Twenty Seven

5.7K 409 96
                                    


Chanyeol mengerutkan keningnya saat dia terbangun tanpa Sehun di sisinya. Chanyeol langsung duduk untuk melihat ke sekelilingnya. Kemudian dia tersenyum saat mendengar suara gemericik air dari dalam kamar mandi. Chanyeol langsung menyibak selimutnya, turun dari ranjang lalu berjalan tanpa pakaian menuju kamar mandi.

" Kenapa kau bangun pagi sekali?" Tanya Chanyeol saat dia sudah berada di belakang Sehun yang tengah membasuh sabun di tubuhnya di bawah kucuran air shower. Sehun sedikit tersentak lalu menoleh, menatap kesal ke arah Chanyeol.

" Kenapa kau suka sekali mengganggu acara mandiku?" Sehun malah balik bertanya sambil kembali melanjutkan kegiatannya.

" Kau belum menjawab pertanyaanku.." Chanyeol ikut masuk ke dalam cubicle shower berdinding kaca miliknya.

" Aku harus kembali ke markas dan memberi kabar pada Kyungsoo." Sehun akhirnya selesai membasuh tubuhnya dari busa sabun.

Chanyeol menaikkan sebelah alisnya. " Bukankah kata Kyungsoo, kau sudah mengundurkan diri dari klan? Untuk apa kembali ke markasmu?"

Sehun merotasi matanya. " Waktu itu aku sedang mabuk dan emosi sesaat.. Aku tidak benar-benar keluar.." Sehun berbalik lalu mendorong Chanyeol untuk memberinya jalan keluar dari cubicle shower tersebut, tapi Chanyeol tidak mau bergeser. Sehun berdecak kesal.

" Jangan membuatku kesal dipagi hari seperti ini, Chan.." Gumam Sehun masih sambil berusaha mendorong Chanyeol. Chanyeol tersenyum. Jarang sekali dia mendengar Sehun memanggil namanya. Biasanya Sehun akan menyebutnya Bajingan atau Brengsek. Tapi justru karena kebiasaannya itu, saat Sehun menyebut namanya, itu terdengar spesial di telinga Chanyeol.

Chanyeol akhirnya menggeser tubuhnya masih dengan senyum lembutnya, membiarkan Sehun keluar untuk dari cubicle dan mengeringkan diri.

" Untuk apa kau kembali ke markas sekarang? Tidak bisakah kau kembali nanti saja?" Chanyeol bicara sambil kini gantian dia yang berjalan ke bawah pancuran air shower dan mulai membasahi tubuhnya. Dia juga butuh mandi dan membersihkan diri dari keringat hasil kerja kerasnya tadi malam bersama Sehun.

Sehun memakai bathrobe nya sambil melirik Chanyeol yang sedang mandi, Sehun lalu mengambil handuk kecil untuk mengeringkan rambutnya.

" Mendengar dari ceritamu tadi malam, sepertinya Kyungsoo membutuhkan diriku untuk mengambil keputusan.." Sehun mengusak rambutnya menggunakan handuk.

" Haruskah? Bukankah dia pemimpinnya?" Chanyeol bicara sambil melakukan kegiatannya membersihkan diri. " Aku tidak pernah meminta pendapat anak buahku saat aku harus mengambil keputusan.." Tambah Chanyeol.

" Itu karena kau pemimpin yang otoriter. Cara memimpinmu dan Kyungsoo itu jauh berbeda.." Sehun lalu duduk di meja wastafel menghadap ke arah Chanyeol masih sambil mengeringkan rambutnya.

Chanyeol berdecih. " Seorang pemimpin harus bisa mengambil keputusan sendiri.."

Sehun merotasi matanya. " Terserah kau saja." Sehun melemparkan handuk bekas mengeringkan rambutnya ke keranjang pakaian kotor. " Lagipula..." Sehun terlihat agak ragu, dia malah melamun menatap ke air shower yang mengalir membasahi bagian belakang tubuh berotot Chanyeol. Apakah dia boleh menceritakan yang sebenarnya pada Chanyeol mengenai Baekhyun dan Kyungsoo?

" Lagipula apa?" Chanyeol kini berbalik menghadap Sehun karena penasaran Sehun tiba-tiba berhenti bicara. Sehun mengalihkan tatapannya ke wajah Chanyeol lalu kembali termenung sejenak. Chanyeol menaikkan sebelah alisnya merasa makin penasaran.

" Bukan apa-apa.." Jawab Sehun akhirnya. Chanyeol masih menatap Sehun dengan wajah penasarannya, lalu beberapa detik kemudian Chanyeol menghela napasnya dan kembali berbalik untuk melanjutkan kegiatannya membasuh diri.

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang