Two

6.1K 605 64
                                    


Lagi, Sehun kembali ke klub langganannya tersebut untuk menghibur diri dan juga terbersit sedikit rasa penasaran di benaknya dengan pria yang beberapa hari lalu menatapnya dari lantai dua waktu itu. Dia ingin memastikan apakah pria tersebut memang menatapnya karena rasa tertarik atau karena ingin cari masalah dengannya.

Sehun merasa sedikit kecewa karena ternyata pria yang dicarinya tidak ada. Karena bosan akhirnya Sehun mumutuskan untuk kembali menampilkan dance memukaunya di atas panggung hingga membuat wanita-wanita yang berada disana menggeliat kepanasan. Tidak hanya wanita, beberapa pria bottom pun dibuat kepanasan dan bergerak gelisah seperti lintah diberi garam. Menggeliat-geliat untuk mencari perhatian Sehun. Tapi sayangnya Sehun tidak tertarik.

Malam ini, dia tidak ingin tidur dengan siapapun karena Kyungsoo mengatakan kalau dia akan membutuhkan bantuan Sehun malam ini. Sehun tidak mau acara bercinta nya harus terganggu lagi karena panggilan Kyungsoo. Lagipula Sehun juga datang karena penasaran dengan si pria ber dimple tersebut.

Setelah merasa lelah, Sehun turun dari panggung dan langsung menghampiri bartender seperti biasanya.

" Sehun-ssi.." Selalu saja akan ada orang yang menepuk bahunya disaat Sehun duduk sendirian disini.

Tapi malam ini Sehun sedang tidak mood. Dengan kasar Sehun menepis tangan yang masih bertengger di bahunya. " Maaf, malam ini aku sedang tidak ingin bercinta.." Ujar Sehun sambil menyesap minumannya.

" Maaf, Sehun-ssi. Aku datang bukan ingin mengajakmu bercinta, Sehun-ssi."

Sehun mengerutkan keningnya, lalu berbalik. " Oh. Ternyata kau, John.. Ada apa?"

Sebenarnya Johnny cukup kenal baik dengan Sehun, hanya saja dia tetap menjaga attitude nya pada Sehun. Sebaik-baiknya hubungannya dengan Sehun, tidak berarti dia bisa bersikap sembarangan para pria satu itu.

" Hun, aku butuh bantuan." Johnny bicara sedikit ragu.

" Bantuan apa?" Sehun kembali menyesap minumannya.

" Bisa bicara di ruangan ku?"

Sehun menaikkan sebelah alisnya. " Mau apa? Kenapa harus bicara di ruanganmu?"

" Ini masalah serius, Hun.."

" Ck. Bicara disini saja."

" Ayolah, Hun."

Sehun menatap tajam Johnny. Dan Johnny selalu takut dengan tatapan tajam Sehun tersebut. Inilah yang membuatnya tidak pernah berani macam-macam dengan seorang Oh Sehun.

" To.. Tolonglah.. Hun.." Johnny gugup. Sehun berdecak.

" Brengsek!" Sehun akhirnya bangkit dari posisinya dan berjalan mendahului Johnny dan Johnny bergegas mengikuti Sehun menuju ruangan Johnny di bagian lain dari klub malam miliknya tersebut.

" Cepat katakan! Aku tidak punya banyak waktu!" Perintah Sehun dengan tegas sambil menjatuhkan tubuhnya ke sofa empuk di ruangan Johnny.

" Ah.. Itu.. Sebenarnya, ada seseorang yang menginginkan mu, Hun.." Tanpa sadar Johnny mengucapkannya to the poin. Dia lupa kalau ucapannya bisa saja memancing amarah Sehun.

Sehun menaikkan sebelah alisnya. " Menginginkan ku? Kau bercanda?"

Johnny mengatupkan kedua tangannya. " Aku tidak bercanda. Dia bahkan mengancam akan meratakan klub ku jika aku tidak mempertemukanmu padanya."

" Kau sudah gila? Apa kau sudah bosan hidup, huh?" Sehun menatap tajam Johnny. Johnny lagi-lagi merasa gentar. Dia sayang nyawanya, tapi dia juga sayang klub yang telah dibangunnya dari nol tersebut.

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang