16. Cerita

3.4K 362 16
                                    

Bumi tak menyangka jika perjalanan menuju kampung Alisha cukup
jauh. Dia membawa mobil sendiri dan hanya pergi berdua dengan Alisha.
Bali-Banyuwangi bukanlah jarak yang dekat dan seharusnya Bumi tahu itu. Tapi dia tetap nekat mengantarkan Alisha.

"Jadi ini rumahmu, Sha?" tanya Bumi kala mobil mewahnya sudah berhenti di depan sebuah rumah yang sangat sederhana.

"Iya Tuan."

Bumi membuka pintu mobilnya lalu turun dari dalam nya. Alisha
pun melakukan hal yang sama, turun dari dalam mobil Bumi. Hari sudah menjelang sore kala mereka datang. Padahal tadi mereka berangkat dari Bali baru jam sembilan pagi.

Jangan ditanya bagaimana panas nya punggung Bumi karena hanya
duduk di belakang kemudi.

"Tuan silahkan masuk. Tapi maaf rumah nya kecil," ucap Alisha.

Bumi hanya tersenyum sambil mengamati kondisi sekitar rumah
Alisha.

Seorang perempuan paruh baya muncul diambang pintu.

"Ibu."

"Loh Alisha, kamu sudah datang nak."

Lalu Alisha mencium punggung tangan wanita itu. Pandangan mata
ibu Alisha tertuju pada Bumi.

"Siapa dia, Sha?" tanya nya pada sang anak.

"Ah, ya ibu, kenalkan ini Tuan Bumi. Bosnya Alisha juga orang yang telah menolong Alisha. Tuan Bumi ini pemilik hotel tempat Alisha bekerja, Bu."

"Apa? Pemilik hotel. Astaga, Sha! Tuan mari silahkan masuk."

Ibu Alisha menggeser tubuhnya yang menghalangi pintu lalu mempersilahkan Bumi masuk ke dalam rumah nya yang kecil ini.

"Eum, Bu. Jangan panggil saya Tuan. Panggil saja saya Bumi."

"Oh begitu. Mari silahkan masuk. "

Tanpa segan Bumi pun masuk ke dalam rumah dan duduk berselonjor
kaki di atas lantai yang dialasi tikar.

"Tuan Bumi. Beginilah kondisi rumah orangtua saya. Tuan jangan kaget ya," ucap Alisha.

Dan Bumi hanya tersenyum. Tidak menyangka jika kehidupan Alisha
seolah berbanding terbalik dengan kehidupan mewahnya.

Tak lama berselang Bapak Alisha pun datang dari masjid yang tak jauh dari rumah. Sama hal nya dengan sang ibu, bapak Alisha sempat terkejut
juga mendapati Bumi ada di rumahnya.

Tanpa canggung dan tanpa sungkan Bumi menjelaskan maksud
kedatangan nya. Selain karena mengantar Alisha, Bumi juga ingin membantu keluarga Alisha agar terbebas dari lintah darat yang bernama Asep.

Tentu saja orang tua Alisha sangat bersyukur pasalnya masih ada
orang baik di dunia ini yang mau membantu keluarga mereka. Bahkan ibu Alisha sudah berkaca kaca tak kuasa menahan haru.

"Jadi begitulah Pak Bumi. Keluarga saya sudah menanggung hutang pada Pak Asep lima tahun lamanya. Waktu itu Alisha kelas tiga SMP dan ibunya terkena kanker payudara. Saya bingung harus mencari biaya kemana untuk biaya operasi dan kemoterapinya. Karena kami berdua tidak memiliki kartu jaminan kesehatan jadi semua biaya harus kami tanggung sendiri."

Bapak Alisha memulai cerita pada Bumi tentang asal muasal keluarganya terjerat hutang.

"Waktu itu Alisha sudah ingin berhenti sekolah tapi saya tidak izinkan. Anak anak harus tetap sekolah. Hingga masa kemoterapi ibunya usai tapi saya masih belum bisa mengembalikan hutang saya pada pak Asep. Hutang yang sudah bunga berbunga."

Bapak Alisha menjeda ucapan nya lalu menghela nafas.

"Dua tahun pasca operasi pertama, keluarga kami mendapat
cobaan lagi karena payudara sebelah nya juga harus di operasi. kanker yang diderita ibunya Alisha dulu, ternyata sudah menyebar. Hutang pertama belum lunas saya terpaksa berhutang lagi. Hingga total hutang saya pada Pak Asep menjadi ratusan juta. Saat Alisha kelas tiga SMA dan menjelang kelulusan, Pak Asep datang. Dia meminta saya mengembalikan semua hutang-hutang saya padanya.
Bagaimana mungkin saya bisa membayar hutang yang total nya ratusan juta. Akhirnya Pak Asep meminta pada saya agar menyerahkan Alisha. Pak Asep ingin
memperistri Alisha, lalu hutang saya dianggap lunas. Tapi saya menolaknya."

Bumi semakin tertarik mendengar kan semua cerita pasal keluarga
Alisha.

"Kenapa Bapak menolaknya?" tanya Bumi. Sebelum ini Bumi sudah pernah mendengar sedikit cerita tentang Alisha dari Sam.

"Mana ada orangtua yang tega menjual anak gadisnya. Apalagi Alisha akan dijadikan istri kelima."

"Oh." Bumi manggut manggut. Apa yang pernah Sam ceritakan ternyata benar adanya.

"Lalu Alisha meminta izin pada saya untuk menjadi TKW selepas lulus SMA. Saya izinkan. Selain agar Alisha terbebas dari paksaan Pak Asep juga karena Alisha ingin mencari uang untuk membayarkan semua
hutang-hutang saya pada Pak Asep."

Bumi merasa iba mendengar semua cerita tentang keluarga Alisha.
Tidak salah jika dia pada akhirnya membantu semua kesulitan keluarga
Alisha.

######

Tbc
8.11.19

(Repost) BUMI PERKASA | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang