Five

5.7K 468 24
                                    


Sehun merasa frustasi dengan bokongnya yang masih terasa sakit saat dia bergerak untuk melakukan gerakan dance nya.

Padahal hari ini dia punya jadwal latihan bersama rekan-rekan di studio dance miliknya. Walau Sehun bagian dari kelompok gengster dan perilakunya cukup urakan. Tapi Sehun sangat suka menari dan bahkan membuka studio latihan dance untuk tempatnya menyalurkan hobby nya. Dia tidak menyangka kalau hobby nya itu ternyata bermanfaat untuk mencari uang.

Menurut Sehun, rasanya sungguh menyenangkan saat kau bisa menghasilkan uang dari hal yang kau sukai. Dan melalui dance juga Sehun bisa mengatur emosinya. Semenjak menjadi koreografer dan dance instruktur, Sehun jadi jarang berkelahi -kecuali jika Kyungsoo membutuhkan bantuannya- dan membuat masalah.

" Agh.. Brengsek." Umpat Sehun saat dia melakukan breakdance dan hole-nya terasa berdenyut. Beberapa anggota yang bergabung dalam latihan tersebut menatap heran pada Sehun. Tidak biasanya pria itu mengumpat di ruang latihan. Biasanya Sehun hanya diam sambil fokus melakukan gerakannya.

" Hyung.. Apa kau baik-baik saja?" Tanya Lucas, salah satu rekannya di studio tersebut.

" Ya. Aku baik-baik saja. Teruskanlah latihan kalian. Aku sepertinya hari ini tidak bisa ikut latihan."

Lucas mengangguk. " Baik, hyung."

Dengan gusar Sehun langsung mengambil barang-barangnya dan keluar dari studio miliknya tersebut. Dia kesal dan sangat ingin menghajar orang karena tidak bisa menari seharian ini.

Semua ini karena bajingan itu. Sepertinya aku memang harus membuat perhitungan dengannya. Batin Sehun sambil berjalan menuju mobilnya. Lalu Sehun melajukan mobilnya menuju apartemennya.

Sebenarnya Sehun tidak ingin berurusan dengan Chanyeol lagi. Tapi dia sangat ingin menghajarnya saat ini. Jadi mungkin malam ini dia ingin membuat sedikit keributan untuk melampiaskan kekesalannya pada pria jangkung itu.

***

Chanyeol terkejut saat tiba-tiba merasakan sebuah pukulan keras menghantam rahangnya. Chanyeol menggeram. Padahal dia baru saja sampai di klub malam itu. Siapa yang berani melayangkan pukulan padanya?

Beberapa pengunjung terkesiap. Johnny memucat menahan napasnya, memikirkan nasib klub malamnya.

Sepertinya orang itu sudah benar-benar bosan hidup.

Dengan tatapan membunuhnya, Chanyeol mengusap rahangnya lalu menoleh ke arah pelaku yang memukulnya barusan.

Chanyeol mengernyit saat melihat dua pengawalnya sudah tersungkur sambil mengerang kesakitan.

Dan saat tau siapa yang memukulnya dan merubuhkan dua pengawalnya, ekspresi Chanyeol langsung berubah. Dia justru langsung tersenyum miring dan terkekeh.

" Apa kau merindukanku, sayang?" Ujar Chanyeol sambil lagi-lagi mengusap rahangnya yang sedikit nyeri. Rasa kesalnya menguap begitu saja.

" Keparat!" Umpat Sehun sambil menginjak salah satu pengawal sebagai pelampiasan. " Ayo kita bertarung. Aku benar-benar ingin menghajarmu saat ini. Gara-gara kau, aku tidak bisa latihan hari ini."

Chanyeol hanya terkekeh karena langsung mengerti maksud Sehun. " Salahmu sendiri karena menolak diawal." Lalu Chanyeol menatap Sehun sambil menunjukkan smirknya.

" Tapi kau boleh memukulku kalau kau mau.. Aku tidak akan membalas atau menghindar. Anggap saja sebagai hadiah karena sudah memuaskanku kemarin.."

Sehun berdecih, lalu dia melayangkan kepalan tangannya lagi ke wajah Chanyeol. Dan seperti ucapannya, Chanyeol tidak menghindar sama sekali. Yang berakhir dengan mengucurnya darah segar dari hidung Chanyeol. Chanyeol hanya sedikit mendesis menahan sakit. Sehun terkejut karena ternyata pria di hadapannya ini benar-benar tidak menghindar.

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang