"Kembalilah padaku."
Tentunya Yejin terbengong mendengar Jiyong yang memintanya untuk kembali padanya. Terlebih dengan status Jiyong yang menjadi suami Seungri.
"Apa aku tidak salah dengar, oppa?" Yejin memastikan bahwa pendengarannya tidak salah.
"Aku hanya mengucapkan satu kali, Yejin-ah. Kau bersedia atau tidak?" sudah pasti Jiyong sangat enggan mengulanginya. Bahkan sebenarnya dia sudah tidak sudi untuk mengatakannya.
"Ya, tapi oppa... bagaimana dengan istrimu?"
"Aku akan segera menceraikannya." jawab Jiyong lugas.
"Kau mau menceraikannya? Tapi kenapa oppa? Kau bilang kau mencintainya, bahkan kau sempat akan memiliki anak."
"Dari mana kau tahu soal itu?" Jiyong memberikan tatapan bingung.
"Hmm... aku hanya mendengar dari orang-orang di jalan yang membicarakan kalian."
Jiyong hanya menganggukan kepalanya. Sebenarnya Jiyong tidak percaya dengan ucapan Yejin, karena berita kehamilan Seungri tidak pernah bocor sampai ke publik.
"Aku sudah tidak mencintainya lagi. Dia juga tidak bisa memberikanku keturunan karena dia mengalami keguguran."
"Jadi kau benar-benar akan menceraikannya?"
"Iya, aku sedang mengurusnya. Bahkan sekarang aku sudah tidak serumah lagi dengannya."
Yejin terlihat menyunggingkan senyuman yang menandakan dirinya telah berhasil mengambil Jiyong kembali dalam genggamannya, berhasil menyingkirkan Seungri sebagai istri Jiyong.
"Tapi kau harus berjanji satu hal padaku, jangan tinggalkan aku seperti dulu. Ini hanya kesempatanmu yang terakhir." ucapan Jiyong seperti agak mengancam Yejin.
"Aku janji tidak akan meninggalkanmu lagi, oppa. Aku senang kau bisa kembali padaku." Yejin merangkul lengan Jiyong dengan penuh kebahagiaan.
"Tapi tidak denganku. Jika bukan karena istri dan anakku, aku bahkan tak sudi menyentuhmu." Jiyong membatin.
Di kejauhan, dalam sebuah mobil. Seungri sedang memperhatikan Jiyong dan Yejin. Tanpa disadarinya, tangannya sudah mengepal erat menahan emosinya saat melihat Yejin mengalungkan tangannya pada Jiyong. Jika bukan dia mengingat akan rencananya, mungkin Yejin sudah mati ditangannya.
"Ehh... Yejin-ah, lepaskan tanganmu. Orang-orang melihat kita." Jiyong berusaha menyingkirkan rangkulan Yejin.
"Peduli apa dengan mereka, oppa. Kita kan memang sepasang kekasih. Jadi kurasa wajar saja." Yejin malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Aku tahu itu. Tapi statusku belum resmi bercerai. Apa kau tidak risih jika kau dianggap merebut suami orang?"
"Biarkan saja mereka berpikir seperti itu. Toh aku duluan yang dekat denganmu sebelum kau menikahinya."
"Terserah kau saja." Jiyong tidak mau ambil pusing dengan tingkah wanita satu ini. Dia membiarkan Yejin menikmati kebahagiaan.
"Oppa, bagaimana kalau hari ini temani aku jalan-jalan?"
"Kau ingin jalan-jalan kemana?"
"Hmm... Bagaimana kalau kita ke mall saja?"
"Hm... Ayo kita jalan."
Dan mereka berdua pergi menuju sebuah mall yang merupakan anak perusahaan dari Lee Holdings milik kakak Yejin. Di sepanjang acara kencan pertama mereka, Jiyong merasakan ketidaknyamanan. Apa yang Yejin bicarakan, Jiyong sama sekali tidak mendengarkannya. Pikirannya melayang pada satu wanita saat ini, yaitu Seungri.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl is a Gangster ✅
AléatoireSalahkah aku jika jatuh cinta pada wanita ini? Jawabannya tidak ada yang salah, yang salah adalah status wanita ini. Mengerikan, tapi aku menyukainya.