Dua mobil hitam memasuki halaman rumah yang terbilang mewah. Dengan beberapa penjagaan di setiap sisi. Mobil pun berhenti tepat di depan lobi pintu masuk rumah. Dua pelayan berdiri di sisi kanan dan kiri dengan didampingi Daesung dan June yang siap menyambut kedatangan tuan rumahnya.
Tentu saja yang akan disambutnya adalah Seungri, nona muda keluarga Choi yang sudah hampir satu bulan ini tidak menginjakan kaki di rumahnya sendiri. June membukakan pintu mobil dan menyambut Seungri yang turun dari mobil.
"Selamat datang kembali Seungri agassi." June membungkukan badannya.
"Gomawo, June."
"Seungri-ah, Gwaenchanhayo?"
"Ne, Daesungie oppa."
"Kau sudah siap masuk?"
"Kalau bisa memilih, aku lebih baik pulang ke rumahmu saja."
"Hei..jangan begitu. Rumah mu lebih besar dari rumah ku dan juga lebih nyaman."
"Aku tidak lagi menganggap ini sebagai rumah saat tahu aku akan menikah dengan pilihan appa. Ini adalah penjara bagiku." wajah Seungri sedikit mengeras mengingat kepulangannya bukan karena keinginannya, melainkan paksaan.
Seungri melangkah masuk ke dalam rumahnya dengan canggung. Dia ragu dengan reaksi appa-nya nanti setelah melihat Seungri kembali. Tapi tepat sebelum dia masuk ke dalam ruang keluarga, Seungri mendengar suara dua pria dewasa sedang berbincang.
"Oppa, apa di dalam sedang ada tamu?" Seungri berhenti sejenak di depan pintu.
"Iya."
"Siapa?"
"Dia tamunya Tuan Choi, calon tunanganmu beserta ayahnya."
"Mwo? Mereka ada di sini?"
"Sejak tadi mereka menunggu kepulanganmu."
"Kalau begitu nanti saja, aku tidak ingin masuk." Seungri sudah siap berbalik badan untuk meninggalkan ruangan tersebut, namun langkahnya dihentikan Daesung.
"Sebaiknya kau masuk dulu. Tuan besar ingin bertemu denganmu."
"Tidak bisakah aku menunggunya setelah mereka pergi?."
"Itu perintah tuan besar, aku juga tidak bisa membantahnya."
Siap tidak siap akhirnya Seungri memasuki ruang keluarga mereka yang tergolong luas. Dengan lantai putih marmer, senada dengan sofa besar yang menghiasi ruang tersebut. Ketiga pria itu menoleh saat Seungri masuk. Seungri dapat melihat appa-nya yang menunjukkan raut wajah yang sulit di artikan olehnya. Lalu pandanganya beralih pada dua pria yang duduk berhadapan dengan tuan Choi. Tak lupa pria yang lebih muda itu menyunggingkan senyumnya pada Seungri. Bisa ditebak oleh Seungri bahwa dialah calon tunangannya. Bahkan Seungri enggan membalas senyumanya.
"Sedang apa kau disitu? Duduklah! Appa ingin kau bertemu dengan tuan Lee dan calon suamimu. Kami juga sudah sepakat akan mengadakan pesta pertunangan kalian minggu depan."
Tentu saja ini bagaikan hantaman bagi Seungri. Dia baru saja kembali ke rumahnya, tapi kenyataan yang dihadapinya diluar dugaan Seungri.
"Appa, aku sudah bilang padamu aku tidak akan menikah dengannya. Dan aku sudah memiliki suami." tanpa ragu Seungri mengatakan kebohongan akan suami palsunya.
"Apa kau bilang? Kau jangan bicara sembarangan!" sang ayah terlonjak dari duduknya setelah mendengar penuturan putrinya. Begitu juga dengan kedua tamunya.
"Appa, aku mohon padamu batalkan pertunangan ini."
"Apa kau gila? Mau ditaruh di mana mukaku ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Girl is a Gangster ✅
RandomSalahkah aku jika jatuh cinta pada wanita ini? Jawabannya tidak ada yang salah, yang salah adalah status wanita ini. Mengerikan, tapi aku menyukainya.