Episode 2

217 44 92
                                    

Satu hari sebelumnya


"Appa, aku tidak ingin menikah. Apalagi dengan pria yang aku tidak kenal!" Dengan cepat aku masuk ke ruang kerja appa ku setelah mendengar kabar bahwa aku sudah dijodohkan.

"Appa sudah menjodohkanmu dengan pemilik Lee Holding. Aku sudah mempersiapkan acara pertunangan kalian bulan depan."

Bulan depan katanya? Bahkan aku tidak mengenalnya. Ini sungguh gila.

"Pokoknya aku tidak akan menikah. Aku akan mencari pasanganku sendiri."

"Coba saja kalau berani! Siapapun pria yang dekat denganmu, aku pastikan dia tidak akan bisa mendekati mu lagi."

"Appa mengancamku? Appa tidak sayang padaku!" Aku mulai tidak bisa menahan emosiku. Mataku sudah terasa panas.

"Karena appa sayang padamu, Seungri-ah. Jika kau menikah dengannya kau akan bahagia. Hidupmu tidak akan kekurangan lagi. Perusahaan kita pun akan semakin besar."

"Apa kau bilang? Jadi appa ingin menikahkan aku hanya karena agar perusahaan ini menjadi besar? Appa, kau itu juga pemimpin gangster, kenapa kau harus takluk padanya? Pokoknya aku tidak akan menikah dengan pilihan appa."

"SUDAH CUKUP! AKU TIDAK INGIN BERDEBAT DENGANMU. BULAN DEPAN KAU AKAN BERTUNANGAN DENGANNYA."

Aku tersentak mendengar appa yang membentakku. Belum pernah aku diperlakukan seperti itu sebelumnya, bahkan sejak kematian eomma, appa selalu memanjakanku. Tapi sekarang dia berbeda. Mati-matian aku menolak keinginan appaku. Tapi bukan Choi Jiwon namanya jika dia tetap keras kepala. Aku harus mencari jalan untuk bisa membatalkan pernikahan itu.

Yang kulakukan hanyalah menangis dikamarku. Merenungi nasibku. Aku putri pemilik perusahaan besar dan juga anak seorang gangster. Tapi aku merasa seperti tahanan dirumahku sendiri.

Ceklek...

"Aigooo...ada apa dengan adik kesayangan oppa? Kenapa wajahmu jelek sekali?" Aku menoleh pada suara yang datang menghampiri ku dan aku tahu itu oppaku.

"Oppa...hiks...hiks..."

"Ssssttt...uljima."

Aku segera memeluk Top oppa dan menangis sejadi-jadinya. Aku merasakan belaian lembut dikepala ku. Top oppa memang selalu menjadi tempatku berkeluh kesah sejak kepergian eomma. Hanya dia yang aku percaya.

"Oppa, aku tidak ingin menikah. Tolong aku oppa." Aku melepaskan pelukannya.

"Oppa arra, aku ingin sekali membantumu. Tapi kau tahu oppa tidak bisa berbuat apa-apa."

"Oppa aku mohon. Bujuk appa untuk membatalkan perjodohan itu."

"Geure, oppa akan coba semampuku. Jangan menangis lagi. Oppa belum pernah melihat mu menangis seperti ini, bahkan saat kematian eomma." Oppa kembali memelukku dengan erat.

"Malam ini oppa akan ke Singapura, kau baik-baik lah di rumah. Jika butuh sesuatu bilang pada Daesung dan June, arraseo?"

"Arraseo oppa."

My Girl is a Gangster ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang