The Phoenix Clan
"Kalian sudah temukan adikku?"
"Maaf, Choi sajangnim...kami belum bisa menemukan keberadaan adik anda."
"Dasar bodoh! Apa yang kalian lakukan? Melindunginya saja kalian tidak bisa!"
"Maaf, Sajangnim."
"Pergi kalian dari sini, kalian harus bisa menemukan Seungri sampai dapat." Titah Top yang menjadi pemimpin sementara.
"Kau June? Sudah dapat kabar tentang nya?"
"Nihil hyung. Aku dan Daesung hyung sudah mencarinya ke beberapa rumah sakit, tapi tidak ada nama Seungri disana."
"Aisshh... hilang kemana anak itu? Aku harus segera menemukannya." Umpat Top kesal.
"Tenanglah hyung. Seungri itu yeoja yang kuat. Siapa yang berani menyentuhnya? Lagipula adikmu itu kan jago bela diri. Aku sudah berapa kali dibanting olehnya." Jelas Daesung.
"Itu karena kau saja yang payah, Daesungie hyung. Badanmu bagus, tapi kalah dengan wanita." Ejek June.
"Auhh... Cari mati rupanya anak ini, meledek saja." Daesung mengepalkan tangannya di muka June.
"Kalian jangan bertengkar. Cepat temukan adikku sebelum mereka menemukannya. Sementara itu, jangan sampai ada yang tahu kalau Seungri hilang. Jika ada yang tanya keberadaannya, katakan saja Seungri sedang mengurus bisnisnya diluar negeri." Perintah Top pada kedua sahabatnya itu.
"Ne, arraseo." June dan Daesung menjawab bersamaan.
Phoenix Clan merupakan gerakan bawah tanah yang di pimpin oleh Choi Jiwon. Phoenix Clan sendiri ditakuti oleh anggota gangster lainnya. Choi Jiwon sendiri pemilik Choi Company, perusahaan terbesar di Korea. Pewaris berikutnya adalah Choi Seunghyun atau biasa dikenal dengan Top dan adik perempuannya Choi Seungri, yang saat ini menghilang. Top saat itu sedang berada di Singapura untuk mengurus bisnis lainnya, segera kembali ke Korea setelah mendapat kabar dari Yongbae bahwa Seungri menghilang.
🌼🌼🌼🌼🌼
Disisi lain
Malam itu aku bersiap untuk pulang setelah berkumpul dengan teman-teman perkumpulan motorku. Sebenarnya jika bukan karena noonaku yang terus menerus menelponku mungkin aku tidak akan pulang atau setidaknya aku pulang terlambat. Kulirik arloji ditanganku dan waktu menunjukkan 11.45 malam.
"Dami noona memanggilmu untuk pulang, hyungnim?" Pertanyaan itu terlontar dari Mino yang masih sepupuku.
"Kau tahu bagaimana noonaku itu. Bawelnya melebihi ibuku." Gerutuku didepan Mino dan yang lainnya.
"Kau itu sungguh adik kesayangannya, Jiyongie. Sebaiknya kau segera pulang sebelum pintu rumahmu dikunci." Sial yang pertama Youngbae mulai mengejekku dan dia memang senang sekali mengejekku.
"Kau jangan begitu hyung, begitu juga Jiyong hyung itu ketua geng kita." Disisi lain Mino membelaku.
"Si naga ini hanya takluk pada noonanya." Strike, lagi-lagi Youngbae mengejekku dengan tawanya yang khas.
"Terserah kau, Bae-ah." Aku mengabaikannya dan menyambar jaket kulit merah favoriteku.
Malam ini cukup dingin dan sepertinya akan turun hujan karena langit sejak sore sudah mulai mengeluarkan gemuruhnya. Dengan mengendarai motor sport hitamku, aku bisa merasakan udara dingin mulai menerpa wajahku saat kubuka kaca helm.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl is a Gangster ✅
RandomSalahkah aku jika jatuh cinta pada wanita ini? Jawabannya tidak ada yang salah, yang salah adalah status wanita ini. Mengerikan, tapi aku menyukainya.