"Karena yang tersulit dalam hidup bukanlah memili, tapi bertahan pada pilihan."
▪️▪️▪️Gagal sudah semua ekspektasi Tzuyu, lagipula kenapa ia masih berharap pada seorang Jeon Jungkook? Maksudnya, ia tahu betul harapan mereka berdua sangat bertolak belakang adanya.
Sekali lagi Tzuyu menoleh ke arah Jungkook yang masih berjalan santai di sampingnya, dan demi apa pun rasanya Tzuyu ingin melempar sepatu hak tinggi yang ia kenakan sekarang pada pria berstatus suaminya tersebut.
"Jungkook!" gerutu Tzuyu lagi tapi tetap saja pria itu hanya menoleh sebentar sebelum kembali memandang ke arah depan.
"Sebentar lagi kita sampai," sahutnya kini membuat Tzuyu ingin berteriak, jika saja ia tahu perjalanan mereka akan ditempuh dengan berjalan kaki Tzuyu pasti takkan memakai heels miliknya--ah atau sudah dapat dipastikan ia akan menolak saja.
Gadis itu masih saja mengoceh sampai Jungkook menarik tangannya lembut dan berbelok, Tzuyu mendadak diam, ia mengamati dengan saksama pemandangan yang ada di depannya.
Bodoh! Balik kanan Tzuyu!
"Jungkook!" pekik Tzuyu pelan berusaha melepaskan tangan Jungkook, agaknya pria itu sudah tahu tabiat Tzuyu, Jungkook semakin mengeratkan pegangannya membuat gadis itu semakin memekik minta dilepaskan.
"Selamat malam," sapa Jungkook mengakhiri usaha Tzuyu untuk kabur sekarang.
Semua orang menoleh dan suasana seketika menjadi riuh. Tak sedikit yang berhamburan menyapa sepasang suami istri baru yang menjadi anggota dari mereka.
"Akhirnya, Kapten Jeon datang," sahut seorang wanita yang Tzuyu taksir berusia tak jauh beda dengan ibunya, hanya saja berperawakan lebih besar dari nyonya Chou.
"Maaf sedikit terlambat,"
"Tidak masalah, Nak. Kami senang kau mau datang,"
"Woah, ini istrimu? Cantik sekali,"
"Terima kasih," kali ini Tzuyu yang bersuara membuat Jungkook menutup mulut menahan senyumannya.
"Ah!" pekik Tzuyu ketika tiba-tiba saja seseorang mencubit hidungnya sambil mengelus perut buncitnya.
"Semoga anakku akan cantik seperti istrimu, Kapten,"
Tzuyu meringis dan mengusap-usap hidungnya yang memerah sekarang, menatap tajam ke arah Jungkook membuat pria itu hanya mengedikkan bahu tak tahu.
Sial, awas kau Jeon.
"Tzu, perkenalkan ini nyonya Kang, beliau adalah ketua persit di sini, dan nyonya Kang, ini Tzuyu, istriku,"
Tzuyu menarik lengan Jungkook keras meminta penjelasan tanpa bicara, sedangkan Jungkook hanya mengangguk sekarang.
What? Persit? Me? God!
"Nak Tzuyu, nama yang cantik," ujar perempuan bernama nyonya Kang itu sambil mengusap pelan surai panjang Tzuyu.
"Baiklah, kalau begitu aku akan pergi--"
"Apa?!" pekik Tzuyu kali ini tak tertahan membuat semua menatapnya.
"Kau belum tau, Nak? Setiap bulan di asrama kita diadakan perkumpulan, para wanita dan para pria terpisah,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Eadrainn [COMPLETED]
Fanfic|SEBAGIAN PART TELAH DIHAPUS| Ada yang menghilang hanya agar tahu rasanya dicari, ada juga yang menghilang untuk terbiasa tak bersama lagi. Rasanya, semua rasa itu mudah. Namun, setelah dirasakan membuat ia tahu tentang pedihnya merasakan. Tak banya...