Three (M)

8.4K 603 79
                                    


Keesokan harinya Chanyeol duduk di lantai dua ruang VIP seperti biasanya, melihat Sehun tampil meliukkan tubuh indahnya di atas panggung, lagi.

Sambil menyesap minumannya Chanyeol terus memperhatikan Sehun yang meliuk di atas panggung dengan begitu panasnya.

Aku yakin tubuh itu akan meliuk dengan lebih indah dibawahku tanpa pakaian. Pikir Chanyeol sambil tersenyum miring.

" Johnny.. Tutup klub ini setelah Sehun selesai tampil." Ujar Chanyeol tanpa menatap Johnny.

Johnny terkejut dan ternganga. " Ta.. Tapi Chanyeol-ssi.."

" Tutup atau aku hanguskan semuanya!" Masih fokus menatap Sehun. Tapi kata-kata nya sudah cukup menegaskan pada Johnny bahwa dia tidak ingin dibantah.

" Baik, Chanyeol-ssi." Johnny tidak berani membantah lagi. Karena dia yakin Chanyeol bisa melakukan itu dengan mudah.

Chanyeol dengan tatapan tajamnya terus memperhatikan Sehun. Tubuhnya mulai memanas saat melihat Sehun membuka bagian atas kancing kemejanya. Dan keringat yang membasahi leher putihnya. Chanyeol tersenyum miring. Menyesap minumannya. Lalu kembali bicara.

" Aku ingin menikmatinya malam ini juga.." Chanyeol menelusuri bibirnya dengan lidahnya. Johnny menelan ludahnya. Apakah akan ada pertumpahan darah di klub malamnya ini, nanti? Johnny makin resah, hancurlah sudah usahanya jika itu semua benar-benar terjadi.

Sedangkan di atas panggung, Sehun malah makin sengaja bergerak semakin erotis dan menggoda karena dia tau pria brengsek yang kemarin membuatnya kesal setengah mati saat ini pasti sedang menyaksikan penampilannya. Jika pria itu memang tertarik pada dirinya, Sehun ingin sedikit memberi pelajaran pada pria brengsek itu, membuatnya makin tergoda tapi tidak bisa mendapatkan dirinya. Sehun tersenyum licik.

Selamat mencari wanita sewaan untuk pelampiasanmu, keparat. Sehun terkekeh dalam hatinya.

***

Chanyeol menyilangkan tangannya memperhatikan Sehun yang sedang memangku seorang pria mungil di sofa ruang ah, lebih tepatnya kamar VIP yang memang tersedia di klub tersebut. Pria mungil tersebut terus menggeliat di atas Sehun, bibirnya sibuk mendesah saat Sehun menghisap lehernya dan tangan Sehun sibuk meremas bokong pria mungil tersebut.

Mereka berdua terlalu sibuk dengan gairah mereka hingga tidak menyadari kehadiran Chanyeol yang saat ini sedang memperhatikan kegiatan mereka dengan wajah datarnya.

" Aahh.. Oh Sehun.. Aku tidak tahan lagi.." Pria mungil tersebut menggoyangkan bokongnya di atas kebanggaan Sehun yang sudah mengeras di balik celananya. " Ayo langsung ke inti.. Cepat masuki aku, Hun.." Goda pria mungil tersebut yang makin gencar menggesek bokongnya di kejantanan Sehun yang masih tertutupi celana lengkapnya.

Sehun terkekeh di leher pria mungil tersebut. " Sabar, sayang.." Sehun menahan pinggul pria yang seingat Sehun bernama Jinhwan tersebut. " Aku masih ingin menikmati aromamu.." Bisik Sehun sambil mengecup telinga Jinhwan.

" Tapi aku menginginkanmu di dalamku sekarang.. Anghh.." Sehun menyesap dan menggigit pelan bahu Jinhwan, membuat Jinhwan mengerang. " Aku tidak tahan.. Kau sangat menggairahkan, Hunieehh.."

Sehun lagi-lagi terkekeh. " Baiklah kalau begitu.. Buka semua bajumu.. Kita pindah ke ranjang." Perintah Sehun sambil menampar bokong Jinhwan.. Jinhwan terlihat bersemangat dan langsung beranjak dari pangkuan Sehun, berniat untuk membuka bajunya.

Tapi belum sempat Jinhwan membuka bajunya, Chanyeol langsung menariknya dan melempar Jinhwan keluar kamar VIP tersebut. Jinhwan berteriak dan mengumpat, tapi semua itu terhenti saat pintu tertutup tepat di depan wajahnya dan pengawal Chanyeol menarik paksa Jinhwan untuk pergi dari sana.

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang