Sebuah mobil Maserati hitam terparkir dipinggir jalan tidak jauh dari rumah Jiyong. Dua orang dengan berpakaian santai sedang mengamati rumah tersebut.
"Kau yakin itu rumahnya?" Daesung menyipitkan matanya.
"Menurut informasi yang aku dapat sih begitu hyung."
"Siapa informan mu itu?"
"Eommaku." Jawab June sekenanya.
Pletakkk...
"Auuww... hyung, appo." Daesung memukul kepala June karena jawabannya.
"Aku serius anak bodoh! Kalau bukan karena sedang menyelidiki sudah aku ajak tarung kau." Ucap Daesung jengkel.
"Aishhh... jinjja. Tentu bukan eommaku hyung. Yang memberikan informasi itu kan yang mengejar noona sampai kemari. Lalu Top hyung menyuruhnya menyelidiki ulang. Tentu saja informasi itu akurat." Balas June sambil mengusap kepalanya yang habis dipukul.
"Bagaimana dia bisa menyimpulkan jika Seungri ada dirumah itu?"
"Dua minggu yang lalu saat noona melarikan diri, anak buah tuan Choi mengejarnya sampai kemari hingga noona di tolong oleh sekumpulan namja dengan mengendarai motor. Lalu Top hyung menyuruh mereka kembali ke tempat dimana terakhir kali mereka mengejar. Top hyung berpikir kemungkinan besar Seungri noona tinggal tidak jauh dari lokasi pengejaran." Jelas June panjang lebar.
"Wah.... seperti film detektif saja. Harusnya Top hyung buka jasa detektif saja." Ejek Daesung.
"Hei hyung, kau lupa kalau kita ini gangster besar?"
"Lalu kenapa dengan gangster?" Daesung terlihat bingung dengan pertanyaan June.
"Aigoo hyung, kau ini. Aku heran bagaimana Top hyung bisa menjadikanmu tangan kanannya. Jadi seorang gangster besar harus punya pemikiran tajam, bagaimana bisa memimpin jika instingnya tidak tajam?!" June hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan kelakuan Daesung.
Semenit kemudian, keluar seorang yeoja yang sangat dikenali Daesung dan June.
"Hyung, lihat itu.... bukankah itu Seungri noona?" Dengan semangat June menunjuk ke arah orang yang baru saja dilihatnya.
"Aku melihatnya. Kau benar, itu Seungri. Tapi tunggu dulu, siapa namja itu?"
Daesung menangkap seorang namja keluar menyusul Seungri dengan jaket merah, rambut silver ash dan yang paling menonjol adalah tato victory angel pada tengkuk lehernya sambil mendorong motornya keluar.
"Mola, mungkin itu anak buah noona yang baru?!"
Plakk...
"Arrgghh.... hyung, kenapa aku dipukul lagi?" June menatap kesal Daesung yang memukulnya lagi.
"Auuhhh...pabboya. kau lihat penampilannya, dia terlalu tampan sebagai ajudan Seungri."
"Memangnya ajudan tidak boleh tampan?!" Mulut June kembali mengumpat.
Motor Jiyong pun melaju dengan Seungri yang diboncenginya melewati mobil hitam tersebut. Daesung meminta June segera mengikuti kemana Jiyong dan Jiyong pergi. Dengan tetap menjaga jarak aman mereka terus berada dibelakang motor Jiyong.
Tanpa June dan Daesung sadari, Seungri tahu bahwa dirinya sedang diikuti. Sejak dia melangkah keluar rumah, Seungri tidak sengaja melihat mobil mereka. Tentu saja Seungri segera tahu bahwa itu mobil milik Daesung. Maka Seungri sengaja membiarkan mereka membuntuti dirinya.
Lima belas menit diperjalanan, Jiyong dan Seungri tiba di kedai tempat Dami bekerja. June memarkirkan mobilnya disebrang jalan agar bisa melihat apa yang dilakukan Seungri didalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl is a Gangster ✅
RandomSalahkah aku jika jatuh cinta pada wanita ini? Jawabannya tidak ada yang salah, yang salah adalah status wanita ini. Mengerikan, tapi aku menyukainya.