Episode 4

186 40 46
                                    

The Phoenix Clan

Daesung juga June tiba di markas mereka setelah mengetahui keberadaan Seungri selama dua minggu kabur dari rumah.

"Jadi bagaimana? Kalian tidak salah lihat kan kalau itu Seungri?" Top antusias setelah tahu adiknya telah diketemukan.

"Tidak salah hyung, aku dan June melihatnya langsung dia keluar dari rumah itu. Bahkan motor yang ditumpanginya melintas disebelah mobil kita."

"Mwo? Adikku naik motor? Berani sekali orang itu menyuruh Seungri naik motor!" Top terlihat khawatir saat mendengar Seungri diboncengi Jiyong.

"Tenang dulu hyung, itu belum seberapa. Kau akan lebih terkejut lagi jika aku bilang Seungri juga bekerja di kedai ramen sebagai pelayan." tambah Daesung.

"Andwae...adikku tidak boleh bekerja sebagai pelayan. Ini tidak benar." Top beranjak dari tempatnya hendak meninggalkan markas.

"Kau mau kemana hyung?" tanya June heran.

"Tentu saja menemui Seungri dan membawanya pulang."

"Tidak semudah itu hyung. Bagaimana kalau Seungri menolak? Mungkin lebih parahnya dia akan kabur lagi."

Top diam sejenak mendengar penjelasan June yang lebih masuk akal. Setelah mempertimbangkannya, Top duduk kembali disinggasananya.

"Kalau begitu aku akan mencoba menemui Seungri besok setelah dia selesai bekerja. Aku akan coba bicara dengannya."

"Tapi kurasa dia tidak akan mau pulang hyung, mengingat sajangnim tidak membatalkan pertunangan tersebut."

"Iya kau benar Dae. Appa ku itu keras kepala sekali. Begitu juga dengan Seungri. Aku hanya ingin tahu keadaanya. Jika dia bahagia, aku akan mendukungnya."

"Ne hyung. Seungri bukan yeoja yang suka diperintah." Daesung pun menambahkan.

"Besok kau temani aku menemuinya." Titah Top pada sahabatnya.

"Siap hyung."

🌼🌼🌼🌼🌼

Dua hari sudah Seungri bekerja di kedai kami. Untungnya dia sudah ada kemajuan, jadi tidak sampai harus membuat berantakan semuanya. Hanya satu hal yang terus mengusik pikiran ku. Siapa dia sebenarnya? Dia tidak terbiasa masak, membereskan rumah, bahkan naik motor pun tidak pernah. Ditambah lagi dirinya yang dikejar oleh anak buah appa-nya. Jika anak buah appa-nya yang mengejar, itu artinya dia berasal dari keluarga kaya.

"Kau bukannya bekerja malah melamun, Jiyongie." Dami noona membuyarkan semua lamunanku.

"Kulihat dari tadi kau memperhatikan Seungri saja. Kau menyukainya?" pertanyaan noona benar-benar terarah padaku.

"Aniyo, aku hanya sedang mencari jawaban siapa dia sebenarnya."

Aku sedikit mengelak. Tapi sejujurnya Seungri sedikit mengusik pikiranku. Dia cantik, siapapun yang melihatnya pasti terpesona.

"Tanya langsung saja pada Seungri siapa dia."

"Kau saja yang tanya. Aku malu."

"Aigoo...jadi benar adikku ini suka padanya."

"Aishh...jangan berisik. Aku malu bukan karena suka padanya. Tapi..."

"Tapi apa? Benarkan? Lihat wajahmu itu, merah kaya tomat."

"Aisshhh sudahlah, lebih baik aku turunkan rolling doornya dulu."

Sebaiknya aku menghindari noona yang sedang mengintrogasiku. Selesai aku menutup kedai, aku ajak Seungri pulang seperti biasa. Ditengah jalan dia memintaku berhenti disebuah pasar malam yang cukup ramai malam ini. Mungkin karena ini malam minggu, sebagian orang-orang keluar menikmati suasana.

My Girl is a Gangster ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang