BUBULI [TAEKOOK~✓~VKOOK] (Season 1)

⚠️🔞🌚bonus🌚🔞⚠️

Sorry ini part NC
& yaoi(?)

⚠️ WARNING ⚠️

🌚🌚🌚

Maaf kalo sedikit mengesampingkan BUBULI TAEKOOK-NYA mau buat NC dolo hehe 🌚.

Sebenernya semenjak awal pengen sih ada bobol² gitu cuma kan gue gak tega kalo si Kuki hamil sebelum nikah.

Ini bukan BUBULI TAEKOOK ya tapi ini NC yang terngiang setelah gue baca 3book yang enghh bikin libido naik cuk.

Dah Jan bacot lagi. Nyo lanjoot.

.

-HRD-

Gua tunggu votemen dari kalian.

Kalo banyak votemen ku kasih NC lagi:)

~DADDY~

"Aaaarrgghhh mianhae.. mianhae. Aku yang bodoh bukan kau!"teriak namja manis itu sambil sesekali meneteskan air mata pilu.

"Apakah ini yang di sebut ke Adilan? Aku harus meminta maaf kepadanya aku tak ingin kehilangannya. Bantu aku ya Tuhan"lalu beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan keluar rumah.

Setelah sampai tepat di garasinya ia memasuki mobil sport hitam miliknya.

Mengendarai mobil miliknya menuju rumah sang kekasih yang sangat ia rindukan.

Ia bersalah kepada kekasihnya. Dan harus meminta maaf. Karena besok adalah hari pernikahan mereka. Ia tak ingin semuanya kacau dan berantakan.

(Pengumuman : disini uke tetep si kuki. Cuma ya gitu agresiftea geuningan. Ehehehe).

Sesampainya di rumah sang kekasih ia memarkirkan mobilnya tepat di sebelah mobil sang kekasih.

' ckeeet '

Pintu rumah itu terbuka lebar. Menampilkan design rumah yang elegan nan indah. Sungguh rumah idaman.

CEO tampan sedang duduk di kursi kerja miliknya. Ia tak kunjung menyalin apa yang ingin ia buat ulang. Laporannya berantakan sejalan dengan suasana hati yang unceh goblok gara-gara nahan perih. Melihat sang kekasih di peluk namja lain di hadapannya. Entah itu disengaja ataupun tidak.

Hatinya masih menolak agar tak marah namun apa daya. Memang jika sudah tertanam benih cinta pasti akan selalu apik menjaganya tanpa luka sedikitpun. Berharap begitu. Namun kenyataannya berpihak lain.

Tok

Tok

Tok

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya. Ia merasa kesal dan marah saat ini. Ia benar-benar membutuhkan time to be alone. Tapi apa ini? Mengetuk? Tak berucap permisi?.

Bahkan maidnya saja tak menelpon.

Ia membiarkannya tak ada niat berucap sepatah kata pun.