"Hyung, aku sudah menemukan pelakunya." Daesung membawa kabar pada Jiyong jika akhirnya dia berhasil mendapatkan orang yang sudah membuat Seungri terluka.
"Tunggu aku di sana. Aku akan segera datang."
Di markas Phoenix, terlihat seorang pria yang terikat kedua tangannya ke atas. Wajahnya yang babak belur akibat pukulan hanya menyisakan darah di mana-mana. Jiyong yang mendapatkan kabar dari Daesung saat di kantornya segera meluncur ke ruang penyiksaan tersebut dan di sambut beberapa bawahannya yang ditugaskan untuk menjaga tahanannya. Jiyong melepaskan jas dan juga dasinya yang segera ditangkap June sat Jiyong melemparkannya. Dengan tatapan dinginnya, dia berjalan mendekat pada tahanan yang masih dengan kondisi terikatnya, namun tidak sadarkan diri.
"Bangun!" pria itu tidak merespon.
"Aku bilang...bangun, sialan!" dengan dua kali tamparan berkali-kali di pipi tahanannya, Jiyong membangunkannya.
Akhirnya pria bernama Sangwoo itu membuka matanya menatap Jiyong dengan lemah.
"Katakan padaku siapa yang menyuruhmu untuk mencelakai istriku?" Sangwoo hanya diam tidak ingin memberikan informasi tentang siapa yang telah menyuruhnya.
"Kau masih mau diam? Apa Lee Yejin menyuruhmu?"
"Aku tidak akan mengatakannya padamu."
"Ternyata kau orang yang setia juga." Jiyong berbalik badan untuk mencari-cari sesuatu yang bisa digunakan untuk menyiksa tahanannya.
"Jika bukan karena kau yang datang terlalu cepat, mungkin aku sudah menikmati tubuh istrimu."
Sontak tubuh Jiyong menegang mendengar pria itu dengan beraninya mengatakan hal tersebut hingga kedua tangannya mengepal erat penuh emosi. Jiyong langsung memberinya pukulan tanpa ampun.
"Bangsatttt!!! Sudah bosan hidup rupanya. Karena kau...aku kehilangan anakku...karena kau... istriku hampir gila." Jiyong terus memukulinya bertubi-tubi hingga darah semakin keluar dari mulut, pelipis, hidung dan juga tulang pipi.
"Hyung...sudah hyung. Biar kami yang melanjutkan sisanya." Daesung menahan tubuh Jiyong agar tidak semakin brutal.
"Aku ingin membuatnya agar dia memohon ampun atas hidupnya. Bajingan ini bahkan tidak pantas untuk hidup! Jika saja saat itu istriku tidak dalam pengaruh obat bius, mungkin kau sudah tidak bernyawa."
Jiyong pergi meninggalkan tawanannya yang hampir mati, bahkan dia mengabaikan rasa nyeri pada luka di buku-buku jarinya. Daesung dan June mendampingi dirinya kembali ke rumah Jiyong. Tersirat jelas Jiyong yang masih diliputi emosi.
.
.
."Chaerin-ah, dimana Seungri?"
"Dia masih di kamar oppa. Omo.... ada apa dengan tanganmu?" Jiyong tidak mengindahkan pertanyaan Chaerin dan meninggalkan dirinya.
"Dae oppa, ada apa dengannya? Sepertinya dia kelihatan marah sekali." bisik Chaerin masih penasaran.
"Dia habis memukuli orang yang mencelakai Seungri."
"Jadi orang itu sudah tertangkap? Kenapa kau tidak memberitahuku?"
"Untuk apa aku memberitahumu. Jiyong hyung ingin mengurusnya sendiri."
"Aku juga ingin ikut menghajarnya. Kalau eonni sudah kembali seperti sedia kala, pasti orang itu sudah mati."
"Itu juga yang dikatakan Jiyong hyung tadi."
Jiyong tiba di kamar dan mendapati Seungri sedang berdiri di depan jendela kamarnya. Dia menghampiri Seungri dan dengan cepat menarik tangannya serta memeluknya yang membuat Seungri sedikit terbangun dari lamunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl is a Gangster ✅
De TodoSalahkah aku jika jatuh cinta pada wanita ini? Jawabannya tidak ada yang salah, yang salah adalah status wanita ini. Mengerikan, tapi aku menyukainya.