39. Tiga Puluh Sembilan

12K 924 40
                                    

" Aku sudah bilang, kamu jangan lagi bekerja di hotel. Aku tidak suka ada lelaki lain yang melecehkan mu seperti itu. Kamu istriku dan tidak boleh ada lelaki manapun yang berani menyentuhmu. Apalagi menghinamu."

Bumi masih mengomeli Alisha saat mereka berdua masuk ke dalam lift. Persis seperti ayah yang memarahi anak perempuan nya.

"Maaf. "

"Mulai besok kamu jangan pergi kerja lagi. "

"Tapi Tuan?"

Pintu lift terbuka, Bumi keluar tak lupa dengan menggenggam tangan Alisha. Berjalan berdua di lobi hotel dengan bergandengan tangan, tentu saja mereka menjadi pusat perhatian.

Sukma, lelaki itu bahkan sampai mengucek matanya berkali-kali untuk memastikan penglihatan nya. Dia tidak percaya dengan apa yang baru dilihatnya. Alisha, gadis incaran nya selama ini bergandengan tangan dengan sang pemilik hotel. Dalam hati bertanya-tanya, apa hubungan mereka berdua.

Bumi tidak peduli dengan siapapun yang melihatnya, yang dia ingin sekarang adalah segera membawa Alisha pulang kerumahnya.

"Tuan."

"Apa?"

" Tuan marah."

"Kamu masih mempertanyakan hal itu."

"Saya minta maaf. Jangan marah lagi.

"Huft. " Bumi membuang nafas kasar.

Lebih memilih masuk kedalam mobilnya tanpa menjawab pertanyaan Alisha. Gadis itu ikut masuk ke dalam mobil dengan sesekali melirik Bumi melalui ekor matanya.

Keheningan melanda mereka berdua hingga mobil Bumi memasuki pelataran parkir rumah.

Alisha tahu yang Bumi masih marah kepadanya karena lelaki itu hanya berdiam diri tanpa berkata apapun pada nya.

Sungguh Alisha tidak menyangka jika dirinya akan mengalami hal diluar pemikiran nya. Selama dia bekerja di hotel tidak pernah ada tamu yang kurang ajar kepadanya.

Kejadian tadi sebenarnya berawal dari Alisha yang bertugas membersihkan kamar salah satu tamu hotel. Seharusnya dia membersihkan kamar saat tidak ada orang di dalam sana. Hanya saja si tamu itu menelpon ke reseptionis minta diganti sprei.

Alisha tidak berpikir buruk sedikitpun hingga si tamu hotel berusaha berbuat kurang ajar kepadanya. Alisha dengan sigap dan keberanian luar biasa menampar pipi sang tamu sebelum berlari keluar kamar. Tapi lelaki kurang ajar itu justru menyusul nya yang sudah berhasil keluar kamar. Keberuntungan masih berpihak pada Alisha karena diwaktu yang bersamaan Bumi datang menolong nya.

Bumi masuk ke dalam rumah meninggalkan Alisha yang masih mengekorinya di belakang.

Saat Bumi berjalan menuju kamarnya Alisha menghela nafas dan hanya melihat punggung Bumi yang menjauh naik ke lantai dua rumahnya.

*

Malam ini Alisha sudah menyiapkan makanan untuk makan malam mereka. Mak Sah yang memasak semua makanan.

" Alisha."

"Ta, Mak Sah."

" Pak Bumi mana ya kok belum turun."

"Tidak tahu Mak Sah." Alisha mengedikan bahu.

"Coba panggil di kamarnya."

" Aku Mak Sah?" Alisha menunjuk dirinya sendiri.

"Iya lah. Kamu ini kan istrinya."

Alisha menghela nafas. Benar apa yang dikata Mak Sah.

"Baiklah aku panggil Tuan Bumi."

Alisha ragu sebenarnya pergi ke kamar Bumi. Berbagai pikiran berkecamuk di benaknya. Dia takut jika Bumi masih marah kepadanya karena kejadian sore tadi di hotel.

Tok... Tok...

" Tuan, makan malam sudah siap."
Alisha mengetuk pintu kamar Bumi. Tapi tidak ada jawaban dari dalamnya.

Ceklek

Pintu terbuka menampakkan wajah Bumi. Tanpa kata Bumi keluar dari dalam kamarnya dan berlalu begitu saja meninggalkan Alisha.

Sebenarnya bukan nya Bumi marah pada Alisha. Hanya saja dia kecewa karena istri nya itu tetap saja keras kepala. Saat Bumi meminta Alisha berhenti bekerja, bukan nya menjawab " ya", Alisha justru keras kepala dengan keukuh tetap ingin bekerja. Karena kejadian tadi sore Alisha tidak juga peduli dengan keselamatan dirinya sendiri padahal Bumi sudah sangat khawatir jika sampai hal tadi sore terulang lagi.

Bumi, Alisha dan juga Mak Sah makan dalam diam. Bahkan sedikitpun Bumi tidak menoleh pada Alisha dan hanya fokus pada makanan di piring nya. Alisha, sebenarnya dia merasa jika Bumi marah kepadanya. Tapi Alisha terlalu takut untuk sekedar bertanya. Alisha merasa jika sejak kejadian sore tadi Bumi mengomeli nya panjang lebar, setelah itu mendiamkannya hingga sekarang. Mak Sah yang melihat aura tidak biasanya pada Bumi dan Alisha, mengerutkan kening nya. Apa yang sebenarnya terjadi antara mereka berdua. Mak Sah menggelengkan kepalanya. Dia tidak boleh ikut campur dengan urusan rumah tangga Bumi dan Alisha.

####

Tbc
12 Januari 2020

(Repost) BUMI PERKASA | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang