38. Tiga Puluh Delapan

13.9K 985 42
                                    

Bumi tersenyum seorang diri di dalam ruangan nya. Terbayang tentang Alisha. Bumi seperti anak muda yang sedang jatuh cinta. Pesona Alisha mampu menggantikan posisi Clara dalam hatinya.

Setelah ciuman terakhirnya tadi pagi, Alisha meninggalkan nya dengan tergesa. Sebenarnya Bumi tidak ingin membuat Alisha takut kepadanya. Hanya saja tiap berdekatan dengan Alisha, Bumi susah mengontrol dirinya.

Hari menjelang sore, langit senja dapat Bumi lihat dari kaca ruangan nya. Seharian ini Bumi tidak pergi kemana-mana. Hanya berdiam diri di dalam hotel miliknya. Sesekali berjalan-jalan mengelilingi seluruh penjuru hotel, mengawasi karyawannya yang sedang bekerja juga mengamati beberapa tamu yang mengunjungi hotel nya.

Dilihat jam yang sudah lebih dari empat sore. Bumi mengambil ponsel yang ada di atas meja, berjalan keluar dari ruangan nya. Ruang pribadi yang terletak di lantai tertinggi hotel ini. Ruang pribadi yang dijadikan tempat tinggal juga ruang kerja.

Bumi memasuki lift dan menekan tombol lantai satu dimana lobi berada. Dia ingin pulang, tapi harus mencari keberadaan Alisha dulu. Dia ingin membawa istrinya pulang.

Bumi melihat sekeliling lobi, tapi tidak melihat keberadaan Alisha. Mungkin saja istrinya ada di ruang kebersihan.  Bumi berjalan tergesa menuju ruang kebersihan tapi nihil, ruangan itu kosong tidak ada Alisha. Mata Bumi melihat sesosok lelaki yang berjalan beberapa meter di depan nya.

"Burhan!"

Lelaki itu menoleh karena teriakan Bumi. Dialah salah satu Manager di hotel ini. Tepatnya dia adalah atasan Alisha.

"Pak Bumi, selamat sore!" sapa Pak Burhan.

"Burhan, tau tidak Alisha ke mana. Saya cari ke belakang tadi. Tapi tidak ada."

Pak Burhan tidaklah heran jika atasan nya mencari Alisha. Karena saat Alisha kerja di hotel ini, Bumi sendiri yang membawa Alisha dan mengenalkan padanya

"Itu Pak Bumi. Alisha sedang bertugas membersihkan kamar. "
Yang dimaksud pak Burhan adalah membersihkan kamar pengunjung hotel.

"Owh. Ya sudah saya cari dia."

" Alisha bertugas di kamar 201 sampai 210." ucap Pak Burhan lagi.

"Oke. Thanks Burhan. "

Bumi menuju dimana lift berada karena ruangan yang Burhan maksud ada di lantai dua.

Baru saja Bumi keluar dari dalam lift dan melangkahkan kaki di lantai dua hotel nya, Bumi mendengar suara yang sangat familiar di telinganya. Menoleh kan kepalanya di lorong kamar dan betapa Bumi terkejut mendapati Alisha yang ditarik paksa oleh seorang lelaki. Rahang Bumi mengeras, tentu saja dia tidak terima melihat Alisha diperlakukan seperti itu oleh salah seorang tamu hotel nya.

" Lepaskan istri saya....!!!!" teriak Bumi.

Dengan langkah lebar Bumi menghampiri mereka.

Lelaki yang sedang menarik paksa lengan Alisha merasa tidak suka karena ada yang berani mengganggu aktifitas nya.

Sedangkan Alisha, gadis itu sudah gemetar menahan rasa takut.

Bumi menarik lengan Alisha hingga terlepas dari cekalan lelaki itu. Dipeluknya bahu Alisha.

"Apa-apaan kamu. Tidak sopan. Jangan mencampuri urusanku." Ucap lelaki itu sarkatis.

"Dia istri saya dan anda jangan berani kurang ajar kepadanya."

"Cih! istri? asal tau saja. Wanita itu telah berani menampar saya. Dan saya tidak akan pernah terima karena dia sudah kurang ajar pada saya. " Lelaki itu menuding Alisha.

Bumi dapat rasakan Alisha yang menggelengkan kepala dalam pelukan nya.

"Istri saya tidak akan berani berbuat kurang ajar jika anda tidak memulainya. "

"Apa maksudmu, hah? "

Bumi menunduk menatap Alisha.

"Sha, bilang padaku. Apa yang dilakukan lelaki itu padamu? Dan benarkah kamu telah menamparnya."

"Dia. .. Saya ...."

"Bicaralah sha. Agar semua jelas. Aku tidak akan terima dia menuduhmu. Aku tahu siapa kamu. "

"Dia telah berani kurang ajar pada saya. Maka dari itu saya berani menamparnya," jawab alisha lirih.

" Jangan mengada-ada kamu perempuan."

"Cukup! Saya tahu siapa istri saya dan saya harap anda segera kemasi barang anda. Saya tidak mau ada tamu kurang ajar di hotel ini. "

"Kau mengusirku? Siapa memang nya kamu berani sama saya?"

"Aaya pemilik hotel ini. "

Lelaki itu tertawa mengejek.

"Pemilik hotel? " Kembali lelaki itu tertawa.

Bumi sungguh geram melihat nya. Untung saja ada Burhan yang tergopoh menghampiri mereka.

" Pak Bumi, ada apa ini. "

" Burhan, kamu bereskan permasalahan ini. Asal kamu tahu saja. Dia ...." Bumi menuding lelaki kurang ajar tersebut.

"Telah berani berbuat kurang ajar pada Alisha."

"Hei, jangan asal bicara. Justru dia yang telah menampar saya. " Lelaki itu ganti menuding Alisha.

" Alisha tidak akan menampar anda jika anda tidak kurang ajar kepadanya."

Bumi menatap Burhan lalu berkata dengan geram."Burhan, urus lelaki ini dan saya tidak mau dia masih berada di hotel ini. Saya tidak butuh tamu yang kurang ajar pada perempuan. Kau paham kan apa yang kuperintahkan. "

"Paham Pak Bumi. "

Setelah nya tanpa berniat menoleh lagi pada lelaki itu, Bumi sudah menarik Alisha pergi meninggalkan mereka.

######

Tbc
Tulungagung, 11 januari 2020

(Repost) BUMI PERKASA | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang