"Eonni, bagaimana dengan lingerie yang kuberikan?" Chaerin memulai pembicaraan saat mereka sedang menanti kehadiran seseorang dari dalam mobil.
"Sangat bagus."
"Bagaimana reaksi Jiyong oppa? Aku yakin dia pasti menyukainya. Benarkan eonni?" tanya Chaerin antusias.
"Kenapa kau yang bersemangat sekali? Tentu saja kami menghabiskan malam yang bergairah." balas Seungri dengan wajah merona.
"Wah...eonni, lihat wajahmu itu!" Chaerin menertawakan Seungri.
"Diam! Chae, kau yakin orang itu akan datang?" Seungri menanyakan kebenaran tentang kedatangan pria yang terus ditunggu.
"Seratus persen yakin, eonni. Aku dan Jinwoo sudah memantaunya. Lagipula dengan chip yang kau pasangkan padanya, akan lebih mudah memantau pergerakannya. Lihat itu eonni! Dia datang." Chaerin menunjuk pada pria yang terlihat memasuki sebuah gedung besar yang bertuliskan Beauty In Me. Chaerin yakin dialah pria itu karena cara jalannya yang pincang dan wajah yang masih terdapat luka lebam.
"Kita turun!" perintah Seungri.
"Kau yakin ingin melakukan ini eonni?"
"Aku sudah sejauh ini dan aku tidak suka dengan urusan yang belum terselesaikan. Dia yang sudah mengusikku, jadi aku harus memperingati dia untuk tidak lagi menggangguku dan suamiku."
Tanpa menunggu lagi, Seungri sudah keluar dari mobilnya dan melangkah dengan mantap memasuki gedung tersebut. Dengan Seungri yang mengenakan camisole putih, dibalut dengan blazer, celana panjang dan juga ankle boots hitam. Aksesoris terakhir yang dia kenakan adalah kacamata Gucci hitam yang sudah dia lepaskan saat memasuki gedung. Rambut yang dibiarkan terurai sehingga terlihat melambai saat dia berjalan. Sebagian mata tertuju pada Seungri yang terlihat cantik tapi juga angkuh dalam setiap langkahnya, ditambah dengan Chaerin yang mendampinginya.
Seorang wanita menghentikan langkah Seungri saat dia sudah tiba di depan pintu bertuliskan CEO Yejin Lee. Wanita yang ternyata merupakan sekretaris Yejin menanyakan kedatangan Seungri di kantor itu. Sebelum sang sekretaris mengijinkan Seungri masuk, dia sudah lebih dulu menerobos masuk. Spontan orang yang berada di dalamnya menoleh pada Seungri dan Chaerin yang sudah berdiri di hadapan mereka.
"Maaf Nona Lee, aku sudah berusaha mencegahnya tapi mereka memaksa masuk." si sekretaris terlihat takut.
"Tidak apa-apa, kau boleh keluar. Jangan ijinkan siapapun masuk!" perintah Yejin.
"Baik Nona." sekretaris pun membungkukan badan dan keluar ruangan.
"Jadi... apa keperluanmu datang kemari Nona Choi? Ah... atau sekarang seharusnya aku memanggilmu dengan Nyonya Kwon?" Yejin masih bertahan di singgasananya.
"Kurasa kau sudah paham dengan kehadiranku di sini. Ku ingatkan kau... jauhi suamiku! Jika sampai aku mendapatimu berani mendekatinya, berarti kau sudah siap berhadapan denganku. Dan satu lagi, aku akui anak buahmu sungguh setia. Tapi dengan kesetiaanya itu pula, aku bisa tahu siapa dalang di balik kecelakaan ku."
"Jadi kau menudingku pelakunya? Sungguh tidak sopan!" Yejin tidak terima dengan tudingan yang diberikan Seungri. Dia berdiri dari singgasananya dan menghampiri Seungri.
"Mungkin aku tidak sopan sudah menudingmu, tapi kau lebih tidak sopan meminta suamiku kembali padamu dan menceraikanku. Kau hanya wanita jalang yang berani menggunakan cara kotor untuk mendapatkan keinginanmu." ucapan Seungri penuh ketegasan. Sedangkan Chaerin hanya tersenyum sinis di belakangnya.
"Apa kau bilang? Jangan beraninya kau menyebutku jalang!"
Yejin semakin geram dengan ucapan Seungri. Hatinya mendidih saat Seungri menyebutnya dengan jalang. Yejin mengambil pena yang tergeletak di atas meja kerjanya dan mencoba menyerang Seungri. Sayangnya gerakan Seungri lebih cepat, sehingga dia berhasil menangkap tangan Yejin dan mendorong tubuh Yejin hingga membentur dinding. Pria yang menjadi suruhan Yejin hendak membantunya, tapi sayang gerakannya sudah dicekal Chaerin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl is a Gangster ✅
CasualeSalahkah aku jika jatuh cinta pada wanita ini? Jawabannya tidak ada yang salah, yang salah adalah status wanita ini. Mengerikan, tapi aku menyukainya.