"Bagaimana oppa? Jiyong mau bertanggung jawab?"
"Apa kau sudah gila? Karena kau yang menggunakan perasaan, semuanya jadi berantakan. Jiyong menginginkan perusahaanku."
"Kenapa sekarang kau menyalakan aku? Kau sendiri yang memintaku mendekatinya. Sekarang aku hamil dengan bawahannya. Aku tidak mau oppa, aku hanya ingin Jiyong yang jadi suamiku."
"Apa kau bodoh? Jiyong tidak mungkin jadi suamimu. Dia terlalu mencintai istrinya. Dan aku harus mencari cara agar perusahaan ini tidak jatuh di tangan Jiyong."
"Lalu kau mau apa, oppa? Apa yang akan kau lakukan?"
"Aku akan pikirkan itu nanti."
Lee tidak berniat menyerahkan perusahaannya pada siapapun, terutama pada saingannya. Dia akan mencari cara agar bisa menyingkirkan Jiyong.
🌼🌸🌼🌸🌼🌸
Matahari belum juga menampakan sinarnya, namun kedua insan yang dulunya berbeda status kini tengah asik bergumul di atas kasur besar mereka. Tubuh keduanya yang tak lagi tertutup sehelai kain pun sudah dibanjiri peluh. Desahan, lenguhan, erangan bahkan memanggil nama satu sama lain hanya terdengar di kamar pasangan Kwon ini.
"Ahh Jiyongiehh..."
"Yes baby... nikmat? Sshh ahh"
Jiyong menghujami Seungri dengan gerakan pelan namun tepat sasaran pada titik surgawinya. Membuat lawan mainnya tak berdaya di bawah sana.
"Ahh emmh honey... aahh yess di situh honeyhh... emmphh aahh..."
"I know it baby... di sini kan? Sshh kau selalu membuatku ketagihan uuhh..."
Jiyong dan Seungri belum lagi melakukan hubungan intim sejak tahu Seungri hamil, sehingga mereka hampir lepas kendali. Untungnya Jiyong ingat akan calon bayi di dalam perut Seungri. Jiyong cukup bisa mengontrol gerakannya di atas sana.
"Aahh... yess daddyh... en...akhh honeyhh...akuhh ingin nggh..."
"Keluarkan baby... sshh aahh... shit! Jepit lagih baby...kita bersama... say my name babe...say my name...hhmm"
"Aahh ah aahh... unghh...ahh... JIYONGIEHH!"
"AAAHHH BABYHH!"
Keduanya menjemput kenikmatan bersama. Dengan Jiyong yang masih berada di atas Seungri, memudahkannya untuk mencium bibir tipis nan menggoda.
"Tidurlah lagi baby, masih pagi. Kau tidak perlu menyiapkan aku sarapan." kembali dia mengecupi kening Seungri.
"Kau akan ke kantor hari ini, daddy?"
"Ne, ada dokumen penting yang harus kuselesaikan. Anak daddy tidak boleh nakal ya, jangan minta yang aneh-aneh hari ini." Jiyong mengelus perut Seungri dari belakang.
"Aku tidak jamin itu, daddy." balas istrinya dengan senyum simpul dan Jiyong kembali menyiumi pundak Seungri.
Seungri kembali tertidur dan membiarkan Jiyong sarapan sendiri ditemani Mino yang menginap semalam setelah dirinya dijadikan GD.
"Noona mana hyung? Kenapa tidak ikut sarapan?"
"Dia masih tidur. Aku menyuruhnya untuk tidur lagi."
"Dia sakit?"
"Ani... aku sengaja menyuruhnya tidak menemaniku. Setidaknya aku bisa bernapas lega dia tidak berulah di pagi hari." Jiyong bangkit dari bangku meja makan seraya menepuk bahu Mino dan meninggalkan dia. "Aku berangkat dulu."
"Ne hyung."
Pukul 8.00 pagi seperti biasa Jiyong tiba di kantor dengan di supiri. Terlihat ada beberapa bawahannya yang berjaga dan menyambutnya saat turun dari mobil.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl is a Gangster ✅
RandomSalahkah aku jika jatuh cinta pada wanita ini? Jawabannya tidak ada yang salah, yang salah adalah status wanita ini. Mengerikan, tapi aku menyukainya.