Twenty Eight

4.8K 415 67
                                        


Sehun kini telah berdiri di depan pintu ruangan dimana Baekhyun ditahan. Sehun menarik napas panjang dan menghela nya perlahan. Berusaha memantapkan diri agar tidak terbawa emosi saat menghadapi Baekhyun.

Setelah yakin, Sehun langsung membuka pintu ruangan tersebut dan masuk ke dalam. Sehun tersenyum saat dirinya langsung disambut dengan tatapan tajam yang biasa dia dapatkan dari Baekhyun.

" Mau apa kau kesini, bajingan?"

Sehun hanya tersenyum miring, lalu menatap dua anak buah Kyungsoo yang berjaga di dalam ruangan.

" Kalian boleh pergi sekarang. Aku harus bicara dengannya." Perintah Sehun. Kedua anak buah Kyungsoo tersebut mengangguk lalu berjalan keluar ruangan.

" Hai, Byun Baekhyun." Mulai Sehun saat di ruangan itu hanya tinggal dirinya bersama Baekhyun..

Baekhyun tidak menyahut, dia hanya berdecih dan membuang muka. Seolah tidak sudi melihat wajah Sehun. Sehun merotasi matanya.

Sehun kemudian mengambil kursi lalu meletakkannya di depan Baekhyun yang berdiri dengan sebelah tangan yang di borgol ke tiang. Sehun duduk di kursi tersebut sambil menyilangkan kakinya lalu menatap Baekhyun.

" Aku dengar, Kau bekerja sama dengan Luna dan Kris untuk menghancurkanku.. Apa itu benar?"

Baekhyun tidak menjawab dan masih tidak mau melihat ke arah Sehun.

" Aku tidak tau kalau kau sebenci itu denganku.." Sehun lalu melipat tangan di depan dadanya, menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi. " Tapi aku sebenarnya tidak terlalu perduli jika kau memang membenciku. Aku hanya tidak suka, kau bertindak bodoh hingga membahayakan klan hanya untuk menjatuhkanku.. Apa kau tidak berani menjatuhkanku dengan cara menghadapiku secara langsung? Pantas saja Kyungsoo tidak mau mempercayakanmu menjadi tangan kanannya.. Kau hanya seorang pengecut.." Ujar Sehun dengan nada mengejeknya. Baekhyun kini menoleh ke arah Sehun dengan wajah marahnya.

" Sialan kau!" Umpat Baekhyun. " Aku tidak pernah takut padamu, bajingan! Sekarang juga aku bisa menghabisimu dengan tanganku sendiri.." Baekhyun menghentakkan tangannya yang terborgol, berharap borgol itu lepas dari pergelangan tangannya dan dia bisa menghajar wajah sombong Sehun.

Sehun lagi-lagi tersenyum. " Akhirnya aku bisa mendapatkan atensimu, Baekhyun-ssi.." Sehun kini menatap Baekhyun dengan wajah seriusnya. " Kyungsoo sudah menceritakan semuanya padaku.. Mengenai kau yang bekerja sama dengan Luna dan Kris hanya untuk menghancurkanku dan alasanmu melakukannya.. Walau alasanmu itu terdengar konyol bagiku.." Sehun terkekeh.

Baekhyun berdecih.

" Aku tau kau bilang kau tidak membenci Kyungsoo, tapi tetap saja kau telah salah paham padanya.." Sehun harus segera menjelaskan permasalahannya. Sehun tidak suka dengan masalah yang berlarut-larut.

" Apa kau tau apa alasan kenapa Kyungsoo tidak mengangkatmu sebagai tangan kanannya padahal kau telah mengabdi padanya selama belasan tahun?"

Baekhyun penasaran, tapi dia tidak mau merespon Sehun. " Dan kau marah, karena Kyungsoo malah menganggkatku sebagai tangan kanannya.. padahal aku hanya bocah gelandangan yang dipungutnya di jalan."

Baekhyun tetap tidak merespon. Sehun menghela napasnya.

" Apa kau tau bagaimana tugas seorang tangan kanan dari seorang pemimpin klan?" Sehun tetap menatap Baekhyun yang terlihat seolah tidak perduli dengan ucapannya, tapi Sehun tau kalau Baekhyun mendengarkannya. "Aku tau Kau memang telah berhasil menjaganya dan menjadi pengawalnya selama Kyungsoo kecil hingga remaja. Tapi apa yang kau lakukan waktu itu memiliki resiko yang jauh berbeda dengan menjadi seorang tangan kanan seorang pemimpin klan, Byun Baekhyun.."

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang