50. Lima Puluh

1.7K 64 0
                                    

Sejak kehamilan Alisha memasuki trimester ketiga, Bumi lebih sering menghabiskan waktu bersama istrinya. Hitung hitung ingin menjadi suami siaga buat Alisha. Bumi ingin menebus semua kesalahan yang dulu, saat masih berstatus suami clara.

Mendampingi Alisha dengan segala sifat manjanya sungguh membuat Bumi bahagia. Tidak sabar menanti kelahiran anak keduanya. Semua urusan pekerjaan pun Bumi tak terlalu mau memfotsir dirinya. Terkadang baru siang hari dia berangkat ke hotel dan sore hari sudah pulang kembali ke rumah. Beberapa proyek yang berada diluar kota juga sudah Bumi serahkan pada orang kepercayaannya. Sementara proyek yang ada di luar negeri, Bumi masih mempercayakan pada Samuel untuk menghandelnya.

Sore ini Bumi kembali ke rumah dengan perasaan bahagia. Bagaimana tidak, jika Danu mengatakan jika anak lelakinya itu ingin menghabiskan waktu libur semesternya di Bali. Hubungan Bumi dengan Danu berangsur membaik. Begitu pun hubungan Bumi dengan mama papanya juga terjalin cukup baik sekarang. Buktinya kapan hari sang mama juga menyempatkan diri datang ke Bali menjenguknya dan Alisha.

Bumi membuka pintu kamar dan mendapati Alisha yang tertidur miring di atas ranjang. Bumi tersenyum lalu masuk ke dalam kamar dan naik ke atas ranjang. Merebahkan dirinya tidur miring di hadapan Alisha.

Bumi mengamati Alisha, rasa sayang Bumi untuk Alisha tak mungkin diragukan lagi. Diulurkan tangannya menyentuh pipi Alisha yang terlihat lebih berisi. Bumi tersenyum karena sejak kehamilan Alisha yang semakin membesar, beberapa bagian tubuh Alisha ikut membesar. Pipinya semakin cubby, dadanya semakin seksi. Bumi menghela napas berdekatan dengan Alisha selalu saja otak mesumnya datang tanpa diundang.

Alisha terusik dalam tidurnya, matanya mengerjab. Wajah Bumi lah yang pertama dua lihat.

"Mas, sudah pulang."

"Maaf mengganggu tidurmu."

"Jam berapa ini, Mas."

"Baru jam empat sore. Tidurlah lagi." Bumi masih mengelus pipi Alisha.

Alisha selalu menikmati setiap sentuhan sekecil apapun yang Bumi berikan. Rasanya sangat nyaman berada di dekat suaminya seperti ini. Tangan Alisha terulur meraih pinggang Bumi. Dan Bumi refleks merapatkan tubuhnya memeluk Alisha.

Alisha menelusupkan kepalanya di ceruk leher Bumi. Menghirup dalam aroma maskulin yang menguar dari tubuh bumi.

"Mas, aku mau mandi." rengek manja Alisha.

Bumi terkekeh tak ayal dia merasa senang juga jika Alisha bermanja manja seperti ini.

"Mau aku mandiin?" tawar Bumi.

Bumi kembali terkekeh merasakan anggukan kepala Alisha di dadanya.

Alisha melepaskan tangannya yang tadi melingkar di pinggang Bumi. Perlahan Bumi bangun dari berbaring ya lalu turun dari atas ranjang. Diangkatnya tubuh Alisha dibawa ke dalam gendongan nya.

"Makin berat aja sekarang," celetuk Bumi sambil berjalan ke kamar mandi dengan Alisha dalam bopongannya.

Alisha memukul dada suaminya. "Aku jadi gendut sekarang."

"Siapa bilang gendut."

"Kayak orang cacingan kan?"

Bumi hanya terkekeh. Lalu mendudukan Alisha diatas closet.

"Sebentar aku siapkan air hangatnya dulu."

Alisha mengamati Bumi yang dengan telaten mengurusnya. Alisha bersyukur menjadi istri seorang Bumi Perkasa. Selain suaminya ini adalah lelaki yang baik dan bertanggung jawab, Bumi juga seseorang yang penyayang.

Setelah menyiapkan air hangat di dalam bathup, Bumi berjongkok di hadapan Alisha. Diangkatnya ujung daster batik yang Alisha kenakan. Dengan pelan Bumi melepas baju yang Alisha pakai. Hingga tersisa celana dam dan bra yang melekat di tubuh mungil Alisha.

Bumi kembali berjongkok. Menangkupkan kedua telapak tangannya di atas perut Alisha yang membuncit. Diusapnya lembut perut istrinya lalu ditempelkan telinganya di sana. Seolah dia mendengarkan aktifitas baby yang ada di dalam perut istrinya. Dikecupnya lembut perut Alisha.

Alisha membiarkan saja apa yang Bumi lakukan. Bumi selalu excited dengan pergerakan baby dalam perutnya.

"Mas."

"Ya?" Bumi mendongak menatap Alisha. Sudut bibirnya tertarik ke atas. Melihat wajah polos Alisha membuat Bumi tidak kuasa menahan hasratnya.

Ditariknya tengkuk Alisha, diciumnya lembut bibir Alisha yang menjadi candu baginya. Hingga Alisha kehabisan napas barulah Bumi melepaskan tautan bibirnya.

"Ayo kita mandi," ajak Bumi sambil melucuti pakaiannya sendiri.

Alisha sudah paham dengan tingkah Bumi. Dengan modus memandikannya pasti Bumi akan mencumbunya. Dan Alisha hanya pasrah menikmatinya.

#######

(Repost) BUMI PERKASA | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang