" Bos, menurut informasi yang kami dapatkan, pria yang berbicara dengan Luna adalah salah seorang anggota dari klan black tiger. Dan juga ada yang melihat bahwa setelah Luna mengikuti pemuda itu ke lantai atas, beberapa jam kemudian Luna dibawa turun dalam gendongan seorang pria berjas lainnya. Sepertinya orang itu juga anggota dari klan black tiger." Tao melaporkan informasi yang di dapatnya pada Kris.Kris mengeraskan rahangnya. " Apakah ada yang tau kemana pria itu membawa Luna?"
Tao menggeleng. " Yang mereka tau hanya pria itu membawa Luna masuk ke dalam mobil, tapi mereka tidak tau kemana mobil itu pergi."
Kris mengepalkan tangannya. " Brengsek!" Marah Kris. " Apakah wanita itu ketahuan? Apakah dia membongkar semua rencana kita?" Kris bicara pada dirinya sendiri.
Tao hanya diam, tidak mengerti harus menjawab apa, karena dia tidak terlalu tau apa yang sebenarnya terjadi.
" Cari tau siapa pria yang membawa Luna dan cari tau kemana pria itu membawanya.." Perintah Kris lagi pada Tao.
Tao mengangguk dan sedikit membungkuk. " Baik, Bos." Setelah itu Tao keluar.
Kris pun beranjak dari kursi kebanggaannya, dia berniat untuk ikut mencari tau kemana perginya wanita licik yang mengajak nya bekerja sama. Kris cemas, melawan klan Kyungsoo saja dia tidak pernah menang, apalagi kalau sampai klan Black Tiger ikut turun tangan jika rencananya terbongkar.. Kris yakin klannya akan hilang dari peradaban.
***
" Kau bercanda?!" Kyungsoo tidak percaya dengan apa yang didengarnya saat Sehun menolak untuk memimpin kelompok yang akan melakukan penyerangan ke markas Kris.
" Memang.." Sehun meluruskan kakinya diatas sofa. Kyungsoo memicingkan matanya.
" Apa maksudmu?"
" Aku hanya memintamu untuk mengatakan pada Chanyeol bahwa aku tidak akan ikut dalam penyerangan nanti." Sehun lalu berbaring. " Tapi aku akan tetap ikut secara diam-diam. Tapi jangan sampai Chanyeol tau."
Kyungsoo menaikkan sebelah alisnya. " Kenapa?"
" Ck. Kekasihku itu sangat protektif. Dia takut aku terluka kalau aku ikut dalam penyerangan itu. Jadi dia memintaku untuk tidak ikut dalam penyerangan.."
" Hah. Menggelikan sekali." Kyungsoo baru kali ini mendengar ada orang lain yang bisa melarang Sehun melakukan sesuatu. " Kau bisa membantahnya seperti yang biasa kau lakukan padaku, bocah tengik."
Sehun menghela napasnya. " Aku sudah membantahnya, tapi dia itu lebih keras kepala dariku.." Keluh Sehun. " Jadi begini ya rasanya menghadapi orang keras kepala, bikin sulit saja.."
Kyungsoo mendengus. " Baru tau? Itulah yang selalu kurasakan saat menghadapi mu, bajingan."
Sehun melirik Kyungsoo, lalu terkekeh.
" Lalu apakah Chanyeol sudah mengabarimu untuk mengatur pertemuan?" Sehun mengalihkan pembicaraan.
Kyungsoo mengangguk. " Besok kita melakukan pertemuan." Lalu Kyungsoo menatap Sehun. " Kau ikut.. Tapi kau akan berdiri dimana? Di sisiku atau kekasihmu?"
Sehun merotasi matanya. " Aku orang yang profesional, Do Kyungsoo."
Kyungsoo terkekeh mengejek. " Kupikir kau akan duduk di pangkuannya." Ledek Kyungsoo.
" Cih. Jika aku duduk di pangkuannya aku tidak akan bisa mengendalikan diri, pertemuan kalian hanya akan berakhir dengan live perform percintaan ku dengannya." Balas Sehun. " Aku sih tidak keberatan, tapi aku takut kau iri dan menginginkannya juga.. Tapi kau kan tidak punya pasangan.." Sehun balas mengejek yang berakhir mendapatkan lemparan papan nama Kyungsoo, tapi berhasil dia hindari.
