19. Menikah

11.2K 748 44
                                    

" Bagaimana Tuan, mobil nya sudah bisa diperbaiki?" tanya Alisha yang melihat Bumi sibuk mengotak atik mobil nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


" Bagaimana Tuan, mobil nya sudah bisa diperbaiki?" tanya Alisha yang melihat Bumi sibuk mengotak atik mobil nya.

Di kampung Alisha agak susah mencari bengkel mobil. Itupun harus pergi ke kota yang jaraknya juga lumayan jauh. Bumi dibantu oleh tetangga Alisha yang kebetulan bekerja sebagai montir, memperbaiki mobil yang sejak kemarin sore mogok.

" sudah ." jawab Bumi masih dengan meneliti mobil nya. Siapa tahu ada lagi yang bermasalah, sebelum dia berangkat ke Bali.

" alhamdulillah kalau begitu. Ah ya itu Tuan, silahkan masuk. Makan siang sudah disiapkan."

Bumi mengangguk. Kebetulan memang perutnya sudah keroncongan. Karena masalah penggerebekan warga tadi subuh, semua jadi kacau hingga Bumi pun tak sempat menyentuh sarapan pagi. Dan ini sudah menjelang tengah hari.

" iya sebentar lagi saya masuk ke dalam."

" baiklah Tuan."

Alisha masuk ke dalam rumah, diiringi oleh tatapan Bumi. Gadis itu terlihat rapuh di mata Bumi. Dibalik ketegaran yang Alisha tunjukkan, sebenarnya ada banyak kelemahan pada diri gadis itu. Dan Bumi, entah mendapat dorongan dari mana hingga mempunyai keinginan besar untuk melindungi Alisha.

*****

Mereka makan dalam diam terlarut dengan pikiran masing masing. Cobaan berat yang tiada henti menimpa Alisha sekeluarga, membuat mereka seolah tiada semangat untuk menjalani hari ini. Bapak Alisha masih sangat merasa bersalah pada Bumi. Begitu pun dengan ibu Alisha yang merasa iba dengan putri pertamanya yang selalu diterpa masalah.

Bumi melihat aura orang orang di hadapan nya, tampak sendu. Bumi tahu jika mereka sedang banyak pikiran. Padahal Bumi sendiripun disini seperti seorang korban yang dipaksa untuk menikahi Alisha. Akan tetapi bumi sama sekali tidak merasa keberatan dengan keputusan yang telah diambil nya.

Justru yang bumi pikirkan saat ini adalah Alisha. Maukah Alisha menerimanya tang notanebe umur mereka terpaut cukup jauh. Alisha berhak mendapat pendamping yang setara , bukan pria tua dan duda seperti nya. Sebelum pernikahan itu terjadi Bumi memang harus bicara pada Alisha.

" Pak Bumi jadi pulang hari ini?" tanya Bapak Alisha.

" iya rencana nya seperti itu. Lagipula besok Alisha juga harus bekerja kan."

Bapak Alisha menunduk lalu menghela nafas.

" Pak Bumi. Sebelum nya saya minta maaf. Mungkin Alisha akan lebih baik jika tetap tinggal disini sampai pernikahan itu berlangsung. "

Bumi mengernyit, kenapa bapak Alisha berbicara seperti itu tadi.

" maksud Bapak?"

" Pak Bumi. Bapak tahu sendiri bagaimana warga disini. Saya yakin sekali pasti ada dalang dari semua kejadian tadi pagi. Ada yang sengaja mencari cari masalah pada keluarga saya. Dan saya rasa mungkin, saya tidak mau suudzon. Tapi yang jelas saya tidak ingin gosip yang merebak seputar Alisha semakin menjadi jika warga tau yang Pak Bumi membawa Alisha lagi. "

Bumi terdiam berusaha mencerna kata kata Bapak Alisha. Benar adanya dengan semua yang Bapak Alisha sampaikan. Tadi pagi Bumi mendengar sendiri bagaimana warga yang menghakimi Alisha. Mereka menuduh Alisha yang bukan bukan. Yang kata mereka Alisha adalah wanita yang tidak benar lah, simpanan om om kaya lah dan yang membuat Bumi semakin geram mereka berkata kata yang sangat menyakitkan. Mereka bilang pada Alisha jika percuma saja memakai jilbab jika hanya digunakan untuk menutup aib nya. Astaga, sebegitu tega nya mereka memperlakukan gadis sebaik Alisha.

" Pak, saya juga merasakan hal yang demikian. Juga terlintas di pikiran saya jika provokator itu adalah....pak asep." Bumi menjeda ucapan nya.

Lalu kembali berkata, " Pak asep, saya melihat dia yang menggebu memberikan tuduhan tuduhan yang tak masuk akal pada Alisha. Bisa saja pak Asep tidak terima karena dia gagal memperistri Alisha? "

" sebenarnya saya pun tidak ingin berpikiran buruk pada seseorang, tapi ternyata Pak Bumi pun punya pikiran yang sama dengan saya. "

" itulah yang membuat saya jadi khawatir dengan Alisha jika dia tetap tinggal disini. Bisa bisa pak asep akan berusaha mencari cara untuk membuat masalah dengan keluarga ini. "

" entahlah pak Bumi. Saat ini kami sedang berada di posisi yang sangat sulit. Jujur saya malu karena harus menyangkutpautkan Pak Bumi dengan masalah Keluarga saya. Bahkan dengan pak bumi membantu melunasi semua hutang hutang saya saja sudah sangat bersyukur sekali. Saya tidak tahu bagaimana cara membalas nya. sekarang justru saya harus merepoti dan membebani pak bumi lagi dengan terpaksa menikahi Alisha. "

" Bapak jangan bicara seperti itu. Mungkin memang sudah menjadi garis kehidupan kita yang seperti ini. Yang saya pikir justru Alisha. Apakah dia tidak apa apa jika harus menikah dengan lelaki setua saya. Bahkan Alisha ini hampir seusia anak saya. "

Bapak Alisha pun terdiam. Benar ada nya apa yang dikata oleh bumi. Memang rentang jarak usia mereka sangat jauh. Bumi setara usia dengan nya. Hanya saja dari segi penampilan memang terlihat jelas berbeda. Bapak Alisha terlihat tua karena terbiasa hidup susah, pergi ke sawah bahkan hampir tidak pernah memikirkan penampilan. Sementara Bumi meski usia nya mungkin hanya selisih dua tahun lebih muda dari nya, tapi bumi tidak terlihat tua. Penampilan bumi yang menawan, membuatnya terlihat jauh lebih muda seperti lelaki yang masih berusia tiga puluhan.

" Pak...." Bumi memanggil bapak Alisha yang terlihat sedang melamun.

" I-iya Pak Bumi." jawab nya tergagap.

" bagaimana jika saya menikahi Alisha sore ini juga. Menikah agama dulu agar saya bisa membawa Alisha pergi dari sini. Jujur saya tidak ingin pak asep kembali berbuat hal yang diluar perkiraan kita."

Bapak Alisha terkejut, tapi apa yang dikata Bumi memang tak salah. Bukti nya pak Asep mampu berbuat hal yang diluar perkiraan. Sampai melapor ke RT dan menprovokatori warga untuk menggrebek Bumi dan Alisha.

Hanya anggukan kepala yang Bapak Alisha lakukan untuk menjawab persetujuan dengan permintaan bumi barusan.

******

Dengan acara sederhana karena rencana yang sangat mendadak, Mereka saat ini sedang berkumpul di masjid yang tak jauh dari rumah Alisha.

Kedua orangtua Alisha beserta adiknya, pak RT dan Pak RW serta beberapa orang warga yang sudah bersiap duduk di dalam masjid. Serta ada seorang ustadz yang akan menuntun Bapak Alisha untuk menikahkan Bumi dengan anak sulung nya.

Alisha, jangan ditanya bagaimana perasaan nya saat ini. Campur aduk tak karuan. Siap tidak siap dia harus menerima semua ini. Demi kebaikan nya juga keluarga nya. Meski pun dia tahu jika karena hal ini ada orang yang harus dikorbankan. Siapa lagi jika bukan Bumi Perkasa.

Alisha menghela nafas, Dipejamkan matanya. Acara sakral pernikahan nya sudah dimulai. Alisha yang duduk di samping ibu nya tak berani mendongak menatap Bumi yang duduk berhadapan dengan Bapak nya dengan didampingi Pak ustadz.

" saya terima nikah dan kawinnya Alisha Saliha binti mahmud dengan mas kawin uang tunai dua juta rupiah dibayar tunai."

" sah."

" sah."

" sah."

" sah."

" alhamdulillah."

######

Tbc
Tulungagung, 26.11.19

Note :

Yang menanti ebook Bumi perkasa part 2 nya, sebenarnya sudah selesai. Hanya saja memang belum sempat upload di Playstore karena satu minggu ini saya masih disibukan mengurus anak yang di rawat di RS.

Semoga dalam beberapa hari kedepan ebook Bumi Perkasa sudah bisa launching di playstore/playbook.

Terimakasih.

(Repost) BUMI PERKASA | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang