1. Adik Kecil

22.2K 1.1K 4
                                    

Memasuki gerbang sebuah sekolah dasar, beberapa pasang mata melihat Bumi tak berkedip

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Memasuki gerbang sebuah sekolah dasar, beberapa pasang mata melihat Bumi tak berkedip. Kebanyakan dari mereka adalah ibu-ibu yang sedang menjemput anaknya pulang sekolah. Jika tidak karena mama yang menyuruh nya, mungkin Bumi tak akan mau datang ke tempat ini. Apa enaknya jadi bahan tontonan gratisan para ibu-ibu. Bumi memang tampan, tapi rasanya juga tak nyaman berada di tempat yang membuatnya jadi pusat perhatian .

" Dirga mana sih...." Bumi menggerutu karena tak juga menemukan adik lelaki nya itu. Beberapa anak sekolah sudah banyak yang keluar kelas dan menghampiri orang tua mereka masing-masing.

Melepas kacamata hitam yang sejak tadi bertengger manis di atas hidungnya. Mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru sekolah.

" Kakak........" suara cempreng yang sangat familiar terdengar di telinga.

Bumi pun menoleh, mendapati adik kecilnya tersenyum lebar. Bocah itu berlari kecil menghampiri Bumi.

" kemana aja sih.... Kakak cariin juga dari tadi nggak nongol-nongol." digandeng nya tangan mungil Dirga berjalan menuju pintu keluar sekolah.

" lagian kakak lama banget nyampeknya. Dirga sampe capek nungguin." protes nya.

" iya iya kakak minta maaf telat jemput. Lagian mama juga nelpon kakak mendadak. "

Bumi melihat dirga mengerucutkan bibirnya yang membuat tertawa.

Dirga, adik kecil Bumi ini sangat tampan meskipun dalam hati Bumi mengatakan jika dirinya masih jauh lebih tampan dari adiknya. Awal-awal kehadiran dirga dalam hidupnya, Bumi tak begitu menyukai adiknya itu. Rumah yang awalnya tenang sejak kehadiran Dirga jadi terasa bising. Tidak mengenal siang atau malam selalu saja Bumi mendengar suara tangis dirga . Sering kali membuat Bumi bad mood seketika hingga Bumi tak tahan berada di dalam rumah. Bumi jadi lebih sering marah-marah tak jelas. Apalagi jika melihat papa dan mama yang tertawa bahagia dengan bayi itu justru membuat Bumi semakin memanas.

Tapi Bumi kembali teringat akan planningnya sejak awal. Bumi pastikan jika papa dan mama nya akan kembali memperhatikan dan menyayangi dia seperti dulu. Bumi mulai lebih sabar, lebih bisa menata mood nya agar selalu baik.

Satu bulan, dua bulan hingga beberapa bulan berlalu adik kecilnya tumbuh semakin besar dan semakin menggemaskan. Dan yang masih diingat Bumi hingga sekarang adalah saat pertama kalinya dirga mampu melafalkan kata " kak" entah kenapa Bumi begitu terharu. sejak saat itulah rasa sayang Bumi pada Dirga yang selama ini berusaha diredam menyeruak begitu saja. Barulah Bumi menyadari jika dia juga menyayangi Dirga .

Angkasa Dirgantara, semakin hari kehadiran nya sangat mempengaruhi hidup Bumi. Bahkan tak jarang Bumi sering membawanya bermain ke taman dan yang lebih membuat dia senang ternyata banyak teman-teman nya yang suka dengan Dirga. Pipinya yang gembil, kulitnya yang putih begitu menggemaskan.

" kakak.... Hello kak Bum....." Bumi tergagap mengusap lengan yang barusaja dipukul oleh pria kecil di sebelahnya.

" idih bengong.... Kapan jalan nya kalo kakak bengong terus dari tadi." omel Dirga pada Bumk. Meski dirga itu lelaki tapi mulut cemprengnya mengalahkan perempuan.

Bumi baru tersadar jika sekarang masih berada di dalam mobil. Sedari tadi dia sibuk melamun masa lalu hingga mobil yang dikendarai masih tak bergeming.

Perlahan Bumi menjalankan mobil meninggalkan area sekolah Dirga.

Saat ini Dirga sudah berusia tujuh tahun dan sudah bersekolah di salah satu sekolah dasar yang cukup terkenal di kota ini. Sementara Bumi sendiri usianya sudah dua puluh dua tahun menginjak dua puluh tiga tahun beberapa bulan lagi. Seorang mahasiswa semester akhir jurusan Tehnik Sipil di salah satu universitas ternama. Jangan heran jika Bumi berhasil masuk di fakultas Tehnik. Itu semua tak luput dari usaha kerasnya selama ini . Usaha yang awalnya ditujukan untuk menarik perhatian papa dan mamanya. Justru kini malah membawa Bumi pada sebuah keberhasilan.

-------

" ma.... Besok-besok jangan minta Bumi untuk menjemput Dirga lagi di sekolah." protesnya pada sang mama begitu lelaki itu masuk ke dalam rumah.

Mama yang sedang melepas baju seragam Dirga mendongak menatap anak tertuanya.

" memangnya kenapa enggak mau lagi. Mama kan cuma minta tolong jemput adik kamu sayang. "

" iya sih cuman jemput doang. Tapi mama tau tidak jika seluruh ibu-ibu yang ada disana memandang Bumi tak berkedip. Bumi kan jadi risih ma dipandangi ibu-ibu. Mending juga dipandangi cewek-cewek cantik. "

Mendengar ucapan Bumi justru membuat mama nya tertawa terbahak membuat nya mendengus sebal berlalu meninggalkan sang mama.

" Bumi makan dulu sana. Sudah mama siapin. "

" nanti aja ma. Bumi mau mandi. " jawabnya sambil berlalu menuju kamar.

---------

Seperti sedang ada gempa saat Bumi merasakan tubuhnya terguncang. Lelaki itu tergagap membuka mata dengan nafas ngos ngosan. Mata nya langsung melotot mendapati Dirga yang sedang meloncat loncat di atas kasurnya.

" Dirga.....!!!! Turun sekarang." teriak Bumi justru membuat adik kecilnya itu tertawa tawa.

Memijit pelipisnya pelan, sedikit merasa pusing karena Bumi bangun dengan tiba-tiba gara-gara mengira sedang ada gempa. Tapi ternyata semua kelakuan usilnya Dirga.

" lagian kakak tidur mulu. Di tungguin mama disuruh makan. Buruan." Dirga meloncat turun dari atas kasur. Berlari kecil keluar dari kamar.

"Dasar bocah..... Tak bisa membiarkan ku tidur barang sekejap saja". Bumi menggerutu.

Dengan terpaksa bumi turun dari atas ranjang menuju wastafel membasuh muka. Jika tak segera bangun bisa dipastikan bocah kecil itu tak kan berhenti mengusilinya.

Dirga.... Dirga......

########

Tbc

(Repost) BUMI PERKASA | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang