37. Tiga Puluh Tujuh

11.5K 981 87
                                    


Bumi mengakhiri ceritanya pada Alisha. " begitulah Sha, kenapa aku tidak ingin hal yang dulu terulang kembali. Aku sudah kehilangan banyak waktu bersama keluarga kecilku. Bahkan, seperti yang aku bilang. Harta tidak menjamin kebahagiaan seseorang."

Alisha mendengar dengan seksama apa yang Bumi ceritakan.

" Sha, aku tidak ingin gagal untuk kedua kali. Maukah kamu membantuku? "

"S-saya Tuan. "

Bumi mengangguk."Iya, kamu. "

Alisha tergagap tidak tahu harus menjawab apa. Dia terlalu terkejut dengan semua nya. Tidak menyangka jika Bumi punya masa lalu kelam bersama mantan isterinya hingga susah move on karena penyesalan.

"Alisha. Kamu istriku sekarang. Mau atau tidak mau semua sudah terjadi. Kita sudah menikah. Dan aku tidak ingin gagal untuk kedua kali. Aku ingin pernikahanku dan kamu adalah yang terakhir dalam hidupku. Mau kah kamu menjalani pernikahan yang normal selayaknya pernikahan pasangan pada umumnya."

Bumi menarik nafas, lalu melanjutkan ucapan nya.

"Alisha, sebenarnya aku malu mengatakan hal ini padamu. Mengingat siapa aku dan siapa kamu. Aku tahu kamu masih sangat muda dan sudah sepantasnya kamu mengejar semua impianmu. Bukan malah terjebak dalam pernikahan bersamaku."

" Tapi, aku janji padamu. Aku akan membahagiakanmu Alisha. Terimalah lelaki tua ini dengan sepenuh hatimu, Alisha. "

" Tuan ... Tuan ini bicara apa. Saya ini memang istri Tuan. Dan kita sudah menikah. Asal Tuan Bumi tahu. Saya tidak pernah berpikiran untuk mempermainkan pernikahan ini. Karena selain pernikahan itu adalah dimana kita mengikat janji tidak hanya pada pasangan tapi juga pada Tuhan. "

Bumi ternganga mendengar ucapan Alisha yang begitu dewasa. Bumi tidak menyangka pemikiran Alisha bisa sebijak ini.

" Tuan Bumi. Dari awal kita menikah memang karena sebuah keterpaksaan. Saya yang seharusnya meminta maaf pada Tuan karena harus terpaksa menikahi saya."

" Alisha, mungkin benar pada awalnya kita menikah karena bukan keinginan kita. Tapi yang harus kamu tahu. Aku tidak pernah merasa terpaksa menikahi mu. "

" Tuan Bumi. Saya ini hanya gadis biasa yang tidak sebanding dengan keluarga Tuan. Sudah sepantasnya Tuan mendapat wanita yang sederajat. "

" Aku tidak pernah memilih wanita dari derajatnya Alisha. Kamu gadis baik dan sepertinya aku memang sudah jatuh cinta padamu. "

Alisha melotot tidak menyangka mendapat pengakuan cinta. Ini bukan pernyataan cinta yang pertama dia dapatkan. Tapi entah kenapa jantungnya mendadak berdegub kencang.

" Kita jalani pernikahan ini sebagaimana mestinya. Kau mau kan Alisha. Jika kamu belum mencintaiku, belajarlah untuk mencintaiku. Aku memang sudah tua tak sebanding dengan dirimu yang masih sangat muda. Tapi aku janji aku akan menjagamu dengan sebaik mungkin, Alisha. "

Alisha, hati gadis itu sudah berbunga-bunga. Tidak peduli dengan usia Bumi, tidak peduli dengan status Bumi. Dengan mantap Alisha mengangguk.

Bumi, senyum lebar tersungging di bibirnya. Cinta pada istri kecil nya bersambut. Ditarik tubuh kecil Alisha ke dalam pelukan nya. Perasaan Bumi sungguh luar biasa bahagia.

" Tuan..."

" hmm.."

" Tolong lepaskan saya. Pelukan Tuan terlalu kuat, saya susah bernafas."

" ah maafkan aku Alisha."

Bumi melepaskan pelukan nya. Menatap wajah Alisha yang sudah bersemu merah.

" Tuan."

" hmm."

" Saya pergi dulu ya."

" Apa? Pergi? Kamu mau kemana. "

" Saya harus kerja lagi Tuan. "

" Astaga Alisha, kamu ini merusak suasana. ".

" Maafkan saya Tuan."

" Tak bisakah kamu berhenti kerja."

" Tidak bisa Tuan. Saya tetap harus bekerja. Tanggungan saya masih banyak. Kalau saya tidak bekerja, bagaimana bisa saya membayar semua hutang keluarga saya pada Tuan. "

" Alisha... " Bumi menggeram lalu meraup wajahnya.

Kenapa istrinya bisa sepolos itu. Mana mungkin dia masih berpikir pasal hutang. Astaga Alisha, tidak mungkin juga Bumi akan menagih hutang pada istrinya sendiri. Sementara apa yang Bumi miliki ini, semua harta kekayaan Bumi, otomatis menjadi milik Alisha juga.

" Tuan saya permisi ya." Alisha sudah berdiri dari duduk nya.

Bumi yang masih geram dengan Alisha, menarik lengan istrinya hingga jatuh terduduk di atas pangkuan nya.

" Tuan.." Alisha memekik kaget.

Bumi melingkar kan tangan nya di pinggang Alisha, menahan tubuh gadis itu agar tidak beranjak dari pangkuan nya.

Kembali Alisha mebelalakkan matanya saat Bumi sudah mencium bibir nya lagi. Karena malu Alisha memilih memejamkan mata menikmati apa yang Bumi lakukan pada nya.

######

Tbc
Tulungagung, 9 jan 2020 0

(Repost) BUMI PERKASA | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang