Sambil menggendong koala Sehun, Chanyeol membawa pria berstatus kekasihnya itu ke ruang tengah dengan bibir yang masih saling berpagutan panas. Sehun mengerang saat merasakan tangan Chanyeol meremas bokongnya.Tanpa pikir panjang, Chanyeol membawa tubuh Sehun ke dalam kamar pribadinya.. Kamar yang belum pernah sekalipun dimasuki orang lain selain dirinya. Setelah itu perlahan Chanyeol menjatuhkan tubuh Sehun dan tubuhnya ke atas ranjang berukuran king miliknya. Tubuhnya sedikit menindih tubuh kekasih yang telah terbuai di bawahnya itu.
" Hhh.." Sehun menghela napasnya saat akhirnya pagutan mereka terlepas. Bibirnya tetap terbuka untuk meraup oksigen sebanyak-banyaknya dan matanya tetap tajam menatap Chanyeol di atasnya.
Sedangkan Chanyeol dengan napas memburu, memandang wajah Sehun yang sedikit memerah karena kekurangan oksigen serta terbakar gairah. Cukup lama Chanyeol memandang wajah bergairah Sehun hingga Sehun merasa risih, lalu menarik Chanyeol kembali ke dalam pagutan panas mereka.
***
Sehun masih sibuk mengatur nafasnya, berbaring terlentang di sebelah Chanyeol yang sedang berbaring miring menghadapnya dan tanpa bosan memandangi wajah Sehun yang sedang terengah. Chanyeol juga berusaha mengatur napasnya, tapi dia tetap terlihat tenang.
Perlahan tangannya terulur menyusut kening hingga ke poni Sehun yang basah oleh keringat. Sehun mengerutkan keningnya, lagi-lagi hal baru dan mengejutkan bagi Sehun dilakukan oleh Chanyeol. Tapi entah kenapa, usapan itu terasa begitu nyaman bagi Sehun. Tanpa sadar, Sehun memejamkan matanya menghayati dan menikmati usapan lembut itu. Chanyeol tersenyum sedikit memajukan tubuhnya lalu mengecup kening Sehun. Sehun mengernyit tapi tetap diam dan terpejam.
Lalu usapan lembut itu menjalar ke pipi Sehun. " Kau sangat indah, Oh Sehun.." Bisik Chanyeol membuat Sehun menahan napasnya, perutnya tiba-tiba melilit hanya karena bisikkan itu. Bukankah Chanyeol sudah sering mengatakan padanya bahwa dia indah? Sepertinya sekarang kata itu makin berefek besar pada dirinya. Sehun menghela napasnya.
Tangan Chanyeol berpindah ke bahu Sehun, lalu perlahan Chanyeol menarik bahu itu, membuat tubuh Sehun miring lalu merapat ke tubuhnya dan anehnya Sehun tidak menolak. Bagi Sehun ini terlalu menenangkan dan nyaman untuk ditolak. Nafas keduanya sudah mulai teratur.
Chanyeol menarik Sehun ke pelukannya, lalu menjadikan lengannya sebagai bantal kepala Sehun dan kakinya menaut kaki Sehun, tubuh mereka semakin rapat, kaki saling melilit, kulit bertemu kulit, karena tubuh mereka masih sama-sama polos sehabis bercinta, sentuhan itu menghasilkan friksi dan getaran aneh, bukan sekedar nafsu lagi yang dirasakan atas sentuhan itu, tapi ada getaran aneh yang lebih nikmat saat diresapi. Dan Sehun mulai mengerti. Akhirnya dia mengerti dan kalah, hingga mau mengakuinya.
Sepertinya aku telah benar-benar jatuh pada pesona pria bajingan ini. Batin Sehun dengan mata yang masih terpejam dan wajah yang semakin ia tenggelamkan di ceruk leher Chanyeol.
Tangannya lalu terjulur menelusup hingga menyentuh punggung telanjang Chanyeol, mencoba menarik tubuh Chanyeol agar semakin merapat, membuatnya semakin tenggelam dalam tubuh hangat yang sedikit lebih besar darinya itu. Sikap dan perlakuan yang ditunjukan oleh Chanyeol, belum pernah Sehun rasakan sebelumnya dari orang lain. Dan Sehun tidak menampik bahwa setiap sikap dan perlakuan yang Chanyeol berikan padanya perlahan mampu membuat Sehun merasa nyaman dan akhirnya jatuh juga. Perlakuan dan sikap Chanyeol membuat Sehun merasa dirinya istimewa bagi pria itu.. Sehun kini akhirnya mengakuinya, mengakui bahwa dia telah jatuh cinta pada pria yang seharusnya menjadi musuh yang patut diwaspadainya itu. Sehun tidak suka menjadi munafik, itu sebabnya dia lebih memilih untuk menerima keadaan dan menyerahkan semuanya pada takdir yang sebenarnya tidak terlalu dia percayai itu.
