36. Tiga Puluh Enam

13.4K 976 27
                                    

Mereka berdua sarapan dalam diam. Kecanggungan menyergap keduanya. Sejak Bumi mencium nya beberapa menit yang lalu, Alisha berusaha menghindari bersitatap dengan Bumi. Alisha bukan nya marah pada Bumi. Hanya saja dia terlalu malu. Degub jantungnya tidak bisa dia kontrol. Beginikah rasanya dekat dengan seorang pria? Batin Alisha bertanya-tanya.

Bumi yang menyadari sikap diam nya Alisha jadi tak enak hati. Gara-gara dia yang tak bisa menahan diri , Alisha jadi enggan menatap nya.

" Alisha." panggil Bumi lirih.

" Ya Tuan." Alisha sedikit mendongak, lalu kembali menunduk menekuri makanan nya.

" maafkan yang tadi."

" eh..eum.." Alisha mengangguk.

Hanya itu saja dan Bumi kembali terdiam. Jika dia terlalu banyak berinteraksi dengan Alisha, Bumi takut tak bisa menahan diri untuk tidak menerkam Alisha saat ini juga.

Bumi meraup wajahnya frustrasi. Alisha, gadis muda dan belia yang sudah berhasil membuatnya jatuh cinta secepat ini. Meskipun Bumi berusaha mengingkari, tapi pesona Alisha tak akan mungkin dia hindari. Hanya karena dia tidak percaya diri hingga membuatnya kembali mengerang frustasi.

" Tuan.... Tuan kenapa?"

Bumi menatap Alisha, gadis itu melihatnya dengan tatapan khawatir. Bumi menggeleng. Lalu menjawab, " aku tidak apa-apa."

Bumi memaksakan senyum nya pada Alisha agar gadis itu kembali tenang. Benarkah Alisha perhantian pada diri nya.

" Tuan, saya tinggal dulu ya. Saya harus bekerja."

" Kenapa harus terburu-buru." Bumi protes.

" Nanti saya dicariin. Banyak kamar yang harus saya bersihkan."

" Sha, sampai kapan kamu masih mau bekerja seperti ini."

" Apa Tuan keberatan punya isteri petugas kebersihan seperti saya. "

" Astaga Alisha. Aku tidak pernah mempermasalahkan profesi orang. Hanya saja aku tidak tega melihatmu harus bersusah payah. Capek-capek bekerja sementara kamu bisa menikmati semua fasilitas ini tanpa kamu harus memintanya. "

" tapi Tuan maafkan saya. Ini semua bukan hak saya. "

" Alisha. Harus berapa kali aku bilang padamu. Kamu istriku. Dan apapun yang aku miliki, itu juga punya kamu. Tidak ada yang lebih berharga bagiku saat ini selain mempunyai kamu dan Danu. "

Alisha sudah berkaca-kaca, dia terharu mendengar ucapan Bumi. Benarkah dirinya sangat berharga bagi seorang Bumi Perkasa.

" Sha... Kamu kenapa? " Bumi mendekati Alisha. Menatap istri kecil nya yang wajahnya sudah sendu.

" Saya......saya hanya terharu Tuan."

" Terharu?"

" Saya terharu dengan ucapan Tuan Bumi. Apa... Apa bener saya ini berharga bagi Tuan Bumi."

Bumi mengambil kedua jemari Alisha lalu dibawanya ke dalam genggaman hangat tangan nya.

" Alisha, kamu itu istriku. Apapun yang terjadi dan apapun keadaan nya. Kamu tetaplah istriku yang sah. Diluar dari bagaimana cara kita bisa menikah. Yang jelas saat ini kamu adalah istri yang harus aku jaga dan aku bahagiakan. Kamu keluarga yang kupunya selain Danu. Dan kamu sangat berharga untuk ku, Alisha. Aku tidak peduli bagaimana kamu menganggapku. Aku tahu yang aku ini hanyalah lekaki tua yang juga mantan duda. Tapi aku janji akan menjaga dan membahagiakanmu semampu yang bisa kulakukan. "

" Tuan.... " Alisha tak sanggup berkata-kata. Dia terlalu bahagia mendengar semua penuturan Bumi kepadanya.

" Tuan kenapa baik sekali pada saya. "

" Karena kamu istriku, Alisha. "

Setelah nya Bumi menarik tubuh kecil Alisha dibawanya ke dalam pelukan nya.

Alisha menikmati pelukan hangat Bumi. Menghirup dalam aroma yang menguar dari tubuh Bumi. Sungguh sangat menenangkan hati Alisha. Dia bersyukur dapat bertemu dengan orang sebaik Bumi. Semoga Bumi adalah jodoh terindah yang Tuhan kirimkan untuk nya.

Yang Alisha semakin bersyukur, tak hanya Bumi saja yang menerima kehadiran nya. Tapi juga papa dan mama mertuanya serta Danu anak Bumi yang sekaligus menjadi anak tirinya. Keluarga Bumi adalah keluarga kaya. Tapi mereka mau menerima dirinya yang hanya gadis biasa. Tidak ada yang istimewa pada diri Alisha. Tapi Bumi dan keluarga sangat menyayangi nya. Bahkan Alisha tak pernah bermimpi sekalipun mendengar kata yang terlontar dari mulut Bumi jika dirinya sangat berharga bagi lelaki itu.

" Tuan."

" hem."

Alisha masih berada di dalam pelukan Bumi. Bahkan gadis itu bisa merasakan degub jantung Bumi yang berdetak kencang. Sama seperti dirinya.

" Bolehkah saya bertanya."

" Bertanya apa?"

Alisha melepaskan diri dari pelukan Bumi. Sebenarnya dia ragu mau bertanya hal ini. Tapi Alisha akan terus penasaran jika dia tidak mendengar langsung jawaban dari mulut Bumi.

" Kenapa Tuan Bumi dulu bercerai. Padahal kan..... Eum istri Tuan Bumi sangat lah cantik. Kalau saya tidak salah, mantan istri Tuan Bumi yang pernah ketemu di hongkong waktu itu kan?"

Bumi menghela nafas, tak menyangka jika gadis sepolos Alisha akan bertanya hal ini padanya. Sebenarnya Bumi enggan mengingat masa lalu nya dengan Clara. Semakin dia mengingat nya semakin merasa bersalah dirinya pada Clara dan juga Danu.

######

Tbc
Tulungagung, 7 januari 2020

(Repost) BUMI PERKASA | TAMAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang