan mencari jati diri. Sejak tadi, Jungkook memilih diam, membandingkan apa yang masih sama dan berubah dari kenampakan kota yang kembali disambanginya sekarang.
Egois rasanya ketika kembali mengingat bertahun-tahun lamanya ia tak pernah pulang, menyampaikam beribu alasan tanpa berpikir bahwa yang perlu disembuhkan bukan hanya dirinya, melainkan orangtuanya.
Jungkook kembali menatap layar ponsel dan membaca pesan yang hendak ia kirimkan pada sang Ibu sebagai balasan.
Mom
Jung, jangan lupa untuk mengabarinya malam ini
Pertunangan semakin dekatJungkook kembali menundukkan kepala, ingin rasanya ia bertanya kenapa harus dirinya? Tapi tidak, ia tak punya hati untuk itu.
Pemuda itu menautkan alis, pertanda berpikir rangkaian kata apa yang tepat untuk memberi balasan pada sang Ibu.
"Aku harap kau akan selalu bahagia, Bu,"
🌸🌸🌸
Tzuyu mematung, sejak beberapa detik yang lalu, pikirannya tak lagi bisa dipakai dengan baik.
"Tzuyu?"
"Oppa, kau serius?"
Pria itu menundukkan wajah sebelum akhirnya mengangguk, membuat satu airmata Tzuyu jatuh.
"Ini mungkin keterlaluan tapi--"
Greb!
"Aku mau, Oppa. Aku mau,"
Tzuyu memeluk Jinyoung dengan isak tangisnya membuat pria itu membalas pelukan Tzuyu.
"Kau? Kau bersungguh-sungguh?" Jinyoung melepaskan pelukan Tzuyu dan menangkup wajah gadis itu, Tzuyu mengangguk antusias membuat mereka kembali berpelukan.
Ya, Jinyoung menelepon untuk bertemu dengan Tzuyu dan mengutarakan niatnya masuk ke dalam jenjang lebih serius bersama Tzuyu.
🌸🌸🌸
Malam ini, Tzuyu tampil dengan sangat cantik.
Malam yang sejak jauh hari menjadi impian Tzuyu, ia duduk tersipu ketika di hadapannya Jinyoung duduk dengan mengenakan tuksedo hitam mengkilat, selaras dengan gaun yang ia kenakan.
Sejak seminggu lalu, sejak Jinyoung melamarnya tanpa gangguan, dan malam ini digelar pesta pertunangan untuk mereka berdua.
Tzuyu merasa hidupnya benar-benar sempurna, rasanya ia tak perlu lagi meminta dan mengharapkan sesuatu lain di dunia, ini sudah cukup baginya.
"Selamat Sayang," ucapan selamat dari sang Ibu kembali menarik Tzuyu dari lamunannya, gadis itu tersenyum dan mengangguk menerima ciuman hangat di kedua pipinya.
Kini, satu per satu dari tamu undangan memberikan ucapan selamat bagi Tzuyu dan juga Jinyoung, sesekali mereka tertawa saat menanggapi celotehan lucu yang ditujukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Eadrainn [COMPLETED]
Fanfic|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Ada yang menghilang hanya agar tahu rasanya dicari, ada juga yang menghilang untuk terbiasa tak bersama lagi. Rasanya, semua rasa itu mudah. Namun, setelah dirasakan membuat ia tahu tentang pedihnya merasakan. Tak banya...