Pagi itu sedikit mendung. Tapi tak menyurutkan niat seorang Arabella Anggraeni yang biasa dipanggil Abel untuk pergi ke pasar. Dari semalam dia ingin makan rawon, dan saat mengecek isi kulkas ternyata memang stok sayur maupun buah sudah sangat menipis.
Abel pun keluar dari apartementnya menuju parkiran mobil. Tadinya mau naik ojek online saja, ternyata saat melihat cuaca diluar mendung Abel akhirnya memutuskan untuk membawa mobil saja. "Daripada nanti gue kehujanan" gumam Abel dalam hati. Sesampainya di pasar tempat Abel biasa berbelanja, dia langsung menuju ke penjual daging dan memilih dan memegang daging yang dipajang.
"Pak lulur dalamnya 1kilo ya, tanpa urat urat ataupun gajih gajih ya pak. Ucap Abel sambil memilih tulang iga yang diletakkan dimeja keramik si penjual daging. Setelah membayar Abel pun berjalan jalan lagi menuju tempat penjual bumbu bumbu rempah rempahan. Abel menyukai pasar ini karena pasarnya bersih sekali. Lantainya saja berkeramik. Rasanya seperti supermarket tapi harga merakyat. Setelah selesai membeli semua bahan untuk membuat rawonnya Abel pun menuju penjual buah-buahan dan sayur sayuran. 3 kantong belanja Abel sudah penuh, ketika berjalan menuju parkiran Abel melihat seorang ibu ibu, 1 wanita yang kemungkinan lebih tua sedikit dari Abel sedang dihadang preman yang biasanya mangkal dipasar ini. Abel pun bergegas menghampiri ibu-ibu itu dan dengan santai berbicara pada para preman itu.
"Ada apa nih bang? Lu mau minta duit sama tante gue?".
"Eh Abel, lama gak keliatan. Ini tante lu?" Salah satu preman terlihat sekali salah tingkah melihat Abel,dan preman yang 1 lagi terlihat ketakutan.
"Yaelah bang, daripada lu malak mending jadi tukang parkir sono. Lumayan kan 5 ribu permobil 2 ribu permotor udah dapat banyak lu walaupun pasar lagi sepi kayak gini".
Preman yang ketakutan melihat Abel tadi tidak berkata apapun namun wajahnya menunjukkan sedang berpikir.
"Iya deh Bel, gua cabut dulu ya". Mereka pun lari dengan terburu-buru
Abel pun langsung membalikkan badan dan berkata dengan sopan kepada ibu ibu yang hendak di palak preman kacangan tadi.
"Tante tidak apa apa kan?"
"Tidak Nak. Tante baik baik saja. Kamu kok gak takut sama preman preman tadi?"
"Mereka cuma preman kacangan tante. Cuma modal tampang sangar doang sama badan gede. Sebenarnya mah nyalinya kecil. Hehehe". Abel menjelaskan sambil nyengir.
"Lain kali tunggu di dekat sana saja tante (Sambil menunjuk tempat duduk teduh didekat pasar). Disitu aman, jadi kalau didekati preman seperti tadi langsung masuk kedalam pasar saja. Mereka gak akan berani masuk ke dalam pasar tante".
"Baik Nak, terima kasih sudah menolong tante. Nama kamu siapa nak?".
"Saya Abel tante. Nama tante siapa?".
"Tante Mala. Tante dari Pekanbaru nak, ini pertama kalinya tante ke pasar ini".
Abel pun manggut manggut.
"Oh jadi tante baru pindah gitu?".
Tante Mala menggelengkan kepala "Tante lagi liburan ke tempat anak tante nak, kebetulan lagi ada waktu luang jadi tante main kesini". Ketika melihat gadis itu membawa 3 kantong belanja Tante Mala pun bertanya lagi "Mau ada acara Nak?. Kok belanjanya banyak sekali".
"Hehehe. Nggak tante, mumpung ke pasar jadi ngisi kulkas aja sekalian sama tadi kok pingin rawon. Jadi saya mau masak rawon sendiri".
"Kamu bisa masak rawon? Ajarin tante dong, tante setiap lihat status whatsapp anak tante makan rawon jadi ngiler terus. Mau beli disana juga rasanya tidak sesuai sama ekspetasi tante".
"Boleh tante, Nanti kita cari waktu untuk masak bareng".
"Sekarang saja ya bel, soalnya lusa tante sudah kembali ke pekanbaru. Kita masak dirumah anak tante saja".
"Oke tante, saya ambil mobil sebentar ya. Nanti saya ikutin mobil tante dari belakang".
Abel pun sedikit berlari menuju tempat parkir dan bergegas menaiki mobil nya menuju tempat Tante Mala berdiri menunggu tadi. Ketika didalam mobil, Abel tersenyum sendiri, ini pertama kalinya dia langsung akrab dengan orang asing. Mungkin karena orang asing ini mengeluarkan aura keibuan yang sangat kentara sehingga membuatnya jadi mengingat mamanya sendiri.💗💗💗
Ternyata Tante Mala ikut didalam mobil Abel menuju rumah anaknya Tante Mala. Mereka mengikuti mobil yang dikendarai sopir dan asisten rumah tangga yang tadi ikut menemani Tante Mala ke pasar. Di dalam mobil mereka berdua tidak hentinya mengobrol. Tante Mala lebih sering menanyakan tentang keluarga Abel, sekolah, dan yang lain juga. Entah kenapa Tante Mala merasa bisa langsung dekat dengan Abel padahal mereka baru pertama kali bertemu. Abel pun merasa nyaman saat berbicara dengan Tante Mala. Apapun yang Tante Mala tanyakan Abel merasa nyaman saja ketika menjawabnya, padahal biasanya Abel akan merasa risih dengan rasa keingintahuan orang asing atau orang yang baru Abel kenal.
"Aku benar benar merindukan mama" pikir Abel.
Tak lama kemudian, mobil Abel memasuki rumah 2 lantai minimalis yang didominasi warna abu abu. Rumah ini memiliki halaman depan yang indah dan kehijauan. Ada pohon cabe, tomat, dan jeruk nipis yang tertata rapi didalam pot. Abel semakin merindukan mamanya, mama Abel juga suka menanam sayur sayuran dan buah buahan seperti di rumah ini. Saat sedang di desa, Abel suka mengambil cabe sendiri ke taman yang ada di belakang rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arabella Back To Me, Please!!!
RomanceWarning 21+ Bijak dalam membaca ya teman-teman^^. Bagi yang belum cukup umur, pilihlah bacaan sesuai dengan umur kalian. Thankyouu 😙 Alan Mahendra Robert Dingin, rupawan, kaya, idaman wanita "Aku tidak akan bisa mencintai wanita lain. Ini hanya na...