51. Lima Puluh Satu

4K 90 22
                                    

" Daddy!"

Bumi baru saja memasang baju Alisha saat dia mendengar seseorang menetiak kan namanya. Bumi tahu siapa itu. Iya itu suara Danu, anak lelakinya. Bahkan tadi pagi saat Danu pamit akan pulang ke Bali, anak nya itu menolak untuk dijemput di Bandara. Sebenarnya Danu sudah pulang dari London sejak dua hari lalu. Tapi Danu langsung pulang ke rumah oma nya di Surabaya. Dan baru hari Danu mengunjungi nya pulang ke Bali.

"Mas, itu bukan nya suara Danu."

"Iya."

"Aku kira Danu batu akan datang beberapa hari lagi."

"Dia sudah ada di rumah mana sejak dua hari lalu."

" owh."

"Ya sudah aku keluar dulu nemuin Danu. Sayang mau ikut keluar sekalian?"

Alisha mengangguk.

"Ayo!" Bumi mengulurkan kan tangannya.

"Mas. Masak aku keluar nemuin Danu seperti ini. "

Bumi meneliti penampilan Alisha yang hanya mengenakan daster hamil diatas lutut.

"Sebentar aku ambilkan legging untukmu. "

Alisha yang masih duduk di atas ranjang hanya mengamati Bumi yang sudah membuka lemari dan mengambil satu legging panjang berwarna hitam.

Bumi berjongkok di hadapan Alisha, dengan telaten mulai memasangkan legging di kaki Alisha.

"Ayo berdirilah. "

Alisha menurut. Dia berdiri dengan dibantu Bumi. Lalu dinaikkan nya celana legging hingga batas pinggang Alisha.

"Jilbabnya sekalian mas."

"Sebentar."

Bumi mengambil jilbab dan sweater untuk Alisha.

"Biar aku pakai sendiri saja, Mas. "

Alisha mengulurkan tangan nya menerima barang yang dibawa suaminya.

Setelah memakai sweater dan jilbab, Bumi menggandeng lengan Alisha keluar dari dalam kamar. Bumi mencari keberadaan Danu yang ternyata sudah berada di dapur mengobrol dengan Mak Sah.

"Daddy!" Danu berhambur ke pelukan Bumi.

"Mo, apa kabar?" Dnau sudah bersiap memeluk Alisha tapi ditahan oleh Bumi.

"Jangan peluk sembarangan."

"Daddy jangan pelit-pelit. Aku hanya ingin memeluk Mommy."

"Sudah ... sudah. Ayo tunggu di meja makan. Mak Sah siapkan makan malam kita." Mak Sah menginterupsi keduanya sambil menggelengkan kepala.

"Ayo Mak Sah aku bantu." Alisha menawarkan bantuan.

"Alisha tunggu di meja makan saja. Biar Mak Sah yang menyiapkan."

"Ayo sayang. " Bumi menuntun Alisha menuju meja makan.

"Mom, kapan perkiraan lahiran?" tanya Danu.

"Dua bulan lagi mungkin."

"Aku doain semoga mommy lancar saat lahiran nanti.

"Amin. Terima kasih Danu. "

Alisha merasa lucu sebenarnya dipanggil mommy oleh anak tirinya. Anak tiri yang besarnya seusia dirinya. Tapi tak apalah meskipun begitu Alisha tahu jika Danu juga menyayanginya sama seperti Danu menyayangi Daddy nya.

"Berapa lama kamu di Bali?" tanya Bumi pada Danu.

"Mungkin dua mingguan."

"Mau bantuin Daddy di hotel?"

(Repost) BUMI PERKASA | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang