[1] Idol | Huang Renjun (SUDAH TERBIT)✔️

22. 𝑰 𝑳𝒐𝒗𝒆 𝒀𝒐𝒖

A/N : Jika di BOLD mereka berbicara bahasa Korea... Jika tidak di BOLD mereka berbicara bahasa Indonesia

Jangan lupa voment sayangku💚🌱

Renjun balikan sama Ningning jangan?😂😂

© Lovely_Pearly

Aku membaringkan tubuhku di atas kasur sambil memejamkan mataku. Kata-kata Yangyang dan Ningning sekarang terngiang-ngiang di kepalaku.

"Renjun-ge! Ini semua salah paham! Gege denger cerita aku dulu!"

"Renjun? Ningning gak selingkuh sama aku! Kamu salah paham!"

Jujur, ini sangat menyebalkan! Kenapa dia muncul disaat aku sudah melupakan Ningning sepenuhnya? Kenapa dia tidak meluruskan kesalahpahaman ini dari dulu? Kenapa baru sekarang?

Menyebalkan! Aku sangat membenci mereka! Sangat membencinya! Aku melihat ponselku berdering dan menampilkan nama Ningning disana. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Mengangkat teleponnya atau menolak? Arrrggghhh! Ini sangat membingungkan!

Baiklah, aku akan angkat telepon Ningning sebentar. Ya, cuma sebentar kan?

"Halo? Renjun-ge? Akhirnya Gege ngangkat telpon ak—"

"Cepat bicara! Aku gak punya banyak waktu!"

Aku dapat mendengar helaan napas dari Ningning, dan menangis di telepon. Tolong jangan seperti ini, Ning. Aku sudah bersusah payah untuk melupakanmu, jangan membuat aku kembali—

"Gege? Aku sangat merindukanmu. Kangen suara kamu, kangen ocehan kamu, kangen semuanya."

Aku terdiam dan tidak bisa menjawab Ningning. ADA APA DENGAN JANTUNGKU INI?!! KENAPA BERDETAK SANGAT CEPAT SEKALI!! Tahan Renjun! Jangan luluh!

"Kamu mau ngomong apa, Ning? Cepatlah! Aku gak punya waktu!"

"Yangyang kasih tau aku kalau kalian bertemu di China bukan? Aku mohon, dengerin penjelasan dia. Itu semua salah paham! Aku sudah mengatakan nya berapa kali sama Gege kalau itu semua salah paham! Aku ... Aku ... "

"Cukup! Aku gak mau denger alasan kamu lagi! Apa masih belum cukup membuktikan kalau kamu selingkuh sama Yangyang? Bagaimana aku gak mau percaya kalau kalian berdua ketahuan tidur bersama! Dan ... Aku sangat sakit hati! Kamu tau? Aku melihat kissmark di leher kamu! Aku yakin itu buatan Yangyang! Kamu tega banget nyakitin aku tau nggak?! Aku bela-belain pulang ke China buat ketemu kamu. Waktu itu aku bersikeras buat pulang ke China cuma buat ketemu kamu! Aku sampe di omelin sama Sajangnim gara-gara aku nekat pulang! Karena aku gak di ijinin pulang sama dia! Tapi yang aku liat sampai sana ... " aku menjeda sejenak bicaraku, aku menangis. Ya, menangis. Jika mengingat itu aku sangat sakit hati, sangat menyakitkan!  Makanya aku sangat membenci mereka berdua.

"Gege—"

"JANGAN TELPON AKU!" aku mematikan telepon itu secara sepihak. Aku menatap layar ponsel ku, jari ku mengetik nama sesuatu disana, lalu menelepon seseorang yang sangat aku butuhkan saat ini.

"Ayo, angkat ... Ku mohon ..." gumam ku, dan berusaha menetralkan suara ku yang sedikit agak serak.

"Iya? Ada apa Kak Renjun?"

Suara ini ... Suara yang sangat aku rindukan. Suara yang membuatku tenang seketika.

"Kyra? Hikss ... Kyra ..." aku berusaha untuk tidak menangis di telepon tapi gagal, aku menangis. Katakanlah aku pria yang sangat lemah.

"Kak Renjun? Kenapa? Kakak nangis?"

Aku dapat mendengar suaranya yang sangat khawatir. Aku menghapus air mataku.